Sinyal Dominasi AS dan Spanyol, ”Comeback” Ajaib Jepang dan Australia
AS dan Spanyol telah pastikan langkah ke perempat final sepak bola putri.
MARSEILLE, SENIN — Tim tersukses dalam sejarah sepak bola putri Olimpiade, Amerika Serikat, menunjukkan sinyal untuk kembali membawa pulang medali emas. Selain AS, Spanyol, sang juara dunia, juga telah meraih tiket ke perempat final. Dua wakil Asia, Jepang dan Australia, sajikan kemenangan paling dramatis sejauh ini di Paris 2024.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
AS mengemas kemenangan mutlak atas Jerman yang merupakan tim Eropa terbaik dalam sepak bola putri Olimpiade. AS telah mengemas empat emas, satu perak, dan sebuah perunggu pada sepak bola putri, sedangkan Jerman baru menyabet satu emas dan tiga perunggu sejak sepak bola putri dipertandingkan di Atlanta 1996.
Baca juga: Spanyol Menempuh Jalan ke Fase Gugur
Meski dilabeli tajuk laga besar, AS ternyata tidak kesulitan menumbangkan Jerman dengan skor mutlak 4-1. Penyerang sayap, Sophia Smith, menyumbang brace atau dua gol pada menit ke-11 dan ke-44. Jerman menyamakan kedudukan lewat gol bek sayap kanan, Giulia Gwinn (menit ke-22), tetapi mereka tak mampu membalas tiga gol AS selanjutnya.
Saya sangat menikmati pertandingan. Itu adalah performa dewasa dari kami. Tentu, Anda harus siap menderita karena Jerman adalah tim top.
Dua gol lain AS pada laga di Stadion Marseille, Senin (29/7/2024) dini hari WIB, dicetak oleh Mallory Swanson (26) dan Lynn Williams (89). Dengan hasil itu, AS telah mengemas enam poin, lalu menegaskan diri sebagai tim paling produktif dengan koleksi tujuh gol.
Kemenangan telak atas Jerman, yang duduk di peringkat keempat FIFA, meningkatkan kepercayaan diri AS untuk kembali mengejar medali emas yang terakhir diraih pada London 2012. Pelatih AS Emma Hayes memuji karakter luar biasa pemainnya yang tampil dengan tenang menghadapi lawan level tinggi, Jerman.
”Saya sangat menikmati pertandingan. Itu adalah performa dewasa dari kami. Tentu, Anda harus siap menderita karena Jerman adalah tim top. Namun, saya melihat kami amat mengagumkan ketika dibutuhkan,” tutur Hayes, yang baru menangani AS pada Juni lalu, dilansir ESPN.
Williams menyebut performa semua pemain AS sangat dewasa untuk menghadapi lawan-lawan tangguh di Olimpiade. Ia pun yakin AS bisa mengejar target mereka jika bisa mempertahankan mentalitas itu.
Baca juga: Prahara Pelik Argentina dan Perancis
”Tidak ada pemain yang kelihatan takut ketika kami menghadapi tekanan. Kami saling percaya satu sama lain dan yakin bisa melakukan pekerjaan dengan baik,” ucap Williams.
Dengan koleksi dua kemenangan, AS telah mengunci posisi di puncak klasemen Grup B. Keunggulan selisih gol AS +6 membuat mereka sulit dikejar oleh Jerman (0) dan Australia (-2) yang sama-sama telah mengemas tiga poin. Meski AS kalah dari Australia pada laga pamungkas, Kamis (1/8/2024) pukul 00.00 WIB, Australia perlu unggul dengan selisih empat gol.
Pada laga Grup C, Spanyol juga telah memastikan tiket ke babak perempat final. Juara Piala Dunia 2023 yang berstatus tim debutan Olimpiade mengemas kemenangan 1-0 atas Nigeria, Senin WIB, di Stadion Beaujoire, Nantes.
