Sebanyak 20 pemanjat tebing muda Indonesia bakal menguji kemampuan dan menambah pengalaman di Kejuaraan Dunia Remaja.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panjat tebing Indonesia memanfaatkan momentum euforia medali emas Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024 untuk menyiapkan para penerusnya. Sebanyak 20 pemanjat tebing muda akan diuji pada IFSC Climbing Youth World Championship atau Kejuaraan Dunia Remaja Panjat Tebing 2024 di Guiyang, China.
Indonesia mengirimkan 11 pemanjat tebing putra dan 9 pemanjat tebing putri yang berasal dari sejumlah daerah dalam kejuaraan yang akan dimulai Kamis (22/8/2024). Selama 11 hari, kejuaraan tersebut melombakan tiga disiplin panjat tebing, yaitu lead, boulder, dan speed.
Lead, yang mengharuskan atlet memanjat setinggi mungkin di dinding 15 meter dengan pengaman tali dalam waktu yang ditentukan, akan dilombakan lebih dulu pada 22-25 Agustus 2024. Adapun boulder, yang mengadu kemampuan atlet dalam memanjat rute pendek tanpa pengaman tali dengan ketinggian papan maksimal 4 meter, digelar 26-31 Agustus 2024. Speed alias disiplin kecepatan dilombakan terakhir pada 28-30 Agustus 2024.
Selain melombakan semua disiplin panjat tebing, ajang ini juga membagi perlombaan dalam tiga kelompok umur. Perlombaan digelar untuk kelompok umur 16 tahun (U-16), U-18, dan U-20.
Ketua Bidang Humas dan Media Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Azairus Adlu mengatakan, partisipasi di Kejuaraan Dunia Remaja Panjat Tebing merupakan bagian dari upaya menambah jam terbang para atlet muda. Azairus juga berharap keikutsertaan tersebut menambah pengalaman mereka di panggung internasional.
”Di sisi lain, hal ini juga merupakan program kami untuk keberlanjutan pembinaan dan menciptakan atlet Indonesia yang siap berprestasi di masa depan,” ujar Azairus.
Sebelumnya, Ketua Umum FPTI Yenny Wahid mengatakan, keberhasilan Veddriq meraih prestasi tertinggi tak lepas dari kemampuannya yang teruji dalam berbagai ajang internasional. Para pemanjat senior seperti Veddriq kerap dikirim untuk mengikuti berbagai macam kompetisi internasional dan terbiasa naik podium.
Yenny pun mengatakan, FPTI masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak untuk terus melakukan pembinaan. Upaya ini tidak hanya menyasar disiplin speed yang berhasil menelurkan medali emas Olimpiade Paris 2024, tetapi juga dua disiplin lainnya. Dia berharap atlet boulder dan lead Indonesia juga bisa ikut berlaga di Olimpiade, terutama di Los Angeles 2028.
Adapun Kejuaraan Dunia Pemuda adalah acara terbesar Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) terbesar berdasarkan jumlah atlet yang berpartisipasi. Pada ajang yang sama tahun lalu di Seoul, Korea Selatan, diikuti lebih dari 500 peserta.
”Berkompetisi dalam kompetisi besar seperti ini selalu menjadi sesuatu yang istimewa. Tidak ada tempat untuk kesalahan dan Anda benar-benar harus tampil serta melakukan yang terbaik,” kata Sara Copar, atlet Slovenia, yang meraih medali emas lead U-20 putri.
Adapun negara yang memimpin perolehan medali di Seoul adalah Jepang dengan total 20 medali yang terdiri dari 6 emas, 7 perak, dan 7 perunggu. Sementara itu, Indonesia tidak ikut serta dalam kejuaraan tersebut.
Kejuaraan Dunia Remaja telah menghasilkan atlet-atlet yang mampu bersaing di level lebih tinggi. Peraih medali perunggu disiplin speed putra di Olimpiade Paris 2024, Sam Watson (Amerika Serikat), misalnya, merupakan runner-up Kejuaraan Dunia Remaja 2021 di Voronezh, Rusia.
Begitu pula dengan peraih medali emas disiplin speed putri Olimpade Paris 2024 sekaligus pemilik rekor dunia, Aleksandra Miroslaw (Polandia). Miroslaw bahkan memenangi tiga Kejuaraan Dunia Remaja dalam kurun 2009-2013.