Juergen Klopp, Penulis Buku Kejayaan Baru Liverpool
Sembilan tahun Klopp melatih Liverpool. Tak hanya sukses di lapangan, Klopp juga meroketkan bisnis Liverpool.
Sebelum Klopp hadir di Anfield pada 2015, Liverpool adalah sejarah kejayaan masa silam. Namun, dengan kepemimpinannya yang penuh energi positif, pria berkewarganegaraan Jerman itu mentransformasi klub Inggris yang sudah berumur 132 tahun itu memasuki era baru sekaligus meraih kejayaan baru.
Juergen Klopp resmi menjadi pelatih Liverpool mulai 8 Oktober 2015. Sembilan tahun kemudian pada akhir musim 2023-2024, ia mengundurkan diri. Rencana undur diri ini sudah ia umumkan pada Januari 2024 setelah berbicara terlebih dahulu kepada manajemen perusahaan pada November 2023.
Sebelum Klopp datang ke Stadion Anfield, Liverpool tak pernah merasakan manisnya gelar Liga Inggris selama 30 tahun.
Tak terasa, lima bulan kemudian waktunya tiba bagi Klopp untuk menyampaikan salam perpisahan. Pertandingan Liverpool melawan Wolves di Anfield, Minggu (19/5/2024), menjadi lembaran terakhir kepelatihan Klopp di klub yang berdiri sejak 15 Maret 1892 itu.
Sebelum Klopp datang ke Stadion Anfield, Liverpool tak pernah merasakan manisnya gelar Liga Inggris selama 30 tahun. Bahkan ”Si Merah” hanya memenangi satu trofi, Piala Carabao, dalam sembilan tahun sebelum kedatangan Klopp.
Sembilan musim
Klopp menjadi pelatih Liverpool selama sembilan musim, 2015-2016 hingga 2023-2024. Selama sembilan tahun, pria berumur 56 tahun itu membawa Liverpool meraih tujuh trofi utama, yakni Liga Primer, Liga Champions, Piala Super, Piala Dunia Klub, Piala FA, dan dua Piala Carabao.
Dalam sembilan tahun kepemimpinannya, Liverpool menjadi tiga kali finalis Liga Champions. Salah satu di antaranya, Liverpool berhasil membawa pulang trofi juara Eropa. Di bawah Klopp, peringkat Liverpool di klasemen akhir Liga Primer rata-rata 3,5.
Klopp membawa Liverpool tak hanya kembali ke orbit klub-klub elite Inggris, tetapi juga Eropa dan bahkan dunia.
Dalam rentang musim 1989-1990 hingga 2014-2015, rata-rata 4,42. Liverpool di bawah Klopp juga mencatatkan rekor persentase kemenangan tertinggi dalam sejarah klub, yakni 60,81 persen di 467 laga.
Klopp membawa Liverpool tak hanya kembali ke orbit klub-klub elite Inggris, tetapi juga Eropa dan bahkan dunia. ”Klub kami (Liverpool) selalu berada di papan atas, tetapi sejak dia menjadi pelatih, posisinya berada di puncak bersama klub-klub terbaik,” kata legenda Liverpool, Mark Lawrenson, dikutip dari BBC.
Kembali ke orbit elite
Klopp sukses merestorasi Liverpool ke orbit klub-klub elite di Inggris dan Eropa, termasuk membawa Liverpool menjadi raksasa bisnis di dunia sepak bola.
Berdasarkan Forbes, valuasi Liverpool pada 2023 mencapai 5,29 miliar dollar AS atau 7,7 kali lipat dari valuasi pada 2014 sebelum Klopp datang. Catatan ini menempatkan Liverpool di peringkat ke-4 teratas dalam daftar Tim Sepak Bola dengan Valuasi Tertinggi di Dunia versi Forbes, naik dari posisi ke-10 pada 2014. Pendapatan Liverpool mencapai 793 juta dollar AS pada 2023, naik 2,5 kali lipat dari 2014.