Gol indah gelandang dan kapten tim, Alexia Putellas, melalui tembakan bebas dari sisi kanan pertahanan Nigeria cukup bagi ”La Roja” meraih dua kemenangan beruntun. Spanyol menunjukkan tekanan yang konsisten selama 90 menit walau kerap terganjal permainan blok rendah Nigeria.
Baca juga: Pertunjukan Ketangguhan Mental Spanyol, Argentina Kalah Kontroversial
Spanyol memiliki pekerjaan rumah untuk membenahi efektivitas serangan menghadapi tim yang tampil bertahan. Mereka hanya bisa mencetak sebuah gol dari tujuh tembakan tepat sasaran yang dihasilkan.
Keajaiban Asia
Australia, yang menembus babak semifinal di Tokyo 2020, mampu bangkit dari kekalahan 2-5 hingga mengunci kemenangan 6-5 atas Zambia di Stadion Nice. Zambia sudah mencetak lima gol ketika pertandingan berjalan 56 menit.
Setelah tertinggal tiga gol, Australia tak gentar untuk terus mengurung pertahanan Zambia. Bek asal Arsenal, Stephanie-Elise Catley, mencetak dua gol pada menit ke-65 dan ke-78 untuk menyamakan kedudukan. Hingga akhirnya, penyerang senior, Michelle Heyman, mencetak gol pada menit ke-90.
Sumbangan gol dari pemain bernomor punggung dua itu disambut ribuan pasang mata yang menyaksikan laga di tribune stadion. Pemain dan staf pelatih Australia meninggalkan zona teknik untuk merayakan gol bersama para pemain di sisi lapangan.
”Kami menunjukkan untuk selalu berjuang satu sama lain,” ucap Heyman yang juga membela Australia di Rio de Janeiro 2016.
Selanjutnya, Australia perlu mengejar minimal hasil imbang menghadapi AS untuk lolos ke perempat final. Peluang ”Matildas” terbuka lolos sebagai runner-up Grup B atau salah satu dari dua tim peringkat ketiga terbaik.
Tak hanya Australia, keajaiban juga disajikan wakil Asia lainnya, Jepang. Setelah tumbang 1-2 dari Spanyol pada laga pembuka, Jepang mengalami tekanan mental yang rumit pada duel kontra Brasil di Stadion Parc des Princes, Paris. Itu terlihat dengan kegagalan penyerang mereka, Mina Tanaka, menjalankan tugas eksekusi penalti pada masa tambahan waktu babak pertama.
Kondisi itu dimanfaatkan Brasil dengan mencetak gol melalui sumbangan penyerang pengganti, Jhennifer, ketika babak kedua baru berjalan 11 menit. Berkat gol itu, Brasil lebih nyaman menguasai bola dan mendominasi permainan, sedangkan Jepang memanfaatkan transisi positif cepat untuk membongkar pertahanan Brasil.
Penampilan ”Samurai Biru” kian membaik pada akhir babak kedua. Mereka mendapat kembali peluang penalti. Tanaka pun menyerahkan tugas eksekutor penalti kepada bek dan kapten tim, Saki Kumugai. Bek AS Roma itu menyamakan kedudukan dari titik putih pada 90+2.
Predikat sebagai pemilik satu gelar Piala Dunia ditunjukkan Jepang dengan gol kemenangan dramatis yang dihasilkan pemain pengganti, Momoko Tanikawa, empat menit berselang. Tanikawa melepaskan tembakan jarak jauh yang mengantarkan Jepang meraih tiga poin dan naik ke peringkat ketiga.
”Saya menyadari posisi kiper lawan agak maju selama pertandingan dan pelatih menginstruksikan saya untuk mencoba tembakan jarak jauh. Saya melakukan itu ketika memiliki kesempatan dan saya bangga gol saya menghadirkan kemenangan,” kata Tanikawa dikutip laman FIFA.
Langkah Jepang untuk menyabet tiket babak perempat final akan lebih mudah dibandingkan dengan Brasil. Jepang akan menghadapi tim terlemah Grup C, Nigeria, lalu Brasil akan menjalani laga hidup-mati kontra Spanyol. (AFP)