Portugal Vs Perancis, Otak-atik Lini Depan Deschamps
Perancis benar-benar harus mengubah permainan untuk mempertajam lini depan mereka. Portugal bisa mencadangkan Ronaldo.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
HAMBURG, JUMAT — Sejak pertandingan pembuka hingga babak 16 besar, Didier Deschamps menggunakan format lini depan yang berbeda. Hasilnya tetap saja kurang meyakinkan. Format seperti apa yang bakal digunakan pelatih tersebut untuk menghadapi Cristiano Ronaldo cs.
Perancis lolos ke perempat final hanya dengan mencetak 3 gol, dua gol bunuh diri saat menghadapi Austria dan Belgia, satu gol lagi dari titik putih yang dicetak Kylian Mbappe ke gawang Polandia. Artinya, dalam permainan terbuka, pemain Perancis belum ada yang mencetak gol.
Baca Berita Piala Eropa 2024
Ikuti informasi terkini seputar Piala Eropa 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, klasemen, rekap pertandingan, dan lainnya.
Perancis sudah mengubah empat kali format lini depan mereka di empat pertandingan. Di laga pembuka melawan Austria, Deschamps menggunakan skema 4-2-1-3 dengan format lini depan Marcus Thuram di kiri, Kylian Mbappe di tengah, dan Ousman Dembele di kanan. Antoine Griezmann justru dipasang di tengah sebagai gelandang serang.
Hasilnya, mereka menang 1-0 melalui gol bek Austria, Maximilian Wober. Dengan format itu, Perancis menciptakan 14 tembakan tetapi hanya tiga yang mengarah ke gawang.
Format berbeda digunakan Deschamps saat berjumpa dengan Belanda. Setelah Mbappe alami patah hidung usai bertabrakan dengan Kevin Danso, bek Austria, lini depan mereka bertumpu kepada Griezmann, Thuram, dan Dembele. Namun, Thuram jadi penyerang tunggal. Griezmann masih berfokus di tengah, sedangkan serangan kiri dipercayakan kepada Adrien Rabiot. Tak ada pemain yang cetak gol di pertandingan itu. Lagi-lagi Perancis menciptakan 15 tembakan dengan hanya tiga tembakan mengarah ke gawang.
Formatnya berubah lagi di laga melawan Polandia. Bradley Barcola, penyerang muda PSG, jadi starter di lini serang bagian kiri menemani Mbappe dan Dembele. Pertandingan berakhir imbang dengan gol Mbappe dari titik putih. Perancis menciptakan 18 tembakan dengan total delapan tembakan ke arah gawang.
Deschamps mencoba format baru saat melawan Belgia, format tiga penyerang dengan Marcus Thuram di tengah ditemani Mbappe dan Dembele di kiri dan kanan. Format ini juga tidak produktif dan efektif dengan hanya dua tembakan ke arah gawang. Perancis menang dan menuju perempat final karena gol bunuh diri Jan Vertonghen. Proses gol itu pun terjadi setelah Randal Kolo Muani masuk menggantikan Thuram.
Perancis bisa terus melaju karena pertahanan yang luar biasa. Mereka belum kebobolan satu gol di permainan terbuka. Satu-satunya gol ke gawang Mike Maignan hanya dari titik putih dari kaki Robert Lewandowski. Barisan pertahanan William Saliba, Dayot Upamecano, Jules Kounde dan Theo Hernandez punya catatan statistik luar biasa.
”Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Jika bisa sampai di tahap ini, artinya mereka adalah salah satu tim terbaik di dunia. Pertandingan ini bakal berlangsung ketat dan penuh taktik sehingga kami perlu berhati-hati,” ungkap Mbappe.
Mbappe sendiri merasa harus mengubah permainannya, apalagi dengan personel yang berbeda di belakangnya. Jika membandingkan dengan Piala Dunia 2022, Mbappe mencetak 8 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak. Kini ia baru cetak satu gol dari tiga pertandingan.
”Kami punya pemain yang berbeda ketika saya pertama kali menjadi starter. Paul Pogba, misalnya, di lini tengah. Bersamanya saya harus menundukkan kepala dan berlari. Saya meminta bola dan bola ada di kaki saya. Sekarang berbeda. Idenya adalah tentang menganalisis tipe pemain yang Anda mainkan,” kata Mbappe.
Di belakang Mbappe kini hanya bertumpu pada Griezmann, Aurelien Tchouameni, N’Golo Kante, atau Rabiot. Mereka bukan pemain biasa, melainkan mungkin bagi Mbappe, mereka bukan Pogba.
Lalu apa yang bakal dilakukan Deschamps di lini depan saat berjumpa dengan Portugal pada Sabtu (6/6/2024) dini hari nanti?
Jika melihat susunan pemain di lini depan, Perancis tidak kekurangan pemain. Selain Mbappe, mereka punya Barcola, penyerang muda Perancis yang kini bermain di PSG. Lalu ada pencetak gol sepanjang masa tim nasional Perancis, Olivier Giroud, yang sudah mencetak 57 gol di seluruh level turnamen internasional.
Barcola dan Giroud tidak terlalu mendapatkan menit bermain di Piala Eropa. Keduanya belum mampu mencetak gol tetapi memberikan banyak peluang.
Lalu ada Kolo Muani yang kehebatannya juga tertutup oleh Mbappe di PSG. Ia sudah mencetak 27 gol dengan 18 asis di Liga 1 Perancis. Penyerang serba bisa ini sangat mampu bermain sebagai starter saat melawan Portugal nanti. Sebagai pemain pengganti pun ia masih tetap berbahaya.
Tampaknya, Deschamps tidak akan banyak melakukan penggantian permain tetapi dengan format yang bisa jadi berbeda. Ia bisa saja menggunakan jasa Griezmann di depan mendampingi Mbappe karena selama ini ia bermain agak ke tengah.
”Kylian (Mbappe) punya masalah dalam persiapan dan dia mengalami trauma selama kompetisi (patah hidung). Namun, dia merasa baik-baik saja dan kami akan membutuhkan Kylian yang hebat saat melawan Portugal. Upaya Antoine tetap besar seperti biasanya. Dari segi teknis, upayanya lebih rendah dari yang seharusnya. Namun, Antoine tidak tertekan, saya jamin. Kami akan membutuhkan semuanya besok,” kata Deschamps.
Portugal di bawah juru taktik Roberto Martinez juga serupa meski tak sama. Ia kerap mengganti formasi dengan tiga bek terkadang empat bek. Ia bisa memasukkan 4 penyerang sekaligus dan Portugal punya pemain depan kelas dunia.
Drama gagal penalti Ronaldo yang membuatnya menangis itu masih membayangi Portugal. Martinez dirundung dilema apakah memainkan Ronaldo yang masih trauma atau mencoba penyerang nomor 9 mereka Goncalo Ramos.
Martinez menyebutkan, dirinya tidak mau fokus pada megabintang saja. ”Sepak bola adalah olahraga tim. Besok bukanlah pertandingan dua individu. Mereka adalah dua pemain luar biasa yang memiliki pengaruh besar pada permainan di seluruh dunia. Pengaruh itu akan terus berlanjut, tetapi besok kita akan memerlukan performa tim tingkat atas yang nyata jika kami harus menang,” kata Martinez. (REUTERS/AFP)