Kans Terakhir Panjat Tebing Penuhi Kuota ke Olimpiade Paris
Mulai 16 Mei, pemanjat tebing Indonesia nomor ”speed” dan kombinasi akan berjuang di kualifikasi Olimpiade, Shanghai.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim panjat tebing Indonesia nomor speed atau kecepatan akan memulai perjuangan terakhir mereka menuju Olimpiade Paris 2024. Tujuh atlet Indonesia akan berebut jatah masing-masing satu tiket untuk atlet putra dan putri dalam dua seri kompetisi, yakni di Shanghai, China (16-19 Mei), dan di Budapest, Hongaria (23 Juni).
Dua seri kompetisi ini merupakan kualifikasi terakhir panjat tebing untuk Olimpiade Paris 2024. Setiap atlet harus mengikuti kedua ajang tersebut untuk mendapatkan akumulasi poin yang menentukan peringkat kelolosan. Hanya lima kuota yang tersedia untuk setiap kategori pada nomor speed.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Indonesia sudah memiliki dua pemanjat tebing untuk Olimpiade Paris 2024, yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono. Karena setiap negara hanya bisa mengirim maksimal dua wakil per kategori jender, maka dalam dua seri kompetisi itu, Indonesia hanya bisa menambah masing-masing satu atlet putra dan putri untuk memenuhi kuota.
Dari tujuh pemanjat yang dikirim ke Shanghai dan Budapest, tiga di antanya adalah atlet putri, yaitu Rajiah Sallsabillah, Nurul Iqamah, dan Amanda Narda Mutia. Sisanya ialah pemanjat putra, yakni Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Aspar Jaelolo, dan Raharjati Nursamsa.
Para atlet ini akan berlaga mulai Kamis (16/5/2024) dalam babak kualifikasi. Jika langkahnya mulus, mereka akan tampil pada babak 16 besar, perempat final, semifinal, dan final keesokan harinya.
Pelatih pelatnas panjat tebing Indonesia, Hendra Basir, mengatakan, para atletnya memfokuskan diri untuk dua seri kompetisi ini selepas kualifikasi terakhir di IFSC Climbing Asian Qualifier 2023 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, November 2023. Kendati saat itu hasil kualifikasi sudah sesuai prediksi dengan ada satu atlet putra yang lolos, Hendra melihat potensi sektor putri sebenarnya jauh lebih besar.
Sebenarnya peluang untuk bisa dapat tiket di kualifikasi Jakarta besar, di atas kertas harusnya bisa. Namun, saya kurang fokus sehingga hasilnya tidak sesuai yang diinginkan.
Apalagi, saat itu Rajiah Sallsabillah mampu unggul atas salah satu pesaing terberat, Deng Lijuan (China), sejak babak 16 besar. Namun, Rajiah gagal melaju ke final setelah kalah cepat dari wakil Korea Selatan, Jeong Jimin. Atlet kelahiran Tangerang, Banten, ini terpeleset sehingga finis dengan waktu 7,45 detik.
”Sebenarnya peluang untuk bisa dapat tiket di kualifikasi Jakarta besar, di atas kertas harusnya bisa. Namun, saya kurang fokus sehingga hasilnya tidak sesuai yang diinginkan. Memang harus berjuang keras lagi untuk kualifikasi terakhir,” ujar Rajiah.
Selepas kualifikasi itu, Rajiah dan kawan-kawan mengikuti ajang ”pemanasan” di seri Piala Dunia 2024 di Wujiang, China, 12-14 April 2024. Rajiah menjadi satu-satunya pemanjat putri yang menembus putaran final setelah menempati peringkat ke-12 dengan catatan waktu terbaik 7,174 detik.
Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang juga ikut perlombaan tersebut, tersingkir dari persaingan setelah dianggap melakukan kesalahan start atau false start saat memanjat di jalur B. Adapun langkah Rajiah di putaran final langsung terhenti. Pada perdelapan final, Rajiah (6,98 detik) kembali kalah cepat dari Jimin Jeong (6,83 detik).
Di Shanghai, Rajiah akan kembali bersaing dengan Jimin Jeong yang juga masih berjuang untuk tiket ke Paris. Selain dengan Jimin, Rajiah juga akan menghadapi persaingan ketat dengan pemanjat asal Polandia, Natalia Kalucka. Di Piala Dunia Wujiang, Kalucka harus puas dengan medali perak setelah kalah cepat dari rekan senegaranya yang sudah lolos Olimpiade, Aleksandra Miroslaw.
Pada sektor putra, Veddriq Leonardo dan kawan-kawan akan bersaing dengan beberapa atlet China, seperti Peng Wu dan Liang Zhang. Peng Wu keluar sebagai pemenang di Piala Dunia Wujiang dengan catatan waktu 4,91 detik. Angka itu sebenarnya masih lebih lambat dari catatan waktu terbaik Veddriq Leonardo yang membawanya memecahkan rekor dunia, yaitu 4,90 detik.
Namun, Veddriq belum berhasil mencapai catatan waktu di bawah lima detik lagi. Di Piala Dunia Wujiang, misalnya, catatan waktu terbaik Veddriq ditorehkan pada babak perempat final dengan 5,05 detik.
Hanya Kiromal Katibin yang berhasil mencatatkan waktu 4,99 detik, nyaris menyamai rekor terbaiknya (4,97 detik), di Piala Dunia Wujiang. Kiromal juga melangkah paling jauh dengan menembus semifinal. Namun, akhirnya Kiromal pulang dengan medali perunggu setelah gagal di semifinal dan memenangi perlombaan small final.
Di Shanghai, Indonesia tak hanya mengirimkan atlet panjat tebing nomor speed, tetapi juga dua wakil pada nomor boulder dan lead. Mereka adalah Ravianto Ramadhan dan Raviandi Ramadhan yang akan memulai kualifikasi pada Kamis (16/5/2024). Terdapat 10 kuota untuk setiap jender pada nomor kombinasi ini.