Berdasarkan Forbes, valuasi Liverpool pada 2023 mencapai 5,29 miliar dollar AS atau 7,7 kali lipat dari valuasi pada 2014 sebelum Klopp datang.
Merujuk Football Benchmark, lima tahun sebelum era Klopp, Fenway Sports Group (FSG) mengakuisisi Liverpool pada 15 Oktober 2010 dengan nilai 345 juta pound sterling dari pemilik sebelumnya, miliarder asal Amerika Serikat, George Gillett dan Tom Hicks.
Setelah lima musim yang kurang sukses pada masa kepelatihan Roy Hodgson, Kenny Dalglish, dan Brendan Rodgers, FSG menunjuk Juergen Klopp sebagai pelatih baru Liverpool.
Defisit transfer
Liverpool pun mencatatkan cerita sukses selama sembilan tahun kepelatihan Klopp. Untuk sampai pada semua pencapaian itu, tak mungkin tanpa skuad yang jitu dan transfer pemain yang tepat.
Di era Klopp, mengutip Football Benchmark, Liverpool membelanjakan 928 juta pound sterling untuk pembelian pemain dan mendatangkan 584 juta pound sterling pendapatan dari penjualan pemain. Dengan demikian, defisit transfer pemain adalah 343 juta pound sterling.
Saat Kloop datang pertama kali ke Anfield, valuasi skuad Liverpool 375 juta pound sterling. Pada Januari 2024, valuasi skuadnya telah melonjak menjadi 1,01 miliar pound sterling.
Sebagai perbandingan, Manchester City di bawah Pep Guardiola beberapa tahun terakhir menggelontorkan 1,5 miliar pound sterling untuk pembelian pemain dan meraup 694 juta pound sterling dari penjualan pemain. Dengan demikian, defisit transfer pemain mencapai 811 juta pound sterling pada periode yang sama.
Saat Kloop datang pertama kali ke Anfield, valuasi skuad Liverpool 375 juta pound sterling. Pada Januari 2024, valuasi skuadnya telah melonjak menjadi 1,01 miliar pound sterling. Liverpool masuk klub elite dunia dengan valuasi skuad ”1 miliar klub” di bawah Manchester City, Arsenal, Paris Saint-Germain, Real Madrid, Chelsea, dan Bayern Muenchen.
Investasi
Setelah FSG mengakuisisi Liverpool, masih merujuk Football Benchmark, investasi besar tak hanya ditanamkan untuk memperkuat tim sepak bola, tetapi juga melebar ke aspek-aspek vital lain dari klub. Salah satu investasi besar adalah pengembangan tribune utama di Stadion Anfield.
Proyek ini antara lain melibatkan penambahan tribune tingkat tiga yang baru, peningkatan fasilitas hari pertandingan, dan peningkatan fasilitas perusahaan. Perluasan tribune ini menghasilkan penambahan 8.500 kursi baru. Dengan demikian, kapasitas stadion meningkat menjadi 54.742 orang.
Setelah FSG mengakuisisi Liverpool, masih merujuk Football Benchmark, investasi besar tak hanya ditanamkan untuk memperkuat tim sepak bola, tetapi juga melebar ke aspek-aspek vital lain dari klub.
Pada Mei 2016, Dewan Kota Liverpool memberikan izin perencanaan garis besar pembangunan pengembangan klub superstore baru seluas 1.800 meter persegi di Walton Breck Road. Konstruksi dimulai pada Desember 2016, dengan pembukaan toko pada awal musim 2017-2018.
Area antara toko baru dan stadion mengalami transformasi menjadi ”zona penggemar”, yang menampilkan gerai katering baru dan hiburan sebelum pertandingan. Tahap kedua dari perombakan stadion ini akan menambah 7.000 kursi di tribune Anfield Road End. Dengan demikian, kapasitas Anfield menjadi lebih dari 61.000 pengunjung.
