Pancaran Sinar Talenta Pemanjat Tebing Muda Indonesia
Para pemanjat tebing muda, calon-calon penerus Veddriq Leonardo, unjuk gigi di Kejuaraan Dunia. Medali berhasil diraih.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
GUIYANG, JUMAT — Para pemanjat tebing muda Indonesia memancarkan sinar bakat mereka saat bersaing dengan atlet dari belahan dunia lain di IFSC Youth World Championship atau Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Remaja di Guiyang, China. Satu medali yang berhasil dibawa pulang pun menjadi bekal berharga bagi masa depan panjat tebing Indonesia.
Pemanjat tebing speed putri, Puteri Wijaya Berliana, berhasil meraih medali perunggu dalam kategori kelompok umur 20 tahun, Jumat (30/8/2024) waktu setempat. Pada ajang yang berlangsung 22-31 Agustus 2024 itu, medali dari Puteri melengkapi pengalaman tim Indonesia.
Puteri mencatatkan waktu 7,34 detik pada babak small final atau perebutan tempat ketiga. Atlet berusia 18 tahun ini mengalahkan wakil Ukraina, Tkachova Daria, dengan keunggulan 0,44 detik untuk meraih medali perunggu.
Bagi Puteri, ini pengalaman berharga sekaligus medali keduanya di kancah internasional. Pada Juli 2023, Puteri debut di level internasional pada ajang IFSC Asia-Continental Youth Cup atau Piala Panjat Tebing Kontinental Asia nomor speed di Singapura. Saat itu, dia keluar sebagai juara kategori remaja A putri.
Ketua Bidang Humas dan Media Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Azairus Adlu mengatakan, prestasi Puteri tidak hanya mencerminkan kualitas individu. Ini juga menegaskan, atlet muda Indonesia yang berlaga di kompetisi ini adalah calon bintang panjat tebing masa depan seperti Veddriq Leonardo, peraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
”Pencapaian ini adalah langkah awal yang menggembirakan serta akan memotivasi para atlet untuk terus berlatih dan berjuang di kompetisi mendatang,” ujar Azairus.
Meski hanya membawa pulang satu medali, para pemanjat Indonesia mampu memperlihatkan potensinya dalam ajang tersebut. Pemanjat tebing disiplin speed putra, Ramaski Aswin Kristanto, misalnya, menjadi yang tercepat dari total 41 atlet yang berlaga saat babak kualifikasi dengan catatan waktu 5,27 detik.
Ramaski pun melaju ke perdelapan final kategori kelompok umur 20 tahun. Namun, dia tidak berhasil mengulangi atau melampaui catatan waktu terbaiknya saat berhadapan dengan wakil China, Zhou Ziyu, pada babak 16 besar tersebut sehingga gagal melaju ke babak selanjutnya. Dia finis pada peringkat ke-9 kategori itu.
Indonesia mengirimkan 11 pemanjat tebing putra dan 9 pemanjat tebing putri yang berasal dari berbagai daerah dalam Kejuaraan Dunia Remaja ini. Mereka berlomba untuk tiga disiplin panjat tebing, yaitu lead, boulder, dan speed, dalam kategori U-20 (yunior putra dan putri), U-18 (remaja A putra dan putri) dan U-16 (remaja B putra dan putri).
Dominasi tuan rumah
Pada ajang ini, tuan rumah China menunjukkan kekuatan dan kedalaman mereka dalam nomor speed. Pada kategori U-20, China meraih tiga medali, masing-masing emas, perak, dan perunggu.
Medali emas dipersembahkan pemanjat putri Mou Yuju, yang bersaing dengan rekan senegaranya, Zhang Tianxiang, pada partai final. Lalu, medali perunggu dipersembahkan pemanjat putra, Zhou Ziyu.
Tambahan tiga medali itu membuat perolehan medali mereka naik menjadi sebelas dari 18 yang ditawarkan dalam disiplin speed di tiga kelompok umur. China pun saat ini memimpin peringkat tim, disusul Jepang dan Amerika Serikat. Indonesia menempati urutan keempat.
Adapun Zhou gagal mendominasi nomor putra setelah tidak berhasil melaju ke final. Dia terpeleset pada babak semifinal dan lawannya, Jerome Morel (Perancis), memanfaatkan momentum itu dengan baik. Morel pun sukses meraih gelar juara dengan menuntaskan laga pamungkas.
”Saya tahu para pesaing sangat cepat dan kuat, tetapi saya tahu saya juga bisa cepat dan kuat. Saya menjalani kompetisi dengan melakukan yang terbaik dan tidak peduli dengan hal lain, dan itu berhasil,” kata Morel, dikutip dari laman resmi Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC).
Kejuaraan Dunia Remaja telah menghasilkan atlet-atlet yang mampu bersaing di level lebih tinggi. Peraih medali perunggu speed putra di Olimpiade Paris 2024, Sam Watson (Amerika Serikat), misalnya, merupakan runner-up Kejuaraan Dunia Remaja 2021 di Voronezh, Rusia.
Begitu pula dengan peraih medali emas disiplin speed putri Olimpade Paris 2024 sekaligus pemilik rekor dunia, Aleksandra Miroslaw (Polandia). Miroslaw bahkan memenangi tiga Kejuaraan Dunia Remaja dalam kurun 2009-2013.