Di Balik Kecerdikan Luis de la Fuente Mengutus Mikel Oyarzabal
Oyarzabal jadi senjata rahasia Spanyol jinakkan Inggris di menit akhir. Ada alasan kenapa Luis de la Fuente memilihnya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
Di balik sengitnya adu strategi di atas lapangan, laga final Piala Eropa adalah juga tentang bagaimana seorang pelatih mengoptimalkan senjata rahasia yang terselubung. Senjata rahasia Luis de la Fuente ada pada sosok Mikel Oyarzabal, sedangkan Gareth Southgate terbukti berhasil memaksimalkan potensi Cole Palmer. Oyarzabal pada akhirnya mempersembahkan kemenangan untuk Fuente melalui kelebihan tersembunyinya, yaitu determinasi tinggi di dalam kotak penalti.
Sebagian pihak mengernyitkan dahi ketika Fuente melakukan pergantian pemain pada menit ke-68, pada laga yang berlangsung di Stadion Olimpiade Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB. Morata, pemain Spanyol dengan pengalaman terbanyak di Piala Eropa, ditarik dan digantikan Oyarzabal yang kurang begitu dikenal. Pada saat bersamaan, di bangku pemain cadangan Spanyol masih tersisa Ferran Torres dan Joselu.
Baca Berita Piala Eropa 2024
Ikuti informasi terkini seputar Piala Eropa 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, klasemen, rekap pertandingan, dan lainnya.
Alih-alih menurunkan Joselu yang lebih kompetitif bersama Real Madrid musim ini, Fuente lebih memprioritaskan Oyarzabal sebagai pemain pengganti yang diharapkan bisa mengubah keadaan. Pilihan Fuente terbukti tepat. Oyarzabal kemudian membayar kepercayaan Fuente dengan gol penentu kemenangannya saat laga tersisa empat menit.
Mengapa Oyarzabal dirasa lebih cocok menggantikan Morata? Untuk hal itu, Fuente punya preferensinya tersendiri.
Saya lebih menyukai bekerja dengan pemain yang saya tahu.
Oyarzabal merupakan pemain asli jebolan Real Sociedad, sebuah klub kasta teratas Liga Spanyol dari wilayah negara bagian Basque. Sebagaimana Oyarzabal, karier kepelatihan Fuente juga banyak dihabiskan di wilayah Basque, tepatnya bersama Athletic Bilbao.
Lama menetap dan melatih di Basque memengaruhi cara Fuente dalam memilih para pemain Spanyol pada Piala Eropa 2024. Setidaknya, sembilan pemain yang dibawa Fuente ke Jerman kali ini pernah atau sedang membela dua klub besar dari Basque, Bilbao, dan Sociedad.
Ini menunjukkan betapa besar kepercayaan Fuente terhadap pemain-pemain dari wilayah Basque. Selain Oyarzabal, ada Alex Remiro, Robin Le Normand, Martin Zubimendi, Mikel Merino, Dani Vivian, Unai Simon, Nico Williams, dan Aymeric Laporte. Fuente pernah mengungkapkan alasan mengapa banyak pemain yang berkaitan dengan wilayah Basque di tim Spanyol pilihannya kali ini.
”Saya lebih menyukai bekerja dengan pemain yang saya tahu,” kata Fuente.
Kalimat singkat, tetapi padat makna. Jawaban Fuente itu sudah menjelaskan semua pertanyaan mengapa Oyarzabal lebih dipercaya menggantikan Morata, lalu akhirnya menjadi pahlawan kemenangan Spanyol. Fuente adalah tipe pelatih yang tahu bagaimana mengoptimalkan setiap bakat yang ada di dalam timnya.
Pernah bekerja sama
Oyarzabal dan Fuente pernah bekerja sama di tim Spanyol U-21 yang menjuarai Piala Eropa pada 2019. Di mata Fuente, Oyarzabal akan selalu menjadi penyerang serba bisa dan cerdas. Meski tidak pernah menjadi pencetak gol yang benar-benar produktif. Kesuksesan Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa 2019 juga tidak bisa dilepaskan dari gol-gol penting Oyarzabal.
Sebagai penyerang, Oyarzabal tidak diberkati dengan fisik kekar atau tinggi menjulang. Kecepatannya pun tergolong biasa saja. Akan tetapi, dia termasuk penyerang yang tangkas dan lincah. Fuente juga tahu Oyarzabal memiliki determinasi yang tinggi ketika berada di area pertahanan lawan. Pergerakannya pun kerap tidak terdeteksi dan membingungkan pemain bertahan lawan.
Oyarzabal memutuskan memantulkan bola ke Marc Cucurella yang berlari dari sisi sayap kiri. Ini karena dia merasa tidak bisa mempertahankan bola di tengah kepungan tiga bek Inggris. Pilihan menyerahkan bola melebar ke Cucurella pun jadi yang paling masuk akal.
Setelah itu, hanya dalam beberapa detik, Oyarzabal tiba-tiba sudah berada di jantung pertahanan Inggris. Cucurella yang melihat Oyarzabal sudah dalam posisi siap menerima umpan pun memberikan bola silang mendatar, yang kemudian bisa disontek menjadi gol. Spanyol kembali unggul setelah sempat disamakan oleh Palmer.
”Saya melakukan tugas saya dan saya cukup beruntung bisa mencetak gol kemenangan. Jika Anda cukup beruntung bisa mencetak gol, itu yang terbaik,” ujar Oyarzabal.
Gol Oyarzabal membuat Spanyol memenangi laga tanpa perlu melewati perpanjangan waktu atau adu penalti. Sekali lagi, Fuente membuktikan pilihannya tidak keliru. Memilih pemain-pemain dekat atau yang dikenal baik bukanlah nepotisme, sepanjang Fuente mampu membuktikan bahwa pilihannya tersebut memang bisa diandalkan.
Sebelum pembuktian dari Oyarzabal, Fuente juga merasakan peran pemain Basque lainnya yang dia kenal baik saat melawan tuan rumah Jerman. Saat keadaan imbang 1-1, Mikel Merino tampil sebagai penentu kemenangan Spanyol berkat gol sundulannya pada babak perpanjangan waktu. Merino lahir di Pamplona, yang termasuk wilayah Basque. Ia memulai karier di akademi Osasuna. Saat ini, Merino sama-sama bermain di Sociedad dengan Oyarzabal.
Piala Eropa 2024 jadi gelar kedua Fuente semenjak dipercaya menangani Spanyol. Sebelumnya, ia berhasil membawa Spanyol menjuarai Liga Nasional Eropa pada 2023. Setelah ini, tampaknya kisah manis Fuente dengan para pemain Basque pilihannya masih akan terus berlanjut. (AFP)