Perjanjian komersial
Berkat kombinasi investasi, kesuksesan olahraga di lapangan, dan kesepakatan komersial yang menguntungkan, pendapatan Liverpool meningkat secara signifikan selama era Klopp. Misalnya selama musim 2016-2017 hingga 2021-2022, Liverpool menerima 484 juta pound sterling hanya dari pendapatan sistem pembayaran UEFA Club Competitions (UCC), jumlah tertinggi ketujuh di antara semua klub pada periode tersebut.
Pertumbuhan nilai absolut tertinggi pada periode yang sama berasal dari pendapatan penyiaran. Ini berkat kesuksesan Liverpool di Liga Champions dan popularitas Liga Utama Inggris yang bertahan lama.
Pendapatan komersial juga meningkat dua kali lipat antara musim 2015-2016 dan 2021-2022 dan diperkirakan akan terus meningkat, terutama karena tiga perjanjian komersial yang dimulai pada tahun 2023.
Berkat kombinasi investasi, kesuksesan olahraga di lapangan, dan kesepakatan komersial yang menguntungkan, pendapatan Liverpool meningkat secara signifikan selama era Klopp.
Perjanjian komersial yang dimaksud meliputi kesepakatan sponsor kaus utama Standard Chartered senilai 57,50 juta pound sterling per musim, kesepakatan sponsor utama AXA senilai 27,80 juta pound sterling per musim, dan kesepakatan sponsor dengan Expedia senilai 17,20 juta pound sterling per musim.
Biaya staf juga mengalami evolusi di era Klopp. Tahun pertama Klopp mengarsiteki Liverpool ditandai dengan rasio biaya staf tertinggi terhadap total pendapatan selama masa jabatannya, yakni 69,2 persen.
Namun, Klopp berhasil membawa Liverpool ke babak final Liga Champions pada 2017 dan 2019 dengan rasio di bawah 59 persen. Sepanjang era Klopp, ”The Reds” tidak pernah melampaui ambang batas yang direkomendasikan UEFA Financial Fair Play sebelumnya, yakni 70 persen.
Menyatukan pemangku kepentingan
Ketua Berkshire Vistage Nigel Seear menyatakan, adalah kemampuan Klopp untuk benar-benar terhubung dengan orang-orang yang membuatnya bersinar sebagai seorang pemimpin. ”Dia menyatukan semua pemangku kepentingan. Bukan hanya tim, melainkan juga dewan direksi, para penggemar, bahkan rival yang lebih besar,” katanya, dikutip dari artikel di laman Vistage, organisasi pembinaan dan konsultasi kepemimpinan di Inggris.
Namun, hubungan tersebut bukanlah soal kecerdasan sekalipun tidak dapat disangkal bahwa Klopp adalah orang pintar. Ini, menurut Seear, tentang bagaimana Klopp terhubung secara emosional dengan mereka yang terlibat dalam klub, sebuah strategi yang bisa diterapkan di lingkungan bisnis apa pun.
”Seorang pemimpin bisnis yang sukses memiliki EQ (kecerdasan emosional) yang tinggi, belum tentu memiliki IQ (kecerdasan intelektual) yang tinggi. Pemimpin dapat dikelilingi oleh individu-individu ber-IQ tinggi, tetapi membutuhkan EQ yang baik untuk mendapatkan hasil maksimal dari mereka yang ada dalam tim,” katanya.
Orang-orang cenderung merekrut orang-orang yang memiliki reputasi melakukan sesuatu yang hebat di tempat lain, tapi belum tentu memiliki budaya yang sesuai.
EQ ini berarti Klopp dapat benar-benar memahami pemain dan apa yang menginspirasi mereka untuk tampil maksimal. Hal ini juga merupakan pendekatan Klopp saat merekrut pemain baru.
