Toprak Razgatlioglu menjalani musim terbaiknya di Superbike dengan menancapkan rekor kemenangan terpanjang, 13 balapan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
PORTIMAO, MINGGU — Toprak Razgatlioglu menuju status legenda Superbike dengan dominasinya dalam empat seri terakhir, di mana dia selalu bisa menyapu bersih tiga kemenangan. Akhir pekan ini, di Portimao, Portugal, pebalap tim Rokit BMW Motorrad itu menancapkan rekor baru, 13 kemenangan beruntun. Razgatlioglu merayakan pencapaian itu dengan meniru gaya petembak sesama Turki, peraih medali perak Olimpiade Paris 2024, Yusuf Dikec.
Razgatlioglu mirip dengan Dikec, kalem dan sangat presisi. Dia menunjukkan itu saat bertarung di sepanjang balapan 2, Senin (12/8/2024) dini hari WIB, tanpa sayap aerodinamika kiri yang patah karena menabrak bagian belakang motor pebalap Kawasaki, Alex Lowes. Tanpa sayap aerodinamika itu, Razgatlioglu kesulitan membelokkan motor di sejumlah tikungan dan kehilangan sekitar 0,5 detik.
Namun, dia masih mampu menahan serangan dua pebalap Aruba.It Racing-Ducati, Alvaro Bautista dan Nicolo Bulega, dalam lima putaran terakhir. Razgatlioglu nyaris kehilangan posisi terdepan karena Bautista sudah sangat dekat, jaraknya hanya hitungan sentimeter. Namun, Bautista kemudian terjatuh di tikungan lima saat balapan menyisakan lima putaran.
Razgatlioglu kemudian menahan serangan Bulega yang juga sangat cepat dan semakin dekat. Namun, pebalap asal Turki itu mampu tetap tenang, bahkan bisa merancang taktik untuk menahan Bulega, dan berhasil. Razgatlioglu finis terdepan, hanya unggul 0,035 detik atas Bulega di posisi kedua. Podium ketiga diraih oleh Lowes.
Kemenangan ini menempatkan Razgatlioglu sebagai pebalap dengan kemenangan beruntun terpanjang, 13 balapan. Dia melampaui rekor atas namanya sendiri yang tercipta dalam balapan Superpole, yang menjadikan dirinya meraih 12 kemenangan beruntun. Rekor sebelum ini adalah 11 kemenangan beruntun yang dipegang oleh Jonathan Rea dan Alvaro Bautista.
Razgatlioglu kini juga semakin kokoh di puncak klasemen dengan 365 poin, unggul 92 poin atas Bulega di posisi kedua dan 142 poin atas Bautista di urutan ketiga klasemen. ”Ini akhir pekan yang luar biasa, kami memecahkan rekor dan sekarang meraih 13 kemenangan beruntun. Saya meraih total 54 kemenangan dan saya sangat senang,” ujar Razgatlioglu kepada WorldSBK.
”Ini sangat spesial karena setiap hari, kami menjadi semakin seperti legenda!” tegas Razgatlioglu.
”Saya merasa kami seperti sebuah keluarga di WorldSBK dan dengan BMW, kami berada dalam level untuk menang di setiap akhir pekan. Saya tidak tahu kapan kemenangan beruntun ini akan berakhir, tetapi perasaan saya bagus dan saya hanya berusaha keras untuk menang,” ungkap juara Superbike 2021 itu.
Terkait dengan balapan tanpa sayap kiri, Razgatlioglu mengakui, itu sangat tidak mudah. Dia kehilangan banyak waktu dan perlu berusaha lebih dari 100 persen untuk meraih kemenangan. Dia kehilangan sayap kiri saat berusaha mendahului Lowes di lintasan lurus.
”Di lintasan lurus, saya kurang paham bagaimana saya menabrak Alex, tetapi sayap rusak di sebelah kiri. Setelah itu, motor tidak bisa dibelokkan, khususnya di sektor terakhir dan di tikungan terakhir, saya kehilangan hampir 0,5 detik,” jelas Razgatlioglu.
Razgatlioglu kemudian bisa mendahului Lowes, tetapi lalu bisa dikejar oleh Bautista dan Bulega yang melesat sangat cepat.
”Ducati sangat kuat di sana dan saya bertarung habis-habisan dalam empat atau lima putaran terakhir, dimulai dengan Alvaro dan kemudian Nicolo. Dalam lap terakhir, saya perlu mengerahkan lebih dari 100 persen sebelum sektor terakhir, jadi saya menyusun rencana dan itu berhasil. Pekerjaan yang luar biasa pada akhir pekan ini dan rasanya luar biasa,” ungkap Razgatlioglu yang mampu berpikir jernih dalam situasi krusial.
Meskipun kini mendominasi persaingan Superbike dan memimpin klasemen kejuaraan, Razgatlioglu menegaskan dirinya tidak memikirkan persaingan juara. Dia hanya fokus ke balapan dan berjuang memenangi setiap balapan yang dijalani.
”Saya tidak fokus pada persaingan juara, hanya pada kemenangan. Ini terlihat kami terbang, tetapi sekarang saya mulai fokus ke Magny-Cours. Itu salah satu sirkuit favorit saya. Namun, apakah saya bagus atau tidak di sana dengan BMW, saya tidak tahu,” tegas Razgatlioglu.
Pertarungan Razgatlioglu dengan Lowes, Bautista, dan Bulega dalam balapan 2 di Portimao ini membuat seisi garasi tim tegang. Bahkan, Direktur Keolahragaan BMW Motorrad Marc Bonger mengaku sempat merasa takut dan jantungan.
”Itu membuat saya takut ketika sayap lepas. Itu bisa mengenai salah satu pebalap juga. Pertarungan yang luar biasa, balapan luar biasa. Ini kemenangan ke-54 dia dan ini bermakna besar bagi Toprak!” ujar Bonger.
”Pertarungan yang megah untuk disaksikan dan kondisi trek sangat sulit. Itu membuat saya berulang kali mengalami serangan jantung ketika Bautista kecelakaan, bisa menyebabkan dia (Razgatlioglu) keluar balapan. Namun, ini balapan yang sangat bagus dan saya senang bisa menang lagi,” ungkap Bonger.