Panjat Tebing Indonesia Fokus Medali Dahulu, Rebut Rekor Dunia Kemudian
Misi pemanjat tebing Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi meraih medali di Olimpiade Paris dimulai pada Selasa (6/8/2024).
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
PARIS, SENIN — Kembali memecahkan rekor dunia bukan tujuan utama para pemanjat tebing nomor speed Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Fokus mereka ialah meraih medali dalam debut di panggung tertinggi. Walakin, babak kualifikasi yang berbasis waktu justru bisa mendorong mereka menciptakan rekor dunia baru.
Sejak 2021 tak ada yang bisa meruntuhkan dominasi pemanjat tebing nomor speed putra Indonesia dalam hal rekor dunia. Secara bergantian, Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin menjadi manusia tercepat di papan panjat.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Puncaknya, Veddriq menjadi manusia pertama yang bisa memanjat di bawah 5 detik (4,90 detik) pada seri Piala Dunia Panjat Tebing di Seoul, Korea Selatan, 28 April 2023. Butuh waktu tiga tahun untuk akhirnya pemanjat Amerika Serikat, Samuel Watson, meruntuhkan dominasi itu dan merebut ”takhta” pemegang rekor dunia dari Veddriq dengan finis 4,79 detik.
Di Olimpiade Paris 2024, Veddriq dan Samuel akan kembali bertemu dan bersaing. Kedua pemanjat ini menjadi bagian dari 14 atlet putra yang memulai perjalanan dari babak kualifikasi di Le Bourget Climbing, Saint-Denis, Perancis, Selasa (6/8/2024).
Veddriq menegaskan, fokus utamanya di Olimpiade ialah meraih medali. Menurut peraih enam medali emas Piala Dunia Panjat Tebing ini, terdapat mentalitas berbeda yang disiapkan antara berlomba untuk meraih medali dan memecahkan rekor dunia.
”Saya ingin lagu ’Indonesia Raya’ berkumandang di Paris,” kata Veddriq saat ditanya apa yang dinantikan dan diinginkannya dalam debut Olimpiade.
Bendera suatu negara akan berkibar paling tinggi dan lagu kebangsaan negara tersebut akan diperdengarkan ketika atletnya mampu meraih medali emas. Veddriq berharap bisa menggapai prestasi tersebut.
Harapan serupa disampaikan pemanjat putra Indonesia lainnya yang akan tampil di Olimpiade Paris, Rahmad Adi Mulyono. Menurut Adi, penampilan di Olimpiade lebih dari sekadar kompetisi, dan juga memberikan kebahagiaan dan kebanggaan yang sulit diungkapkan kata-kata.
”Kami telah berlatih dengan keras dan telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Saya sangat optimistis bahwa kami akan dapat meraih medali emas untuk Indonesia,” ujar peraih medali emas seri Piala Dunia Panjat Tebing di Chamonix, Perancis, 2023 ini.
Dalam perjalanan mencapai tujuan utama itu, tidak tertutup kemungkinan juga Veddriq dan Adi kembali merebut ”takhta” pemegang rekor dunia. Apalagi, babak kualifikasi Olimpiade berbasis waktu yang mendorong pemanjat untuk mencapai puncak dan menyentuh tombol finis secepat mungkin.
Babak kualifikasi terdiri dari dua tahap, yakni penyisihan unggulan dan penyisihan eliminasi. Pada penyisihan unggulan yang dimulai pukul 18.00 WIB, setiap atlet akan dua kali memanjat dinding, masing-masing sekali untuk jalur A dan jalur B.
Veddriq akan mulai memanjat pada jalur B terlebih dahulu bersama wakil tuan rumah, Mawem Bassa, pada jalur A. Adapun Adi memanjat pada jalur B bersama atlet Afrika Selatan, Joshua Bruyns, pada jalur A. Catatan waktu mereka akan menentukan peringkat dan peringkat akan menentukan calon lawan di penyisihan eliminasi yang dimulai pukul 18.35 WIB.
Pemanjat yang menempati peringkat pertama akan beradu kecepatan dengan atlet peringkat ke-14, peringkat kedua melawan peringkat ke-13, dan seterusnya. Kendati waktu tetap penting pada fase penyisihan eliminasi ini, yang utama ialah mengalahkan lawan dan melaju ke putaran final. Hal serupa juga berlaku untuk putaran final ketika pemanjat akan berusaha saling mengalahkan lawannya.
Dengan demikian, babak kualifikasi, terutama penyisihan unggulan, berbasis waktu. Sementara itu, penyisihan eliminasi dan putaran final sudah mulai berbasis lawan. Maka, kalaupun lahir rekor dunia baru, kemungkinan besar terjadi pada penyisihan unggulan tersebut.
Watson akan menjadi salah satu pesaing Veddriq dan Adi untuk meraih medali maupun memecahkan rekor dunia. Apalagi, Watson berkembang pesat pada tahun ini dengan memenangkan dua emas di seri Piala Dunia di Chamonix, Perancis dan Salt Lake City, Amerika Serikat.
”Bagi saya pribadi, (Olimpiade berubah dari) mimpi yang gila menjadi, 'Saya benar-benar bisa melakukan ini',” tutur Watson, dikutip dari laman resmi Olimpiade.
Selain Watson, Veddriq dan Adi juga akan bersaing dengan tiga pemanjat lain yang memiliki catatan waktu terbaik di bawah 5 detik. Salah satunya adalah Wu Peng (China) yang berhasil finis dengan 4,86 detik di seri Piala Dunia Wujiang, China.
Persaingan juga melibatkan wakil tuan rumah sekaligus pemanjat veteran, Bossa Mawem. Pemanjat yang memegang rekor Olimpiade di Tokyo 2020 dengan 5,45 detik ini mengindikasikan bahwa Paris 2024 akan menjadi ajang terakhirnya. Ia pun berharap dapat mengakhiri dengan baik di hadapan publik sendiri.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Yenny Wahid menyampaikan, para atlet Indonesia secara fisik sudah siap untuk tampil di Olimpiade. Mentalitas para atlet pun teruji karena mereka termasuk atlet level dunia yang terbiasa naik podium di ajang internasional.
”Doa, terutama dari seluruh masyarakat Indonesia, yang kita harapkan. Terutama untuk menjaga mereka, misalnya agar tidak tergelincir, false start, dan kemudian terdiskualifikasi, serta hal-hal yang tidak kita harapkan,” ucap Yenny Wahid.