Prediksi Spanyol Vs Perancis, Kemenangan Ditentukan Duel dari Sisi Sayap
Aksi penyerang sayap akan menentukan tim yang merebut tiket laga final di Berlin.
Setelah menjalani ”final dini” menghadapi Jerman, Spanyol kembali menghadapi favorit juara lainnya ketika jumpa Perancis pada babak semifinal, Rabu (10/7/2024), pukul 02.00 WIB, di Stadion Allianz Arena, Muenchen. Berbeda dengan duel kontra Jerman yang saling beradu ketangguhan di lapangan tengah, pertarungan melawan Perancis tersaji di kedua sisi sayap.
Baca Berita Piala Eropa 2024
Simulasi pertempuran Spanyol dan Perancis sudah tersaji sebelumnya. Itu tercipta pada duel antara Barcelona dan Paris Saint-Germain di perempat final Liga Champions 2023-2024. Kedua tim menyajikan penampilan atraktif dari sisi kiri dan kanan luar.
Kedua tim tidak perlu diragukan lagi memiliki pemain bertahan yang kokoh. Perancis hanya kemasukan satu gol, sedangkan Spanyol baru dua kali kemasukan. Jadi, tugas kedua tim adalah memikirkan cara bertahan yang efektif untuk membongkar pertahanan lawan dan menciptakan gol.
Kehadiran para pemain andalan dari kedua tim, seperti Lamine Yamal asal Barcelona, yang menjadi andalan Spanyol, kemudian PSG dimotori Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele. Dua pemain itu pun adalah sosok tak tergantikan di skuad ”Les Bleus”, julukan Perancis.
Spanyol akan mengandalkan Yamal dan Williams yang dilengkapi Alvaro Morata sebagai trisula lini depan. Yamal tetap menjadi playmaker bayangan dari sisi kanan yang bisa melakukan dribel sekaligus umpan-umpan akurat memanjakan ke kotak penalti. Dani Carvajal, Fabian Ruiz, dan Dani Olmo adalah tiga pencetak gol yang telah merasakan layanan pemain berusia 16 tahun itu.
Selain tiga asis itu, Yamal juga telah menciptakan 14 peluang. Yamal juga telah mencatatkan 12 take-ons atau dribel sukses. Membiarkan Yamal leluasa menguasai bola dan memiliki ruang melakukan dribel, maka Perancis akan mengalami petaka.
Di sisi kiri, Williams mampu mengimbangi performa apik Yamal. Satu gol dan satu asis membuktikan pemain Athletic Bilbao itu juga tidak bisa dianggap sebelah mata. Selain kontribusi gol, 11 dribel sukses dan sembilan peluang telah dihasilkan Williams.
Menariknya, permainan direct pass Spanyol ketika memulai serangan dari kiper Unai Simon atau dua bek tengah dominan disajikan ke arah posisi Williams atau bek sayap kiri, Marc Cucurella. Ketika Simon melepaskan tendangan gawang, Morata pun bergeser ke arah kiri untuk lebih dekat dengan Williams.
Itu membuat serangan dari sisi kiri Spanyol lebih dominan dari sisi kanan dan tengah. Sebanyak 43 persen serangan ”La Roja” dimulai dari sisi kiri.
Ketika serangan buntu, gelandang tengah, seperti Rodri dan Fabian Ruiz, akan mengalirkan bola ke sisi kanan yang ditempati Dani Carvajal dan Yamal. Khusus untuk laga kontra Perancis, Carvajal akan absen akibat hukuman kartu merah sehingga tempatnya bakal diisi Jesus Navas.
Peran Rodri amat krusial bagi aliran bola Spanyol. Ia menghasilkan 329 operan sukses di Piala Eropa 2024. Jumlah itu adalah nominal tertinggi di antara pemain Spanyol dan Perancis.
Kolaborasi Yamal dan Williams di sisi sayap itu akan memberikan pengaruh besar bagi efektivitas serangan Spanyol. Jika bisa tampil tajam atau mengkreasi serangan dengan optimal seperti biasanya, Spanyol akan memberikan derita bagi gawang Perancis yang baru kemasukan satu gol.
Dengan zona aksi 36 persen di sepertiga akhir pertahanan lawan—tertinggi di Piala Eropa 2024—Spanyol sukses memadukan pergerakan dinamis Yamal dan Williams dengan penyelesaian akhir dari para gelandang. Fabian Ruiz dan Dani Olmo bakal menjadi penyelesai peluang kreasi dari sayap. Sementara Morata lebih berperan sebagai pengganggu fokus pemain belakang Perancis demi memberikan ruang kepada gelandang.
Baca juga: Spanyol Vs Perancis, Keuntungan Sejarah ”Les Bleus” dan Performa Tanpa Cela ”La Roja”
Satu hal yang penting pula adalah kemauan Yamal dan Williams untuk membantu tugas bertahan. Bantuan mereka untuk turun ke zona pertahanan adalah kunci pula bagi ketangguhan pertahanan Spanyol yang baru kemasukan dua gol. Kedua pemain muda itu memastikan ”La Roja” tidak kalah pemain ketika mengantisipasi serangan lawan sehingga bek sayap tidak sendirian menghadapi pemain sayap lawan.
