Memaknai Telepati Tingkat Tinggi Palmer dan Madueke
Duo Madueke dan Palmer menjadi sorotan utama dalam kemenangan Chelsea atas Wolves. Mereka membuka jalan untuk Maresca.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
WOLVERHAMPTON, MINGGU — Penyerang sayap Chelsea, Noni Madueke, mencetak hattrick pertama sepanjang kariernya. Ketiga gol itu dikreasikan oleh gelandang serang Cole Palmer. Selain kemenangan besar, telepati antara Palmer dan Madueke juga memperlihatkan formasi terbaik ”Si Biru” untuk waktu dekat.
Pelatih Kepala Chelsea Enzo Maresca bisa tersenyum lebar seusai laga versus tuan rumah Wolverhampton Wanderers di Stadion Molineux, Minggu (25/8/2024) malam WIB. Ekspresi itu sama sekali tidak terlihat saat turun minum, Chelsea sempat tertahan 2-2, sebelum akhirnya menang telak 6-2.
Chelsea lebih dari sekadar seorang Palmer, setidaknya di laga ini. Madueke tampil heroik pada paruh kedua dengan menciptakan tiga gol beruntun dalam rentang 18 menit. Tim tamu unggul 5-2, tiga poin di tangan. Semua berasal dari skema nyaris sama, pergerakan Palmer di area sentral yang diikuti umpan ke sisi kanan.
Madueke berkata, dirinya dan Palmer saling melengkapi. ”Sulit dipercaya (kombinasi hattrick gol Madueke dan hattrick asis Palmer). Dia dingin (seperti julukannya), sementara saya berapi-api. Dia punya kemampuan mengoper bola pada waktu tepat. Saya suka mengalahkan lawan (dengan dribel) dan itu bekerja hari ini,” ujarnya.
Tiga gol Madueke memang mirip, tetapi berbeda situasi. Ada yang empat lawan dua, tiga lawan dua, dan dua lawan dua. Kesamaannya, Madueke dan Palmer yang selalu berdua bisa mengalahkan berapa pun pemain lawan. Skema mereka seperti bisa dibaca. Hanya saja sangat sulit untuk dihentikan.
Teorinya sederhana. Palmer berupaya mendribel bola selama mungkin hingga dekat kotak penalti. Dari sayap, Madueke membuka ruang untuk memecah fokus lawan. Palmer mengumpan pada saat pemain lawan lebih dekat dengannya. Setelah bola di kaki Madueke, Palmer terus memecah perhatian dengan pergerakan tanpa bola.
Maresca memuji Madueke. ”Dia selalu menciptakan sesuatu saat situasi satu lawan satu. Tidak hanya pada paruh kedua. Dari hari pertama, saya sudah berkata dia adalah tipe sayap yang saya suka. Hal terbaik bukan hanya hattrick, tetapi dia mau bertahan selama 90 menit. Itu memperlihatkan komitmennya,” kata pelatih yang baru meraih kemenangan pertama di Chelsea itu.
Kemenangan Chelsea dengan produksi setengah lusin gol tidak lepas dari perubahan yang dilakukan Maresca. Dia memercayakan Madueke tampil sejak sepak mula, mengisi posisi Palmer yang digeser ke posisi gelandang serang. Adapun Madueke tidak dimainkan saat laga pembuka musim versus Manchester City.
Ternyata kehadiran Madueke membuat serangan Chelsea lebih berbahaya, terutama dalam situasi transisi. Dengan kepiawaian dribel dan kecepatan tinggi, dia memberikan mimpi buruk untuk bek sayap Wolves Rayan Ait Nouri. Dia juga memberikan opsi lebih banyak untuk Palmer berkreasi.
Selain Madueke, Maresca juga menyanjung Palmer yang masih berusia 22 tahun, tetapi sudah menjadi tulang punggung tim. ”Saya sudah mengenalnya empat atau lima tahun. Saya pernah bersamanya semusim penuh di City. Dia adalah pemain yang spesial, pria yang spesial. Saya tidak terkejut dengan kontribusinya musim lalu dan hari ini. Dia pemain hebat,” ujarnya.
Palmer turut menyumbang satu gol pada paruh pertama yang membuat Chelsea berbalik unggul 2-1. Dia total berkontribusi terhadap empat gol Si Biru. Laga tadi sekaligus memperlihatkan, Palmer lebih baik ketika berada di posisi lebih sentral. Adapun pada laga sebelumnya, dia ditempatkan di sayap kanan.
Palmer bisa lebih terlibat dalam permainan ketika menjadi gelandang serang. Dia menyambungkan lini tengah ke lini depan. Dia juga bisa mengacaukan fokus pertahanan lawan saat sesekali berpindah ke sisi kanan, membantu Madueke. Dengan Palmer di posisi itu, Madueke juga bisa mendapatkan satu tempat di sebelas pertama.
Maresca tampaknya sudah menemukan formasi terbaik Chelsea untuk waktu dekat, terutama ketika butuh mencetak gol. Si Biru tidak perlu lagi bingung mencari formasi seperti pada awal musim lalu. Mereka baru bisa mencetak enam gol di liga setelah tujuh pertandingan.
Menurut Pelatih Kepala Wolves Gary O’Neil, kemenangan Chelsea merupakan hadiah dari para pemainnya. ”Kami memberikan mereka tiga gol cuma-cuma (pada paruh kedua). Kami kehilangan cara kami. Jika Anda kemasukan dengan cara seperti itu, Anda akan menghadapi malam yang panjang,” katanya.
Wolves mampu memberikan perlawanan pada paruh pertama. Mereka tertinggal dua kali, tetapi selalu mampu menyamakan kedudukan lewat penyerang Matheus Cunha dan Jorgen Strand Larsen. Mereka tertinggal lagi empat menit setelah turun minum. Gol itu merusak momentum tim tuan rumah.
Meskipun tampil sangat baik dari sisi ofensif, pertahanan Chelsea masih terlihat sangat rentan. Wolves yang mencatatkan delapan tembakan pada paruh pertama sebenarnya berpotensi menciptakan lebih dari sepasang gol. Beruntung, Chelsea memiliki duo Palmer dan Madueke yang diharapkan jadi ikon baru pada sisa musim. (AP/REUTERS)