Bukan Hiu, Ketakutan Terbesar dari Sungai Seine Jelang Olimpiade
Sungai Seine kembali ”dihidupkan” di Olimpiade, tapi begitu banyak masalah yang sudah menanti. Hiu bukan salah satunya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Kota Paris porak-poranda karena seekor hiu mutan raksasa. Hiu betina itu begitu buas, mengakibatkan banyak korban jiwa dan membuat area pusat kota banjir. Semua berawal dari peringatan seorang ilmuwan yang diabaikan pemerintah setempat demi ajang triatlon. Ajang tetap digelar, bencana dimulai.
Begitulah sinopsis film Under Paris yang sedang tayang di Netflix dan ramai diperbincangkan warganet. Film bergenre thriller itu rilis hanya kurang dari dua bulan sebelum pembukaan OlimpiadeParis 2024 yang akan berlangsung pada 26 Juli nanti. Tanda tanya pun muncul, mungkinkah ada seekor hiu di Sungai Seine?
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Teror psikologis terhadap ancaman hiu cukup terasa, sebab ada kesamaan tempat dan waktu. Dalam film, hiu menyerang saat ajang Kejuaraan Dunia Triatlon pada musim panas 2024. Adapun dalam Olimpiade nanti, Sungai Seine juga direncanakan untuk menjadi arena perlombaan triatlon dan renang perairan terbuka.
Sungai Seine memang terhubung dengan Samudra Atlantik lewat Selat Inggris. Banyak populasi berbagai spesies hiu di samudra tersebut. Namun, Under Paris sebatas kisah fiktif belaka. Hiu besar tidak hanya harus beradaptasi dengan kondisi air tawar, tetapi juga berhadapan dengan air sungai yang sudah tercemar.
Sejak 1923, Pemerintah Perancis melarang para warga untuk berenang di sungai sepanjang 780 kilometer tersebut karena polusi air berlebihan. Banyak bakteri berbahaya yang bisa mengancam kesehatan. Denda 15 euro atau sekitar Rp 263.000 sudah menanti bagi para pelanggar.
Polusi itu merupakan masalah sebenarnya dari Sungai Seine jelang Olimpiade. Sungai akan kembali digunakan untuk pertandingan di dalam air setelah 100 tahun lebih larangan berenang. Terakhir kali Paris berstatus tuan rumah Olimpiade, pada 1924, sungai itu hanya diperuntukkan bagi perlombaan cabang dayung.
Gubernur Paris Anne Hidalgo begitu percaya diri, sungai bisa kembali normal seperti pada Olimpiade 1900, saat menjadi arena lomba renang. Sekitar 1,4 miliar euro (Rp 24,4 triliun) telah dikeluarkan pemerintah demi membersihkan sungai. Dia akan membuktikannya sendiri dengan berenang langsung di sungai.
”Kami akan menyelam ke Sungai Seine. Banyak sukarelawan akan menyelam bersama saya, juga atlet-atlet yang berada di sana (Olimpiade). Kami semua akan aman berenang di Sungai Seine,” kata Hidalgo yang juga mengajak Presiden Perancis Emmanuel Marcon dan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.
Kami akan menyelam ke Sungai Seine. Banyak sukarelawan akan menyelam bersama saya, juga atlet-atlet yang berada di sana (Olimpiade). Kami semua akan aman berenang di Sungai Seine.
Masalahnya, seperti diberitakan media setempat, France24, Sungai Seine masih gagal melewati uji kualitas air pada akhir Mei lalu. Hasil diungkap oleh organisasi pegiat lingkungan Sufrider, air ternyata masih terlalu kotor untuk berenang karena mengandung bakteri E. Coli dan Enterococci yang sangat tinggi.
Keraguan menebal seiring rencana kegiatan renang bersama sang gubernur yang selalu mundur. Terakhir, kegiatan dijadwalkan berlangsung pada 23 Juni, tetapi kemungkinan ditunda akibat hujan deras pada Mei. Hujan menjadikan arus air lebih kencang dan berpotensi meningkatkan pencemaran di sungai.
Akibat hujan deras pada Agustus 2023, ajang uji coba Olimpiade untuk renang perairan terbuka juga terpaksa dibatalkan. Kualitas air berada jauh di bawah standar yang bisa diterima badan para atlet. Adapun pemerintah setempat tidak menyiapkan rencana cadangan untuk pengganti Sungai Seine di Olimpiade nanti.
Ketua Kontingen tim Australia Anna Meares mengatakan akan menyerahkan keputusan untuk berlomba pada para atlet. ”Kami tidak akan membiarkan mereka dalam lingkungan yang berbahaya. Informasi akan diberikan dan keputusan ada di tangan mereka. Pada akhirnya itu adalah pilihan atlet,” ujarnya.
Ancaman terorisme
Pertama kali dalam sejarah Olimpiade musim panas, upacara pembukaan akan diselenggarakan di luar stadion. Tepatnya di jantung kota. Selain arena lomba, Sungai Seine juga direncanakan sebagai tempat pembukaan. Kerumunan sebanyak 320.000 orang diperkirakan berada di tepi sungai.
Biasanya, parade atlet atau defile dilakukan dengan berjalan mengelilingi area lapangan stadion. Di Paris nanti, delegasi dari masing-masing negara menggunakan perahu untuk parade. Sekitar 10.500 atlet dari 206 delegasi akan mengarungi sungai sejauh 6 kilometer pada pukul 19.30 waktu setempat.
Masalahnya, rencana tersebut masih menggantung sampai saat ini. Isu keamanan menjadi kekhawatiran terbesar tuan rumah penyelenggara. Seperti diketahui, ajang sebesar Olimpiade selalu menarik magnet terhadap kegiatan-kegiatan terorisme. Upacara pembukaan di area terbuka memperlebar ancaman terorisme.
Macron terlihat optimistis sekaligus pesimistis terakhir kali membahas soal pembukaan, akhir April. ”Upacara nanti (di sungai) adalah yang pertama di dunia. Kami bisa dan akan melakukan itu. Tetapi, kami juga punya rencana B dan C. Kami mempersiapkan semua beriringan dan akan menganalisis pada waktunya,” ucapnya.
Salah satu rencana cadangan adalah mengembalikan acara ke tempat tertutup, yaitu Stadion Stade de France. Pilihan itu tampak paling realistis saat ini dengan berbagai ancaman yang hadir. Adapun pihak keamanan Perancis baru menangkap remaja 18 tahun yang diduga akan melakukan aksi terorisme saat laga sepak bola di Olimpiade.
Aksi terorisme sudah terjadi beberapa kali dalam sejarah Olimpiade. Salah satunya pada edisi Muenchen 1972. Ketika itu, sebanyak delapan orang teroris membunuh dua anggota kontingen Israel. Mereka juga menyandera sembilan orang lain yang akhirnya berujung tewas. Seorang polisi Jerman turut menjadi korban jiwa.
Karena itu pula, ancaman terbesar di Sungai Seine nanti bukanlah seekor hiu yang sebenarnya hanya ada di layar kaca dan di pikiran banyak orang. Ancaman nyata berupa isu kesehatan dan keamanan sudah menanti di sungai yang merupakan ikon Kota Paris tersebut. (AP/AFP/REUTERS)