35 Atlet Berlaga di Paralimpiade Paris 2024, Target 1 Medali Emas
Kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 berjumlah 35 atlet dari 10 cabang. Persaingan di Paris akan lebih ketat.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Atlet disabilitas Indonesia yang akan berlaga di Paralimpiade Paris, 28 Agustus-8 September 2024, berjumlah 35 atlet dari 10 cabang olahraga. Jumlah tersebut merupakan jumlah kontingen yang terbesar selama Indonesia mengikuti ajang Paralimpiade sejak edisi Toronto 1976.
Pada Paralimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun 2021 akibat pandemi Covid-19, kontingen ”Merah Putih” berjumlah 23 atlet dari 7 cabang olahraga. Saat itu, Indonesia berhasil meraih 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Medali emas diraih dari cabang bulu tangkis ganda putri klasifikasi SL3-SU5 (Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah) dan ganda campuran klasifikasi SL3-SU5 (Leani/Harry Susanto). Pencapaian itu membawa Indonesia ke peringkat ke-43 dunia.
Sebelumnya, Indonesia meraih medali emas pada Paralimpiade Arnheim 1980 dengan meraih 2 emas dan 4 perak sebagai peringkat ke-28 dunia. Adapun di Toronto, Indonesia mendapat 2 emas, 1 perak, 3 perunggu, serta menduduki urutan ke-26 dunia (Kompas.id, 6 September 2021).
Kalau asal bicara (target), nanti enggak enak didengar. Mudah-mudahan bisa dua emas atau lebih, tapi target kami satu dulu.
Ketua Komite Paralimpiade Indonesia (NPC) Senny Marbun, di Surakarta, Kamis (1/8/2024), mengatakan, target medali emas di Paris adalah satu keping dari cabang bulu tangkis. Meskipun jumlah atlet disabilitas yang lolos ke Paris meningkat, tidak berarti target perolehan medali emas naik. Adapun cabang lain yang diharapkan menyumbangkan medali adalah atletik, panahan, dan boccia.
”Sekarang satu emas juga tidak apa-apa, tapi itu minimal. Cabang lain bisa menambah perak atau perunggu. Memang berat karena ini Paralimpiade. Kalau asal bicara (target), nanti enggak enak didengar. Mudah-mudahan bisa dua emas atau lebih, tapi target kami satu dulu,” ujarnya.
Indonesia menghadapi tantangan di Paris karena tuan rumah tidak mempertandingkan nomor ganda putri bulu tangkis. Padahal, nomor tersebut adalah nomor andalan Indonesia untuk mendapatkan medali emas.
Menurut Senny, peningkatan jumlah kontingen di Paris karena dukungan pemerintah melalui Kemenpora yang memberi kesempatan atlet disabilitas untuk mengikuti berbagai turnamen single event. Turnamen tersebut untuk mengumpulkan poin kualifikasi sehingga lebih banyak atlet disabilitas yang lolos ke Paris. NPC juga mendorong atlet untuk mendapat poin sebanyak-banyaknya.
Persaingan di Paralimpiade Paris menurut Senny akan lebih berat dibandingkan edisi-edisi sebelumnya. Alasannya, sekarang semakin banyak atlet yang ingin meraih prestasi di Paralimpiade. Setiap negara berlomba-lomba mengirimkan atletnya.
Selain itu, saat Paralimpiade Tokyo digelar, atlet juga tidak bisa mengikuti ajang kualifikasi dengan leluasa karena terhalang pandemi Covid-19. Saat ini dunia sudah bebas dari pandemi sehingga semakin banyak atlet lolos kualifikasi. Hal itu akan membuat persaingan di Paris berjalan lebih sengit.
Debut boccia
Cabang boccia yang diperkuat empat atlet akan menjalani debut di Paralimpiade Paris. Cabang ini menjadi andalan meraih medali bersama cabang menembak, panahan, atletik, dan bulu tangkis.
Pelatih boccia, Andrian Martgatha Kasih, mengungkapkan, empat atlet boccia yang lolos ke Paris merupakan atlet peringkat 10 besar dunia. Mereka adalah Gischa Cayana (18 tahun), M Afrizal Syafa (20), M Bintang Satria Herlangga (21), dan Felix Ardi Yudha (31). Bahkan, Afrizal berada di peringkat pertama dunia klasifikasi BC1 putra.
Andrian mengatakan, meskipun memiliki atlet dengan ranking tinggi di dunia, target tim boccia adalah lolos ke babak semifinal. Boccia adalah cabang yang baru dirintis di Indonesia sejak Asian Paragames 2018 di Jakarta.
”Lolos ke semifinal sudah target yang tinggi. Syukur kalau bisa mencapai podium karena cabang boccia baru berumur lima tahun,” ujarnya.
Atlet boccia bersama panahan akan berangkat lebih dulu ke Perancis. Empat atlet boccia dan empat ofisial akan bertolak ke Perancis, Senin (5/8/2024), untuk pemusatan latihan hingga sebelum masuk perkampungan atlet pada 20 Agustus 2024.
Andrian menjelaskan, tujuan atlet boccia berangkat lebih awal adalah aklimatisasi serta menyesuaikan diri dengan cuaca, lingkungan, dan makanan. Mereka juga berharap dapat menjajal arena pertandingan lebih awal.
Cabang olahraga dan jumlah atlet yang lolos ke Paralimpiade Paris 2024: