Pemanjat Tebing Veddriq Leonardo Selangkah Menuju Olimpiade Paris 2024
Veddriq Leonardo menjuarai Seri Kualifikasi Olimpiade di Shanghai dengan waktu 4,83 detik. Tiket Olimpiade di depan mata
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
SHANGHAI, SABTU — Pemanjat tebing putra Indonesia nomor speed atau kecepatan, Veddriq Leonardo, meniti jalan menuju Olimpiade Paris 2024 setelah menjuarai Seri Kualifikasi Olimpiade di Shanghai, China. Veddriq berpeluang besar lolos ke Paris asalkan konsisten tampil impresif pada seri selanjutnya di Budapest, Hongaria. Rajiah Sallsabillah juga membuka kans ke Paris untuk memaksimalkan kuota panjat tebing Indonesia nomor speed di Olimpiade.
Dengan penampilan mengesankan, Veddriq dan Rajiah berhasil menaiki podium Seri Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 di Shanghai, Sabtu (18/5/2024). Veddriq menyabet gelar juara sektor putra dengan catatan waktu 4,83 detik, mengalahkan pemanjat tebing nomor satu dunia, Peng Wu. Sementara itu, Rajiah menempati posisi kedua kategori putri setelah finis dalam waktu 6,75 detik melawan atlet tuan rumah, Yafei Zhou. Hasil pada seri pertama ini merupakan modal berharga untuk ke Paris.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Paling tidak, kesuksesan pada seri pertama mengantarkan Veddriq dan Rajiah dalam posisi aman untuk lolos ke panggung tertinggi itu, yaitu menempati lima besar peringkat Seri Kualifikasi Olimpiade. Hanya lima pemanjat putra dan putri terbaik dari dua seri kualifikasi yang bisa melaju ke Paris. Poin dari seri pertama akan diakumulasikan dengan poin pada seri kedua yang bakal digelar di Budapest, Hongaria, 23 Juni.
”Alhamdulillah hari ini kami bisa memaksimalkan poin yang ada, meraih 50 poin untuk putra dan 45 poin untuk putri. Namun, masih ada satu seri yang harus kami pertahankan, yang semua punya peluang untuk itu,” tutur pelatih pelatnas panjat tebing Indonesia, Hendra Basir.
”Kuncinya adalah konsistensi di Budapest nanti. Semoga kami bisa mengamankan satu tiket putra dan putri untuk ke Olimpiade,” ujarnya.
Indonesia sudah memiliki dua pemanjat tebing untuk Olimpiade Paris 2024, yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono. Karena setiap negara hanya bisa mengirim maksimal dua wakil per kategori jender, dalam dua seri kompetisi itu, Indonesia hanya bisa menambah masing-masing satu atlet putra dan putri untuk memenuhi kuota.
Tenang
Pada perlombaan final speed putra, Veddriq dengan meyakinkan mampu mengalahkan wakil tuan rumah sekaligus pemuncak peringkat dunia saat ini, Peng Wu. Tak lama setelah tangannya menyentuh tombol finis lebih dulu dari Peng Wu, Veddriq tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Veddriq berteriak dan mengepalkan kedua tangannya. Papan penunjuk waktu menunjukkan Veddriq finis dalam 4,83 detik.
Bagi Veddriq, ini merupakan catatan waktu terbaiknya. Atlet yang pernah memegang rekor dunia dengan 4,90 detik ini hanya terpaut 0,04 detik dari pemegang rekor dunia baru, Samuel Watson (Amerika Serikat). Rekor personal anyar, 4,83 detik, juga memungkasi aksi impresif Veddriq di Shanghai.
Veddriq mampu meraih hal tersebut berkat penampilan tenang dan penuh fokus pada partai final. Seperti yang disampaikan Veddriq sebelumnya, dia tidak mau membuat kesalahan sekecil apa pun. Sebab, dalam perlombaan kecepatan, kesalahan akan membuyarkan kesempatan yang ada di depan mata.
Sejak babak kualifikasi, Veddriq sudah bisa menorehkan 4,99 detik saat percobaan pertama di jalur B. Atlet asal Pontianak, Kalimantan Barat, ini kemudian menajamkan catatan waktunya menjadi 4,95 detik pada percobaan kedua saat memanjat di jalur A.
Pada semifinal, Veddriq kemudian melesat dan mencatatkan waktu 4,88 detik. Veddriq seolah sedang menebus kegagalannya finis dalam waktu di bawah 5 detik pada ajang kualifikasi sebelumnya, Kualifikasi Zona Asia atau IFSC Climbing Asian Qualifier di Jakarta, Indonesia, November 2023. Padahal, Veddriq merupakan pemanjat pertama di dunia yang bisa mencapai finis dalam waktu di bawah 5 detik.
Pemanjat putra lainnya, Kiromal Katibin, juga sebenarnya berhasil tampil impresif di Shanghai. Setelah finis dalam waktu 4,99 detik pada babak kualifikasi, Kiromal menajamkan catatannya menjadi 4,90 detik pada babak 16 besar. Namun, letupan Kiromal pada babak perempat final justru menjadi bumerang baginya.
Baru mencapai pegangan kedua, Kiromal terpeleset. Alhasil, Kiromal tertinggal dari atlet China, Xinshang Wang, yang akhirnya finis dalam waktu 5,86 detik. Adapun Kiki, sapaan akrab Kiromal, menyelesaikan perlombaan dengan 9,28 detik.
Pada kategori putri, Rajiah Sallsabillah juga tampil gemilang. Atlet yang kerap dipanggil Billah ini menjadi pemanjat putri Indonesia yang melangkah paling jauh di Shanghai. Saat memastikan tempat di final, Billah bahkan mampu finis dengan waktu 6,69 detik. Ini menyamai catatan waktu terbaik Billah yang didapat saat latihan.
Langkah dua pemanjat putri Indonesia lainnya terhenti sebelum semifinal. Amanda Narda Mutia tidak berhasil melaju ke babak empat besar setelah kalah cepat (6,80 detik) dari wakil China, Yafei Zhou (6,68 detik). Sementara itu, Nurul Iqamah hanya melangkah sampai 16 besar setelah finis dengan 7,19 detik, tertinggal dari Di Niu dengan 6,99 detik.
Pemanjat putra, Aspar, melaju ke perempat final setelah mengalahkan rekan senegara, Nursamsa Raharjati. Namun, Aspar gagal melaju ke semifinal setelah hanya terpaut 0,01 detik dari Yaroslav Tkach (Ukraina) yang finis dengan 5,20 detik.
”Kami tentunya sangat gembira karena peluang Indonesia untuk menambah tiket ke Olimpiade dari cabang panjat tebing masih terbuka lebar. Kami juga senang karena Veddriq sudah kembali ke performa awal, stabil dengan catatan waktunya,” ujar Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Yenny Wahid.
Yenny juga bersyukur karena, menurut dia, para atlet sudah memahami bahwa siapa pun yang nantinya lolos Olimpiade, semua adalah hasil kerja keras kelompok. Dengan begitu, para atlet akan tetap saling mendukung dan mendoakan demi prestasi terbaik Indonesia di Olimpiade.