Tanpa ada liga, timnas putri perlu terus melakoni laga uji coba agar kemampuan terasah dan jam terbang bertambah.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
Rangkaian kemenangan yang dipetik sebulan terakhir menciptakan momentum positif bagi timnas sepak bola putri. Peringkat dunia Indonesia pun naik. Momentum ini perlu terus dijaga dengan realisasi dari rencana-rencana yang disiapkan untuk membangun sepak bola putri Tanah Air.
Timnas sepak bola putri mengawali perjalanan pada 2024 dengan kemenangan 5-1 atas Singapura dalam FIFA Matchday di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, (28/5/2024). Setelah itu, Shafira Ika Putri dan kawan-kawan meraih kemenangan beruntun atas Bahrain dalam laga uji coba internasional.
Pada pertemuan pertama dengan Bahrain, 8 Juni lalu, Indonesia meraih kemenangan dengan skor 3-2. Dalam laga di Stadion Ahli Club, Manama, itu, Indonesia sebenarnya unggul 3-0 hingga paruh pertama. Namun, Indonesia lantas kebobolan dua gol pada babak kedua.
Asisten pelatih timnas putri, Yopie Riwoe, mengatakan, terdapat penurunan performa pada babak kedua. Hal itu terjadi lantaran para pemain sepenuhnya beradaptasi dengan cuaca lembap di Bahrain. Pemain, yang baru datang dua hari sebelum laga pun kehilangan fokus.
“Pelatih Mochi (Satoru Mochizuki, pelatih timnas putri) selalu mengingatkan kepada pemain untuk menjaga jarak antarlini, jangan terlalu jauh, harus rapat, dan kompak,” ujar Yopie soal evaluasi laga perdana kontra Bahrain tersebut.
Adapun pada pertemuan kedua, timnas putri justru baru menemukan pola permainan terbaiknya selepas turun minum. Sepanjang 45 menit pertama, mereka kesulitan untuk menembus pertahanan Bahrain. Sebaliknya, Bahrain berkali-kali menekan skuad “Garuda Pertiwi”.
Bahkan, tim-tim level dunia seperti Jepang, Spanyol, Inggris pun berangkat dari hal-hal mendasar. Mereka mengutamakan di situ. Untuk itu, tidak bisa terburu-buru, tapi perlahan pasti dimulai dari hal mendasar.
Kemenangan-kemenangan tersebut menciptakan momentum positif bagi timnas putri. Apalagi, Indonesia nirkemenangan saat mengikuti turnamen di Kualifikasi AFC untuk Olimpiade, April 2023. Dalam dua pertandingan di Grup F, Indonesia menelan dua kekalahan dengan skor 0-5 dari Lebanon dan 0-4 dari Taiwan.
Indonesia pun naik dua posisi dalam peringkat dunia yang dirilis FIFA pada Jumat (14/6/2024). Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-107, menggeser Bolivia dan Kazakhstan yang sebelum menempati peringkat ke-102 dan 104.
Kenaikan peringkat ini tak lepas dari kemenangan atas Singapura. Adapun hasil positif kontra Bahrain tak diperhitungkan untuk peringkat dunia lantaran dilaksanakan di luar kalender FIFA Matchday, yaitu 27 Mei-4 Juni.
Walakin, posisi Indonesia masih tertinggal dari peringkat negara Asia Tenggara lain. Vietnam, misalnya, menjadi negara Asia Tenggara dengan posisi terbaik dengan menempati peringkat ke-37. Disusul dengan debutan di Piala Dunia Putri 2023, Filipina (39). Adapun Thailand menempati posisi ke-46, Myanmar (54), dan Malaysia (96).
Ini juga berarti perjalanan Indonesia masih panjang dalam membangun sepak bola putri. Terlebih, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan bahwa tidak akan ada liga sepak bola putri dalam negeri hingga 2026 mendatang. Padahal, liga merupakan tolok ukur pembinaan.
Sebagai gantinya, PSSI merencanakan training camp jangka panjang, khususnya untuk tim U-17. Para pemain kelompok umur itu, tutur Erick, disiapkan jauh-jauh hari karena akan menjadi cikal bakal untuk timnas senior.
Realisasi dari rencana-rencana tersebut akan menjaga momentum positif yang telah terbangun. Ketua Komite Sepak Bola Wanita PSSI Vivin Cahyani juga memastikan, timnas putri akan menjalani beragam laga persahabatan. Pada Juli, timnas putri akan kembali bertanding di Indonesia. Lawannya adalah Hong Kong.
Di tengah tidak adanya kompetisi reguler yang berjalan di dalam negeri, timnas putri memang harus melakoni berbagai pertandingan. Ini penting demi mengasah kemampuan dan menambah jam terbang. Laga-laga uji coba juga berguna untuk menyiapkan timnas mengikuti ajang terdekat.
Turnamen terdekat yang menanti Indonesia adalah SEA Games Thailand 2025. Turnamen ini bakal menjadi kesempatan timnas unjuk kemampuan sekaligus melihat level kualitas Indonesia di Asia Tenggara. Pada edisi sebelumnya di SEA Games Kamboja 2023, PSSI tidak mengirimkan timnas putri.
Menguatkan fondasi
Di sisi lain, pelatih Satoru Mochizuki juga masih mencari bentuk terbaik timnya. Dalam tiga laga terakhir, Mochizuki tidak mengubah skuadnya. Ke Bahrain, pelatih asal Jepang ini membawa pemain-pemain yang dipilih dari seleksi untuk laga kontra Singapura. Pada Juli mendatang, dia membuka peluang untuk perombakan tim.
Dalam latihan, Mochizuki pun lebih lebih banyak memberikan latihan-latihan mendasar seperti mengumpan, mengontrol bola, dan menendang bola. Ini tidak jauh berbeda dari materi latihan yang dia berikan saat menangani tim U-17 untuk Piala Asia Putri U-17 2024 pada awal Mei.
Mantan tim kepelatihan Jepang saat menjuarai Piala Dunia Putri 2011 ini mengatakan, tak akan bosan memberikan materi latihan tersebut. Sebab, dia ingin memperkuat fondasi timnas dengan mengasah kemampuan dasarnya.
“Bahkan, tim-tim level dunia seperti Jepang, Spanyol, Inggris pun berangkat dari hal-hal mendasar. Mereka mengutamakan di situ. Untuk itu, tidak bisa terburu-buru, tapi perlahan pasti dimulai dari hal mendasar,” tutur Mochizuki.