Peta Persaingan, Jadwal, Profil Peserta Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024
Hanya satu puncak yang paling ingin dipanjat oleh Veddriq Leonardo dan kawan-kawan, yakni puncak prestasi di Olimpiade.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
Jika ditanya apa puncak yang paling ingin dipanjat oleh Veddriq Leonardo, jawabannya ialah puncak prestasi di Olimpiade Paris 2024. Tampil di Olimpiade yang merupakan panggung tertinggi olahraga adalah impian setiap atlet, termasuk Veddriq. Di panggung itu pula, pemanjat tebing nomor speed Indonesia ini ingin berdiri di atas podium paling tinggi sebagai puncak prestasi.
Keinginan itu sebenarnya tidak hanya diutarakan Veddriq, tetapi juga semua pemanjat nomor speed Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Paris 2024. Indonesia berhasil memaksimalkan kuota satu negara empat atlet yang terdiri dari dua atlet putra dan dua atlet putri. Keempat atlet Indonesia ini ialah Veddriq dan Rahmad Adi Mulyono yang akan bertarung pada sektor putra, serta Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah (putri).
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Rahmad Adi Mulyono bahkan sudah mengutarakan impian medali emas sebelum dirinya menyegel tiket ke Paris pada Kualifikasi Zona Asia di Jakarta, November 2023. Mimpi itu yang menjaga semangatnya untuk bisa menembus Olimpiade. ”Karena mimpi saya medali emas Olimpiade, saya harus bisa lolos kualifikasi lebih dahulu. Kalau sudah bisa lolos, baru bisa mewujudkan mimpi itu,” tutur Adi.
Motivasi lain yang juga membekali para atlet Indonesia untuk mewujudkan mimpi medali emas itu ialah keinginan untuk menorehkan sejarah di Olimpiade. Mereka ingin menjadi atlet yang meraih medali emas pertama dalam debut panjat tebing nomor speed di Olimpiade.
Selain target yang pasti dimiliki setiap atlet, saya ingin meraih medali emas di Olimpiade karena ingin menciptakan sejarah.
Panjat tebing sudah dilombakan sejak Olimpiade Tokyo 2020. Namun, saat itu nomor yang dipertandingkan ialah kombinasi antara speed, boulder, dan lead. Artinya, setiap atlet harus memainkan ketiga nomor tersebut dan harus menjadi atlet terbaik di ketiganya jika ingin menjadi juara.
Pada Olimpiade Paris 2024, untuk pertama kalinya nomor speed dilombakan secara terpisah dari dua nomor lainnya. Dengan demikian, akan ada total empat medali emas yang diperebutkan. Dua medali emas untuk setiap pemanjat speed terbaik putra dan putri, dua lainnya untuk pemanjat boulder dan lead putra serta putri.
”Selain target yang pasti dimiliki setiap atlet, saya ingin meraih medali emas di Olimpiade karena ingin menciptakan sejarah,” ujar Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Impian itu terus dipupuk para pemanjat tebing Indonesia sejak jauh-jauh hari. Pelatih panjat tebing Indonesia, Hendra Basir, bahkan sudah menyampaikan target tersebut jauh sebelum cabang ini disebut-sebut akan menjadi tulang punggung medali Indonesia di Paris.
Hendra bahkan menyampaikan soal target medali emas di Olimpiade sebelum kualifikasi pertama di Kejuaraan Dunia 2023 di Bern, Swiss, dimulai. Hendra mengatakan, tanpa ada tuntutan dari pihak luar pun, para atlet sudah memasang target tersebut. Itu karena peluang begitu besar dan mereka siap bersaing untuk memanfaat kans tersebut.
Target tinggi yang dipasang oleh Hendra dan impian para atletnya itu cukup masuk akal mengingat Indonesia cukup andal pada nomor speed. Para pemanjat nomor speed berjaya pada beragam kejuaraan internasional. Tak jarang pula mereka memecahkan rekor dunia.
Veddriq, misalnya, merupakan pemanjat peringkat pertama seri Piala Dunia sejak edisi 2021 hingga 2023. Torehan itu tak lepas dari keberhasilannya berkali-kali menjadi yang tercepat dalam beberapa seri Piala Dunia, termasuk di seri Piala Dunia Salt Lake dan Seoul pada 2022.
Veddriq juga merupakan pemegang rekor dunia hingga April 2024. Sejak 2021, Veddriq tiga kali memecahkan rekor dunia. Pemanjat asal Pontianak, Kalimantan Barat, ini juga merupakan pemanjat pertama yang bisa mencapai puncak dalam waktu di bawah lima detik. Ia menorehkan rekor itu di Piala Dunia Charmonix, Perancis, pada 2022 dengan catatan waktu 4,98 detik.
