Raih Tiket Olimpiade, Perenang Azzahra dan Joe Berjibaku Melawan Waktu
Tantangan berat baru akan dihadapi Azzahra dan Joe usai lolos ke Paris. Azzahra terkendala persiapan, Joe sedang cedera.
JAKARTA, KOMPAS — Waktu menjadi musuh terbesar untuk perenang Indonesia, Joe Aditya Kurniawan dan Azzahra Permatahani, menjelang Olimpiade Paris 2024. Setelah dipastikan lolos hanya kurang dari sebulan sebelum ajang, mereka sedang tidak dalam kondisi terbaik untuk berkompetisi di Paris. Mereka diburu waktu.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Meskipun tidak berhasil menembus limit waktu kualifikasi, Joe dan Azzahra meraih tiket ke Paris lewat kuota Universality Place. Kuota diberikan untuk atlet dari kontingen dengan jumlah keterwakilan sedikit. Hal itu untuk meningkatkan keberagaman negara peserta pada ajang empat tahunan tersebut.
Kelolosan Azzahra tidak dipersiapkan. Berbeda dengan Joe, perenang putri 22 tahun itu tidak masuk dalam pemusatan latihan nasional Olimpiade yang sudah berlangsung sejak awal tahun. Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) hanya memanggil perenang yang lolos ke Asian Games Hangzhou 2023.
”Namun, dari basis data World Aquatic ternyata poinnya (Azzahra) paling tinggi. Jadi, dia yang berhak berangkat. Mekanisme pemilihan perenang tidak seperti dulu lagi. Dulu kami bisa mengajukan nama. Sekarang mereka yang menentukan,” kata pelatih tim renang Indonesia, Albert C Sutanto, Selasa (2/7/2024).
Karena itu pula Azzahra sedang tidak dalam kondisi terbaik untuk berkompetisi. Targetnya sebelum ini hanya mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024, September nanti. Artinya, dia masih berada dalam fase persiapan awal lomba, saat seharusnya sudah memasuki tahap akhir periodisasi.
Menurut Albert, tidak ada pilihan selain mengejar ketertinggalan dalam tiga minggu ke depan. ”Mau tidak mau, saya harus ubah program dia. Sudah harus mulai masuk ke pace lomba. Sebab, tidak mungkin dibuang, kan, (kans) ini. Olimpiade cita-cita semua atlet. Saya rasa Azzahra cukup berpengalaman untuk beradaptasi,” ujarnya.
Di Paris, Azzahra akan tampil di nomor 200 meter gaya ganti. Ajang nanti merupakan Olimpiade kedua baginya. Sebelumnya, dia juga turun di Olimpiade Tokyo 2020. Azzahra yang ketika itu masih berusia 19 tahun gagal lolos dari babak kualifikasi setelah finis 4 menit 54,54 detik dalam nomor 400 meter gaya ganti.
Sementara itu, Joe akan menjalani debut Olimpiade di Paris. Dia merupakan satu dari lima atlet yang tergabung dalam pelatnas dan mengikuti kamp selama dua bulan di Californa, Amerika Serikat. Perenang 22 tahun itu berlatih bersama klub-klub lokal dan sempat mengikuti empat kali lomba.
Baca juga: Titik Terang Pencarian Suksesor Siman
Albert berkata, perkembangan Joe cukup signifikan selama di AS. Masalahnya, sang perenang spesialis jarak pendek itu sedang mengalami cedera engkel. Dia mengikuti ASEAN University Games (AUG) Surabaya-Malang 2024 pada awal Juli dengan kondisi masih cedera. Hasilnya jauh dari optimal.
Joe akan turun dalam nomor 100 meter kupu-kupu di Olimpiade. Pada AUG lalu, dia hanya finis dengan catatan waktu 55,16 detik saat final dalam nomor tersebut. Catatan itu jauh dari waktu terbaiknya, 52,75 detik, yang merupakan rekor nasional. Dia memecahkan rekor tersebut di Jakarta pada Desember 2023.
”Joe sudah mencapai season best (di AS). Cuma dia kena cedera engkel saat main basket sebelum pulang. Bagaimana, ya, namanya musibah kita tidak bisa hindari. Sekarang kami coba perawatan terus. Semoga masih bisa menampilkan performa terbaik di Olimpiade, masih ada sekitar sebulan lagi untuk pulih,” jelas Albert.
Terlepas dari itu, peningkatan Joe terbilang signifikan dalam setahun terakhir. Dia bahkan sempat menargetkan lolos langsung ke Olimpiade dengan limit waktu. Adapun limit waktu di nomor 100 meter kupu-kupu adalah 51,93 detik. Catatannya terus meningkat tajam sejak kejuaraan di Singapura pada awal 2023.
Joe mencatat 54,49 detik di Singapura pada Maret tahun lalu. Dua bulan setelah itu, dia langsung menciptakan catatan waktu terbaik pribadi dengan 53,17 detik di SEA Games Kamboja 2023. Puncaknya adalah di Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka 2023, Desember lalu, saat dia memecahkan rekornas milik Triady Fauzi Sidiq.
Baca juga: Setelah 100 Tahun, Bisakah Sungai Seine Menjadi Arena Renang?
Saya rasa Azzahra cukup berpengalaman untuk beradaptasi.
Menurut Joe, setelah pemecahan rekornas, perkembangan pesat tidak terlepas dari pergantian program pelatih. Dia menjalani program dari Albert, tidak lagi dari mantan pelatih asing tim renang Indonesia, Michael Piper. ”Karena (perkembangan itu), aku mau coba kejar Olimpiade dengan menembus limit waktu. Secara persentase, nomor kupu paling memungkinkan,” ujarnya.
Joe akan memulai perjalanan di Olimpiade pada 2 Agustus. Kualifikasi 100 meter kupu-kupu berlangsung pada pukul 11.00 waktu setempat. Sementara itu, Azzahra juga akan berlomba pada waktu yang sama di nomor 200 meter gaya ganti. Adapun pada edisi sebelumnya, Indonesia juga mengirimkan dua wakil ke Olimpiade.
Dengan tambahan Joe dan Azzahra, kontingen Indonesia akan berangkat ke Paris dengan diperkuat 29 atlet. Mereka menjadi salah dua terakhir yang dipastikan lolos. Jumlah tersebut sudah berhasil melampaui keterwakilan Indonesia dalam empat edisi Olimpiade terakhir.