Melaju ke Final Piala Presiden, Tren Positif Borneo FC Berlanjut
Tren positif Bornoe FC berlanjut di Piala Presiden 2024. Kesuksesan mengeksekusi bola mati menjadi kunci.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Borneo FC mengunci satu tempat di final Piala Presiden 2024 setelah menundukkan Persija Jakarta dengan skor 2-1, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (30/7/2024) malam. Tren positif tim berjuluk ”Pesut Etam” berlanjut pada turnamen tersebut. Kesuksesan memanfaatkan skema bola mati menentukan kemenangan.
Kemenangan itu membuat Borneo FC menjadi salah satu tim yang belum pernah kalah sepanjang turnamen. Bahkan, tim besutan Peter Huistra itu mampu lolos ke semifinal dengan status juara Grup A. Hasil itu dicapai setelah dua kali menang dan sekali imbang.
Menariknya, Borneo FC justru tertinggal lebih dahulu pada laga semifinal kontra Persija Jakarta. Tim lawan mencetak gol pembuka pada menit ke-15. Gol itu berawal dari tendangan bebas gelandang, Majiec Gajos, yang membentur pagar betis tim lawan.
Bola muntah kemudian jatuh ke kaki fullback kiri, Firza Andika. Tanpa ragu-ragu, Firza mengirimkan sepakan keras setengah voli yang gagal diantisipasi kiper Borneo FC Nadeo Arga Winata. Skor 1-0 untuk keunggulan ”Macan Kemayoran”.
Borneo FC menolak tunduk meskipun tertinggal satu gol. Lilipaly dan kawan-kawan justru lebih banyak memegang bola. Itu dibuktikan dengan statistik penguasaan bola yang mencapai 66 persen pada akhir laga.
Kesabaran Borneo FC membangun serangan berbuah gol penyeimbang pada menit ke-44. Bola tendangan sudut dari Lilipaly sukses ditanduk Cristhophe Nduwarugira. Kiper Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa yang sudah mati langkah seakan terpana menyaksikan bola tandukan itu meluncur deras ke gawangnya. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Babak kedua, Pelatih Borneo FC Peter Huistra tidak mengubah gaya bermainnya. Skema penguasaan bola tetap diandalkannya untuk menciptakan berbagai peluang. Sejumlah pemain bergaya ofensif, seperti Gavin Kwan Adsit, Dika Kusumawardani, dan Habibi Jusuf, dimasukkan Huistra.
Pergantian yang dilakukan Huistra cukup moncer. Gavin mencetak gol kemenangan bagi timnya pada menit ke 90+6. Lagi-lagi gol itu dari skema tendangan sudut. Umpan terukur Kei Hirose berhasil ditanduk Gavin yang berdiri tanpa kawalan di kotak penalti Persija. Padahal, barisan Persija boleh dibilang cukup mewah karena diisi pemain-pemain sekaliber Rizki Ridho dan Ondrej Kudela.
”Saya kurang puas dengan cara bermain kami. Seharusnya kami bisa tampil lebih baik. Namun, tentu hasil ini menggembirakan,” kata Huistra.
Huistra mengakui, keberuntungan terkadang dibutuhkan dalam suatu pertandingan. Menurut dia, kemenangannya hari itu juga berkat ada sedikit faktor keberuntungan. Namun, hasil baik semacam itu tidak akan diraih jika ia tidak berusaha untuk mencari kemenangan.
”Ketika momen 1-1 kami memikirkan bagaimana caranya mencetak gol. Maka, kami masukkan pemain-pemain berkarakter menyerang. Kami tidak menyerah dan terus berusaha mencetak gol,” kata Huistra.
Sang pencetak gol, Gavin, juga menganggap terdapat faktor keberuntungan pada golnya. Pemain sayap itu berterima kasih atas kerja keras segenap tim sepanjang laga. Ia berharap hasil positif kembali ditorehkan timnya di laga final nanti.
”Saya sangat termotivasi di pertandingan ini. Atmosfer pertandingan hari ini sangat baik. Namun, gol itu agak beruntung juga. Mungkin karena sering bermain di Manahan. He-he-he,” ujar Gavin, yang musim lalu bermain untuk Persis Solo.
Pelatih Persija Jakarta Carlos Pena menyatakan, anak-anak asuhnya telah bekerja keras sepanjang laga. Sayangnya, sejumlah peluang yang diciptakan gagal dikonversi menjadi gol. Pertandingan pada akhirnya juga ditentukan dari keberhasilan mengeksekusi bola mati.
”Kami mencetak satu gol dari set piece, mereka mencetak dua gol dari set piece. Kami kurang senang dengan hasil ini. Soal set piece harus kami tingkatkan memasuki musim berikutnya,” kata Pena.