”Orang-orang cenderung merekrut orang-orang yang memiliki reputasi melakukan sesuatu yang hebat di tempat lain, tapi belum tentu memiliki budaya yang sesuai. Jika Anda menanamkan sesuatu dengan budaya baru dan berbeda, Anda bisa kehilangan sebagian dari budaya hebat yang sudah ada,” kata Seear.
Dampak untuk kota
Wali Kota Liverpool Steve Rotheram berpendapat, Klopp lebih dari sekadar pelatih tim sepak bola bagi masyarakat dan kota Liverpool. Ia menjadi saksi pengaruh Klopp yang melebar hingga ke urusan investasi.
”Salah satu tugas saya (sebagai wali kota) adalah menarik orang datang ke sini dan berinvestasi di kota ini. Banyak orang yang saya temui di balai kota, mereka bicara tentang Juergen Klopp. Saya pikir dia menjadi lambang kualitas terbaik dari kota ini. Saya tahu dia tidak berasal dari sini, tetapi nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang sama yang merupakan identitas Liverpudlian adalah juga merupakan nilai dan prinsip Juergen Klopp,” katanya.
Mengutip The New York Times, Deloitte melaporkan bahwa selama musim 2017-2018, Liverpool telah menyumbang 497 juta pound sterling atau 628 juta dollar AS untuk perekonomian kota Liverpool. Perhitungan ini didasarkan pada nilai tambah bruto. Nilai tambah bruto adalah ukuran untuk memahami dampak finansial yang dihasilkan oleh suatu bisnis atau industri.
Laporan yang sama menyatakan bahwa kegiatan dan kesuksesan Liverpool telah membantu menciptakan 4.500 lapangan kerja di kota tersebut. Oleh karena itu, klub yang kompetitif penting bagi masyarakat kota Liverpool.
Diam-diam, Klopp akan melakukan perjalanan bersama delegasi masyarakat Liverpool ke Hamburg di Jerman untuk membahas peluang perdagangan di antara kedua kota tersebut. Kedua kota pelabuhan itu memiliki banyak kesamaan, antara lain menjadi domilisi bagi banyak kelas pekerja yang gila sepak bola dan memiliki ideologi alternatif yang kuat.
Rotheram yakin Klopp akan menjadi pemimpin dalam industri jika dia bukan seorang manajer sepak bola. Klopp, di mata Rotheram, adalah seorang sosial demokrat dalam tradisi politik Jerman.
Nilai-nilai inilah yang menyatu dengan baik di Liverpool, yang pernah menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Kerajaan Inggris. Pada 1980-an, lanskap politik di kota itu bergeser dari kanan ke kiri karena pengangguran yang akut dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Dan akhirnya, semua era akan sampai pada garis finis. Setelah sembilan musim menjadi pelatih Liverpool, Klopp akan mengucapkan selamat tinggal setelah peluit akhir dibunyikan saat laga Liverpool melawan Wolves pada Minggu (19/5/2024) malam.
Mengutip ESPN, tiket pertandingan sudah ludes terjual secara daring dengan harga lebih dari 1.400 pound sterling atau 1.775 dollar AS. Ini rekor harga tiket termahal di jalur resmi untuk pertandingan Liga Premier di Anfield. Biasanya rata-rata 61 pound sterling atau 77 dollar AS.
Sehari sebelum pertandingan, Klopp menyampaikan kata-kata perpisahannya yang singkat lewat video rekaman yang diunggah di akun media sosial Liverpool. Relasi cinta! Demikian ia menyebut hubungannya dengan Liverpool.
Ia mengucapkan terima kasih kepada para penggemar Liverpool atas berbagai dukungan dan energi selama bertahun-tahun.
”Saya selalu bertanya-tanya bagaimana rasanya kita menulis cerita bersama. Dan itulah yang kita rasakan hari ini. Ini buku yang bagus. Dan jika kita membacanya di masa depan, kita akan tersenyum,” kata Klopp.