Panjat Tebing Lebih Dekat Gapai Tiket Tambahan Olimpiade
Separuh jalan telah dilalui. Veddriq Leonardo dan kawan-kawan butuh dorongan terakhir untuk raih dua tiket ke Olimpiade.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Ibarat memanjat dinding setinggi 15 meter, tim panjat tebing nomor speed Indonesia kini sudah berada pada 7,5 meter terakhir. Veddriq Leonardo dan kawan-kawan kian dekat dengan tombol finis. Kian besar juga upaya yang harus mereka keluarkan untuk meluncur dengan cepat guna menggapai dua tiket tambahan ke Olimpiade Paris 2024.
Tujuh atlet Indonesia harus memanjat separuh ”dinding” terakhir itu di Seri Kualifikasi Olimpiade di Budapest, Hongaria, 20-23 Juni 2024. Mereka terdiri dari tiga atlet putri, yaitu Rajiah Sallsabillah, Nurul Iqamah, dan Amanda Narda Mutia. Empat sisanya ialah pemanjat putra yang terdiri dari Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Aspar Jaelolo, dan Raharjati Nursamsa.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Ajang di Budapest ini merupakan seri kedua yang menjadi kualifikasi terakhir panjat tebing untuk Olimpiade Paris 2024. Seri pertama digelar di Shanghai, China (16-19 Mei 2024). Poin dari Shanghai akan diakumulasikan dengan hasil di Budapest untuk menentukan peringkat kelolosan. Hanya lima kuota ke Paris yang tersedia untuk setiap kategori pada nomor speed.
Di antara tujuh pemanjat Indonesia, tiga di antaranya menempati peringkat lima besar berkat penampilan di Shanghai. Veddriq Leonardo memuncaki peringkat putra dengan 50 poin setelah keluar sebagai juara. Kiromal Katibin menempati peringkat kelima dengan 36 poin selepas menembus perempat final. Pada peringkat putri, Rajiah Sallsabillah bertengger di posisi kedua dengan 45 poin berkat menjadi runner-up.
”Saya bersyukur dengan hasil bagus di Shanghai, tetapi saya harus fokus lagi karena ini benar-benar kesempatan terakhir. Di speed, ada banyak variabel di luar diri yang tidak bisa dikendalikan, saya mau fokus kepada kemampuan saya dan apa yang bisa saya kendalikan,” tutur Veddriq di pemusatan latihan panjat tebing di Bekasi, Jawa Barat, akhir Mei.
Keberhasilan di Shanghai menempatkan Veddriq, Kiromal, dan Rajiah pada posisi yang aman untuk melenggang ke Paris. Namun, peluang juga masih terbuka bagi empat atlet Indonesia lainnya. Terutama pada sektor putra, persaingan diyakini akan semakin ketat mengingat semua wakil Indonesia berada pada 10 besar peringkat kelolosan.
Seri kualifikasi ini memang menyediakan lima kuota per jender untuk ke Paris. Namun, setiap negara maksimal hanya bisa mengirimkan masing-masing dua perwakilan putra dan putri. Indonesia sudah memiliki dua pemanjat tebing untuk Olimpiade Paris 2024, yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono. Alhasil, para pemanjat Indonesia akan saling bersaing dengan rekan senegara untuk memperebutkan masing-masing satu tiket tersisa untuk putra dan putri.
Pada sektor putra, persaingan merebut satu tiket ke Paris tak hanya akan melibatkan Veddriq dan Kiromal yang sama-sama berada di peringkat lima besar. Aspar yang mengumpulkan 33 poin pada peringkat ke-8 dan Raharjati dengan 31 poin pada peringkat ke-10 juga akan turut meramaikan persaingan.
Saya optimistis dengan potensi mereka untuk meraih hasil yang terbaik.
Sementara itu, pada sektor putri, Rajiah akan berupaya menjauh dari kejaran Amanda yang menempati posisi ke-8 dengan 33 poin. Sementara itu, Nurul berada pada posisi ke-13 dengan 28 poin.
Kendati harus bersaing dengan senegara sendiri selain dengan pesaing dari luar negeri, Veddriq tak terlalu mau ambil pusing. Menurut Veddriq, siapa pun yang lolos ke Paris, seluruh tim akan saling mendukung karena sama-sama bertekad mengharumkan nama Indonesia.
”Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan anggota tim Indonesia lainnya. Kami seperti keluarga. Kami berlatih bersama. Dalam kompetisi ini kita masing-masing berusaha memberikan yang terbaik dan menjadi tanggung jawab kita untuk mengharumkan nama negara di kancah dunia. Bersaing satu sama lain bukanlah masalah,” ujar Veddriq.
Senada dengan Veddriq, pelatih kepala tim panjat tebing Indonesia Hendra Basir tak mempermasalahkan siapa yang kelak akan lolos ke Paris. Terpenting, kata Hendra, anak-anak asuhannya mengeluarkan kemampuan terbaik untuk bisa merebut tiket ke panggung olahraga tertinggi dunia.
Hendra mengatakan, persiapan yang dilakukan telah matang. Maka, hanya perlu satu perlu satu dorongan terakhir yang mengantarkan para manusia laba-laba ini meluncur untuk mempertahankan prestasi di Shanghai atau bahkan melampauinya.
”Setiap atlet sudah memberikan yang terbaik dalam latihan dan siap untuk berjuang maksimal di Budapest. Saya optimistis dengan potensi mereka untuk meraih hasil yang terbaik,” ucap Hendra.
Selain atlet nomor speed, panjat tebing Indonesia juga mengirimkan dua wakil pada nomor boulder dan lead. Mereka adalah Ravianto Ramadhan dan Raviandi Ramadhan. Namun, di Shanghai, atlet kembar ini gagal melaju ke fase selanjutnya setelah menempati peringkat di luar 20 besar. Ravianto berada pada peringkat ke-29, sedangkan Raviandi posisi ke-34.