Pemain Tim Sepak Bola Putri U-17 Ramai-ramai ”Naik Kelas”
Sebanyak enam pemain U-17 menembus timnas sepak bola putri Indonesia untuk laga FIFA Matchday melawan Hong Kong.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
Setelah mendapatkan pengalaman bertanding bersama rekan dalam kelompok umur yang sama, para pemain tim sepak bola putri Indonesia U-17 berkesempatan ”naik kelas”. Total enam pemain U-17 masuk ke dalam skuad timnas senior untuk melakoni FIFA Matchday melawan Hong Kong, 11 Juli dan 14 Juli.
Allya Putri masih ingat laga melawan Filipina, 6 Mei 2024, menandai debutnya sebagai bagian ”Garuda Pertiwi”. Allya menjadi salah satu dari pemain yang diturunkan sebagai starter dalam laga perdana Indonesia di Piala Asia Putri U-17, di Bali.
Allya merupakan pemain yang nyaris tak tergantikan di tim U-17 selama di Bali. Allya bahkan mencatatkan total 224 menit bermain di Piala Asia Putri U-17. Gelandang berusia 16 tahun ini bermain penuh dalam laga kontra Filipina dan Korea Utara, lalu bermain mulai babak kedua dalam pertandingan melawan Korea Selatan.
Saya kaget dan tidak menyangka karena pengumumannya terasa mendadak. Saya pikirCoach Mochi masih menggunakan pemain senior dari skuad lama.
Dua bulan setelah penampilannya bersama tim U-17, Allya tak kuasa menahan bahagia ketika kembali dipanggil dan dipilih Pelatih Satoru Mochizuki. Pemilihan itu lebih istimewa karena mengantarkan Allya, panggilannya, menjadi bagian skuad timnas senior. Allya termasuk ke dalam 24 pemain timnas putri yang dibawa ke Hong Kong untuk melakoni FIFA Matchday.
Ada juga rasa gugup menyergap Allya ketika bergabung dengan timnas senior. Sebab, Allya harus kembali beradaptasi dengan rekan setim baru yang tidak semuanya seusia. Walakin, dia bertekad memetik pengalaman sebanyak-banyaknya dalam kesempatan pertamanya bergabung dengan timnas senior ini.
”Saya kaget dan tidak menyangka karena pengumumannya terasa mendadak. Saya pikir Coach Mochi masih menggunakan pemain senior dari skuad lama. Alhamdulillah ternyata saya kepanggil dan terpilih masuk timnas senior,” ujar Allya.
Setelah FIFA Matchday melawan Singapura pada Mei dan Bahrain pada Juni, Mochizuki memang merombak skuad. Pelatih asal Jepang ini mengatakan, ingin memberikan kesempatan pemain lain untuk unjuk kemampuan. Dari kesempatan itu, Mochizuki memilih enam pemain yang sempat di bawah asuhannya di tim U-17.
Selain Allya, Mochizuki memanggil juga pemain U-17 lainnya, seperti Syafia Tristalia, Indira Jenna, dan Kikka Putri, untuk pertama kali ke timnas senior. Syafia dan Kikka langsung menandai debut mereka dalam laga perdana Indonesia melawan Hong Kong, Kamis (11/7/2024) malam.
Syafia dan Kikka menjadi starter dalam duel tertutup di Hong Kong Football Club Stadium tersebut. Melawan Hong Kong, Kikka dan kawan-kawan kalah dengan skor 2-3. Secara peringkat dunia, Hong Kong berada di posisi lebih baik (79) daripada Indonesia (107).
Adapun dua pemain U-17 lain yang dipilih Mochizuki ialah Nabila Divany dan Claudia Scheunemann. Tidak seperti keempat rekannya, Nabila Divany dan Claudia Scheunemann sempat menjadi bagian timnas senior saat menghadapi Singapura dan Bahrain.
Nabila Divany menandai debut di timnas senior dalam laga kontra Singapura. Sementara itu, Claudia memiliki pengalaman bermain bersama timnas senior sebelumnya. Claudia memperkuat timnas senior Kualifikasi AFC untuk Olimpiade 2024 pada April 2023. Dia menjadi pemain termuda sepanjang masa di timnas putri Indonesia dengan usia saat itu baru menginjak 13 tahun 349 hari.
Mochizuki mengatakan ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pesepak bola putri Indonesia, termasuk kepada pemain U-17. Dia juga terbuka pada pemain yang pernah beralih untuk bermain di liga futsal seperti Sheva Imut dan Viny Silfianus.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, pihaknya tidak mau terjebak pada batasan kelompok umur. Menurut Erick, sangat terbuka kemungkinan pemain-pemain belia bisa langsung menembus timnas senior.
Ketua Komite Sepak Bola Wanita PSSI Vivin Cahyani mengatakan, Pelatih Mochizuki memang memberikan kesempatan besar bagi para pemain muda. Di sisi lain, PSSI memberikan kepercayaan penuh pada Mochizuki untuk membentuk skuad terbaiknya.
”PSSI memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Coach Mochi untuk berkarya. Jadi, kami juga enggak melakukan intervensi. Pokoknya, kami mendorong saja. Semua yang disampaikan Coach Mochi, termasuk soal program pelatihan, sebisa mungkin kami penuhi. Ya, tentunya kami pertimbangan pembiayaan. Namun, selama pembiayaannya kita masih bisa cover, ya kami oke,” ujar Vivin.