Sisi Yamal dan Navas akan menjadi sorotan karena kehadiran dua pemain penting Perancis, yaitu Mbappe dan Theo Hernandez. Pelatih Spanyol Luis de la Fuente perlu cermat mengamati kondisi dua pemainnya itu. Jangan sampai De la Fuente mengulang ”blunder” Xavi Hernandez yang mengorbankan Yamal sehingga Barca kalah pada laga kedua melawan PSG.
”Kami membutuhkan peran bersama semua pemain karena kami akan menghadapi tim yang memiliki pemain-pemain genius,” kata De la Fuente dalam konferensi pers menjelang laga, Senin (8/7/2024).
Pemain “bunglon”
Berbeda dengan Spanyol yang telah memiliki formasi 11 pemain utama baku, Pelatih Perancis Didier Deschamps kerap membongkar pasang susunan penyerang. Hanya Mbappe yang mendapat jaminan tempat dari Deschamps meski bermain tidak fit dengan mengenakan pelindung wajah.
Baca juga: Singkirkan Jerman, Siapa Sanggup Membendung Spanyol?
Dembele merupakan pemain sayap kanan alami terbaik milik Perancis. Namun, merujuk kondisi fisiknya yang kurang prima memasuki fase gugur, Dembele berpeluang baru diturunkan pada pertengahan babak kedua.
Dengan kondisi itu, Perancis bakal menurunkan pemain sayap ”bunglon” di sisi kanan yang akan diisi bergantian oleh penyerang, seperti Randal Kolo Muani, Antoine Griezmann, atau N’Golo Kante.
Muani lebih difavoritkan dibandingkan Marcus Thuram untuk mendampingi Mbappe. Cedera ringan yang dialami Thuram menyebabkan Deschamps tidak ingin mengambil risiko dengan menurunkannya sejak sepak mula.
Demi membenahi efektivitas serangan, Perancis perlu menghadirkan keseimbangan serangan. Spanyol akan mudah mengantisipasi serangan ”Les Bleus” apabila hanya mengandalkan serangan dan harapan gol dari Mbappe.
Namun, mendorong tandem Mbappe, misalnya Muani, ke posisi sayap kanan juga akan membuat Perancis kehilangan pemain yang bisa menyelesaikan peluang di kotak penalti. Untuk itu, salah satu gelandang, Griezmann atau Kante, bisa didorong untuk tampil melebar dan membantu Jules Kounde menghadirkan serangan dari sayap kanan.
Baca juga: Generasi Z yang ”Agak Laen” di Spanyol Vs Perancis
Mobilitas Kante akan sangat membantu Perancis untuk mengimbangi permainan di sisi kanan luar. Pemain klub Arab Saudi, Al-Ittihad, itu adalah pemain dengan daya jelajah tertinggi di Piala Eropa 2024. Ia telah bergerak sekitar 56 kilometer dalam lima penampilannya di Jerman. Artinya, Kante berlari rerata sekitar 112 meter per menit.
Adapun Mbappe tidak perlu diragukan kemampuannya. Pemain anyar Real Madrid itu melepaskan rata-rata lima tembakan per pertandingan dan mencatat empat dribel sukses per laga.
”Meski hanya bisa menampilkan 50 persen kemampuan terbaik, itu sudah setara 100 persen kemampuan pemain-pemain lain,” ujar Deschamps tentang Mbappe.
Hal penting yang perlu dipikirkan Deschamps adalah menghadirkan lebih banyak pemain di kotak penalti untuk menyelesaikan peluang dari sisi sayap. Kembalinya Adrien Rabiot bisa memberikan alternatif untuk kehadiran pemain gelandang ke kotak penalti Spanyol.
Pada laga melawan Portugal, Perancis menghasilkan 20 tembakan, tetapi hanya tujuh tembakan Perancis yang dilepaskan di dalam kotak penalti. Minimnya pemain di zona 16 meter membuat pemain Perancis memilih untuk menembakkan bola ketika melihat celah di pertahanan Portugal.
Baca juga: Juara Piala Eropa Milik Pemenang Duel Spanyol Versus Perancis
Kami membutuhkan peran bersama semua pemain karena kami akan menghadapi tim yang memiliki pemain-pemain genius.
Sisi tembakan pun lebih banyak dari sisi kiri yang ditempati Mbappe dengan 11 tembakan, dan cuma empat tembakan dari tengah dan lima tembakan dari sisi kanan. Perancis akan kembali mengakhiri laga dengan nirgol jika cara bermain kontra Portugal terulang.
Secara umum, Spanyol akan lebih dominan menguasai bola dan berpeluang lebih banyak melepaskan tembakan, terutama dari luar kotak penalti. Sementara itu, Perancis akan mengandalkan kecepatan Mbappe untuk menerapkan fast break atau serangan balik cepat dengan memanfaatkan operan-operan jauh akurat dari lini belakang ke depan.