Kontingen Indonesia bersiap hadapi Paralimpiade 2024. Tim bulu tangkis jadi andalan untuk meraih emas.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS — Kontingen Indonesia bertumpu pada tim bulu tangkis untuk meraih medali emas dalam Paralimpiade 2024, di Paris, Perancis. Target itu didasari dari capaian tim pada Paralimpiade 2029, di Tokyo, Jepang. Performa atlet sepanjang masa persiapan pun dinilai cukup meyakinkan.
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Rima Ferdianto menyatakan, seluruh atlet siap berlaga pada pesta olahraga difabel sedunia tersebut. Total ada 35 atlet yang akan diberangkatkan. Dari jumlah itu, mereka ditargetkan meraih satu emas, dua perak, dan tiga perunggu.
”Andalannya tetap dari bulu tangkis. Ratri (Leani Ratri Oktila)-Hikmat (Ramadani) itu yang kami harapkan 99 persen mendapatkan emas. Asalkan tidak ada cedera dan halangan lainnya,” ujar Rima, seusai pengukuhan Kontingen Indonesia, di Tempat Pemusatan Latihan NPC Indonesia, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).
Ratri adalah peraih dua medali emas dalam Paralimpiade 2020. Satu emas diperolehnya dari nomor ganda campuran, ketika berpasangan dengan Harry Susanto. Satu emas lainnya diraih pada nomor ganda putri ketika berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah. Kedua nomor itu berada dalam klasifikasi SL3-SU5.
Meski berganti pasangan, peluang Ratri-Hikmat meraih emas tetap besar. Berdasarkan situs resmi BWF Para Badminton, pasangan itu menduduki peringkat pertama dunia untuk kategori SL3-SU5. Mereka juga selalu mencapai final pada berbagai kejuaraan setahun terakhir.
Sebenarnya, jelas Rima, Indonesia memiliki satu lagi peluang emas dari cabang olahraga itu. Sayangnya, panitia memutuskan untuk menghapus nomor tersebut.
”Tetapi, nanti insya Allah ada penggantinya. Ada pasangan yang cukup potensial juga itu Rina Marlina-Subhan,” kata Rima.
Rina-Subhan sejatinya adalah debutan pada Paralimpiade 2024. Namun, pasangan kategori SH6 itu merupakan peringkat ketiga dunia saat ini. Mereka juga pernah mengalahkan peringkat kedua dunia asal India, yaitu Sivarajan Solaimalai-Sumathy Sivan, ketika berjumpa pada 4 Nations Para Badminton International 2024, April lalu.
Sementara itu, Leani Ratri Oktila cukup optimistis walaupun dibebani capaian emas. Ia mengungkapkan, lawan-lawan yang akan dihadapinya nanti sudah sering dijumpainya dalam berbagai kejuaraan dunia setahun terakhir.
”Kalau ditanya peluang medali, saya pasti yakin. Apalagi dengan persiapan saya selama ini. Tetapi, ketika pertandingan nanti banyak faktor yang menentukan, termasuk soal mental. Semuanya akan berjuang maksimal, termasuk saya,” kata Ratri.
Menurut rencana, Kontingen Indonesia akan berangkat menuju Paris pada 20 Agustus 2024. Pertandingan pertama cabang olahraga bulu tangkis baru dimulai pada 28 Agustus 2024. Artinya, ada waktu kurang lebih sepekan untuk persiapan lebih awal.
Pelatih Tim Bulu Tangkis, Jarot Hernowo, menyampaikan, persiapan timnya cukup matang. Waktu jeda satu pekan itu akan digunakan para atlet beradaptasi dengan kondisi cuaca dan jadwal bertanding.
”Kami sudah dapat tempat latihan juga di sana. Itu nanti kami akan ada lima sesi latihan dalam sehari, yaitu pagi, siang, sore, petang, dan malam. Itu untuk adaptasi,” kata Jarot.
Menurut Jarot, peta kekuatan lawannya lumayan merata. Anak-anak asuhannya itu juga sering berhadapan dengan calon lawannya dalam berbagai kejuaraan dunia setahun terakhir. Penampilan mereka pun dinilainya memuaskan.
”Satu tahun ini kami bertanding setidaknya sebulan sekali. Alhamdulillah mereka berprestasi sewaktu try out (persiapan). Itu jadi barometer kami untuk ke Paris,” kata Jarot.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menilai, segenap tim NPC Indonesia telah bekerja keras selama persiapan Paralimpiade 2024. Itu dibuktikan lewat peningkatan jumlah atlet yang dikirim. Dari 23 atlet menjadi 35 atlet.
”Kenaikan 12 atlet untuk tingkat Paralimpiade bukan jumlah yang biasa, tetapi sangat luar biasa,” ucap Dito.
Dito mendoakan agar para atlet bisa meraih kesuksesan pada ajang tersebut. Ia juga mengharapkan supaya bendera Merah Putih berkibar disertai kumandang lagu ”Indonesia Raya” pada edisi kali ini. Pihaknya meyakini, latihan keras para atlet akan terbayar dengan prestasi yang membanggakan.