Chelsea belum sepenuhnya melepas ”sisi” yang lama saat ditahan imbang Crystal Palace 1-1. Masalah itu diakui Maresca.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, MINGGU — Chelsea mendominasi dan mampu unggul atas Crystal Palace pada paruh pertama. Namun, mereka harus rela berbagi angka saat peluit panjang. ”Si Biru” terlihat lebih menjanjikan pada awal musim di bawah pelatih baru Enzo Maresca, tetapi masih belum mampu melepas siklus inkonsistensi musim lalu.
Setelah mencetak setengah lusin gol ke gawang Wolverhampton Wanderers sepekan lalu, Chelsea masih berapi-api di depan pendukung sendiri. Mereka langsung mengepung Palace sejak sepak mula di Stadion Stamford Bridge, Minggu (1/9/2024). Dominasi tecermin dalam kualitas peluang (xG) yang tercipta.
Chelsea hanya mampu mencetak satu gol selama 45 menit pertama lewat penyerang Nicolas Jackson. Meskipun begitu, mereka menciptakan hujan peluang dengan nilai 1,77 xG. Sebagai pembanding, angka tersebut sudah melampaui catatan Si Biru ketika menang besar 6-2 atas Wolves (1,68 xG).
Dua pahlawan Chelsea di kandang Wolves, penyerang sayap Noni Madueke dan gelandang serang Cola Palmer, meneruskan tren positif. Gol Jackson bermula dari kombinasi mereka di sisi kanan. Madueke memulai tusukan di sayap, sementara Palmer yang memberikan asis kepada Jackson.
”Secara keseluruhan, kami pantas menang. Kami punya banyak peluang dan bisa mengontrol permainan. Mereka (Palace) juga hanya membuat satu tembakan ke gawang pada babak pertama. Namun, kami tidak (menang). Kami sedikit kehilangan kontrol pada paruh kedua,” kata Pelatih Kepala Chelsea Enzo Maresca.
Pertahanan masih menjadi isu terbesar bagi Chelsea. ”Benteng” mereka dieksploitasi transisi serangan balik kilat tim tamu. Bantuan yang minim dari lini depan membuat Chelsea tampak begitu berlubang saat kehilangan bola. Sampai akhirnya, gelandang Palace Eberechi Eze menyamakan kedudukan lewat tendangan spektakuler dari luar kotak penalti.
Palmer dan rekan-rekan tidak mampu berbuat banyak setelah kedudukan imbang pada menit ke-53. Dengan kedalaman skuad istimewa, Maresca mencari solusi dari bangku cadangan. Penyerang Joao Felix, Mykhailo Mudryk, dan Christopher Nkunku dimasukkan. Hanya saja tidak mengubah keadaan. Laga berakhir 1-1.
Chelsea hanya mencatat 0,5 xG dari enam tembakan pada paruh kedua. Chemistry antarpemain yang selalu dikhawatirkan karena begitu banyak pemain baru dalam tim, tidak tampak saat situasi terdesak. Palace jauh lebih nyaman, mampu mencatat jumlah tembakan yang sama (6) walaupun hanya dengan 31,8 persen penguasaan.
Bukan gol, melainkan petaka yang datang menghampiri Chelsea pada pengujung laga. Bek sayap Malo Gusto harus ditarik keluar karena cedera. Menurut Maresca, Gusto mengalami masalah otot. Dikhawatirkan, dia bisa absen cukup lama. Adapun bek sayap lainnya Reece James masih belum kembali dari cedera.
Krisis bek sayap di sisi kanan pun terjadi. Gelandang jangkar Moises Caicedo terpaksa menambal posisi tersebut lebih dulu. Meskipun bukan posisi aslinya, Caicedo pernah memainkan peran sebagai bek sayap ketika masih di Brighton and Hove Albion. Dia bukan yang terbaik, melainkan tidak terlalu buruk.
Alhasil, Chelsea kehilangan poin untuk kedua kali setelah tiga pekan Liga Inggris berlalu. Sebenarnya, mereka juga nyaris tersandung pada pekan lalu. Wolves sempat menyeimbangkan kedudukan dua kali. Chelsea beruntung karena ada Madueke yang mencetak tiga gol dan Palmer yang menyumbang tiga asis setelah itu.
Maresca meminta para pendukung untuk memaklumi situasi klub saat ini sebab masih dalam fase transisi. ”Satu hal yang mesti diperjelas, Chelsea yang memenangkan Liga Champions pada tiga tahun lalu berbeda dengan saat ini. Jadi, normal jika ada saatnya kami tidak menang saat ini,” ujarnya.
Di sisi lain, ada sedikit perdebatan terhadap kepemimpinan wasit Jarred Gillett. Menurut Maresca, gelandang tim tamu Will Hughes seharusnya mendapatkan kartu kuning kedua pada awal babak kedua. Hughes menarik Palmer dari belakang saat sudah dekat kotak penalti. Kondisi saat itu Hughes sudah menerima satu kartu kuning.
Pelatih Kepala Crystal Palace Oliver Glasner menanggapi insiden itu dengan bijak. ”Saya tidak tahu dia beruntung atau tidak, tetapi itu sebuah kesalahan yang besar. Asisten saya meminta untuk menggantikannya ketika turun minum, tetapi saya ingin dia bermain lebih lama. Saya senang karena wasit tidak merusak hari Minggu saya. Tentu kami tetap ingin melihat 11 versus 11,” katanya.
Chelsea menempati peringkat ke-11 klasemen sementara dengan koleksi 4 poin. Catatan kemasukan Si Biru tampak mengkhawatirkan, sudah lima gol. Jumlah kemasukan itu merupakan yang terburuk keempat di liga, sama dengan catatan tim peringkat ke-19, Southampton. (AP/REUTERS)