Namun, langkah Veddriq dan kawan-kawan untuk memanjat puncak prestasi di Paris tidaklah mudah. Pada sektor putra, tantangan tidak hanya akan datang dari pemanjat China, seperti Wu Peng, yang sejak 2023 kerap menembus dua besar perlombaan-perlombaan seri Piala Dunia. Indonesia juga akan menghadapi tantangan berat dari kehadiran Samuel Watson (Amerika Serikat).
Samuel Watson bisa menjadi ancaman bagi impian medali emas Indonesia setelah tampil mengejutkan di seri pertama Piala Dunia 2024 di Wujiang, China, April lalu. Watson memecahkan rekor dunia 4,90 detik milik Veddriq Leonardo dengan 4,85 detik. Watson lalu menajamkan catatan waktunya itu menjadi 4,79 detik.
Pada sektor putri, Desak dan Rajiah akan bersaing dengan rival di setiap kejuaraan serta seri Piala Dunia, seperti Deng Lijuan (China) dan Aleksandra Kalucka (Polandia). Tak hanya itu, pemanjat Polandia lain, Aleksandra Miroslaw, akan menjadi salah satu pesaing terberat untuk meraih medali emas.
Apalagi, Miroslaw merupakan pemegang rekor dunia dengan catatan waktu 6,24 detik. Sejak pertama kali Miroslaw memecahkan rekor dunia dengan 6,84 detik di Kejuaraan Eropa 2020 di Moskwa, tidak ada pemanjat putri lain yang mampu melampaui catatan tersebut.
Miroslaw menajamkan rekor dunianya hingga tujuh kali dalam kurun waktu tiga tahun. Ia pun mencapai catatan waktu 6,24 detik di kualifikasi Zona Eropa 2023 di Roma, Italia.
”Persaingan juga bakal lebih sengit karena setelah kualifikasi bakal langsung perempat final. Jalan buat juara lebih pendek, tetapi jadi lebih menantang,” ujar Rajiah.
Tidak seperti Kejuaraan Dunia atau seri Piala Dunia, Olimpiade menerapkan format kompetisi yang berbeda. Perlombaan tetap dilaksanakan dengan dua fase, yaitu fase kualifikasi dan putaran final. Namun, pada fase kualifikasi, hanya ada 14 atlet putra dan putri yang akan dua kali memanjat dinding setinggi 15 meter masing-masing sekali untuk jalur A dan jalur B.
Waktu tercepat yang dicapai dari dua kali pemanjatan akan menjadi dasar untuk menentukan peringkat untuk eliminasi. Atlet dengan peringkat tertinggi akan beradu kecepatan dengan atlet peringkat terakhir, peringkat kedua akan melawan peringkat ke-13, dan seterusnya. Tujuh pemenang duel tersebut akan mendapatkan tiket ke putaran final. Tempat kualifikasi kedelapan diberikan kepada atlet yang kalah dengan waktu tercepat.
Pada Kejuaraan Dunia atau seri Piala Dunia, pemanjat yang menjalani fase kualifikasi lebih banyak. Jumlahnya bisa puluhan, tidak dibatasi hanya 14 atlet seperti Olimpiade. Putaran final pun dimulai dari babak 16 besar, lalu perempat final, semifinal, dan final. Ada pula babak small final untuk memperebutkan medali perunggu.
Di Olimpiade, karena hanya ada delapan atlet yang lolos ke putaran final, maka perlombaan fase tersebut akan langsung memasuki babak perempat final. Setelah itu, perlombaan berlanjut ke babak semifinal, small final, dan final.
Desak dan Rajiah akan menjalani babak kualifikasi pada Senin (5/8/2024). Keesokan harinya, giliran Veddriq dan Adi yang melakoni fase tersebut. Putaran final putri kemudian akan bergulir pada Rabu (7/8/2024) dan putaran final putra pada Kamis (8/8/2024).
Para pemanjat tebing terbaik dunia ini akan beradu kecepatan di Le Bourget Climbing Venue. Stadion yang sengaja dibangun untuk Olimpiade Paris 2024 ini berjarak 13 kilometer dari Olympic Village dan dekat tempat kompetisi lainnya, termasuk Stade de France, Aquatics Centre, dan North Paris Arena.
Di stadion berkapasitas 6.348 penonton ini, para ”Spiderman” Indonesia akan berusaha untuk memanjat puncak prestasi. Di sana, mereka menatap impian tertinggi, yakni membawa pulang medali emas pertama Indonesia dari cabang selain bulu tangkis.