Bukan Sekadar ”Psy War” Guardiola
Penderitaan City di markas Forest membuktikan perkataan Guardiola. Perjalanan City mempertahankan gelar masih panjang.
NOTTINGHAM, MINGGU — Setelah hasil buruk yang menimpa tim kandidat juara, Liverpool, Manajer Manchester City Josep Guardiola berkata, perebutan gelar masih berliku. Sangat mungkin, timnya ikut tersandung di sisa musim. Hal tersebut ternyata bukan sekadar perang psikologis dari sang manajer.
Perkataan Guardiola nyaris saja terbukti saat City mengunjungi tim papan bawah Nottingham Forest di Stadion The City Ground, Minggu (28/4/2024) malam WIB. Mereka memang berhasil mencuri tiga poin dengan kemenangan 2-0. Namun, hasil itu diraih dengan penuh penderitaan dan berbau keberuntungan.
Guardiola kembali berkata seusai laga, tidak ada pertandingan liga yang mudah. ”Hari ini sangat sulit karena tim lawan sangat agresif dan punya para pemain cepat yang berkualitas. Mereka bermain dengan berani. Sangat, sangat sulit memainkan laga berat seperti tadi di fase ini (jelang akhir musim),” ujarnya.
Dominasi City dalam penguasaan bola, 66,8 persen, tidak terlalu berarti. Tuan rumah jauh lebih berbahaya dengan serangan balik kilat, terutama pada satu jam pertama laga. Forest unggul dalam jumlah tembakan 14-11, sentuhan di kotak penalti 23-18, sampai kualitas peluang 1,66-0,77 xG (expected goals).
City sangat beruntung, Forest tidak mampu memanfaatkan hujan peluang. Penyerang veteran Nottingham Forest, Chris Wood, menjadi sosok paling berdosa. Dia melewatkan tiga kali kesempatan emas di depan gawang. Tembakannya selalu meleset dari sasaran. Efisiensi di kotak penalti membedakan kedua tim papan atas dan bawah tersebut.
Gol pertama City dicetak bek Josko Gvardiol di menit ke-32. Gol tersebut lahir dari skema tendangan sudut. Saat itu, Forest hanya memiliki 10 pemain di lapangan. Penyerang sayap Neco Williams sedang mendapatkan perawatan di pinggir lapangan. Kevin De Bruyne dan rekan-rekan memanfaatkan momen kecil itu.
”Di beberapa momen, kami menderita. Kami cukup beruntung hari ini karena lapangan sangat kering. Karena hal itu pula mereka melewatkan beberapa peluang bagus. Kondisi lapangan menguntungkan kami hari ini. Jika bisa dibilang, laga ini lebih dari sulit, tetapi kami sudah memperkirakan itu,” ujar Guardiola.
Adapun Guardiola menurunkan hampir seluruh pemain utama. Hanya beberapa pemain andalan yang dicadangkan, seperti penyerang Erling Haaland dan bek John Stones. Gelandang serang Phil Foden tidak masuk dalam skuad yang bertandang ke markas Forest.
Baca juga: Jurang Pemisah Ide Ekstrem Guardiola dan De Zerbi
Gvardiol menghela napas sesuai peluit panjang. Dia langsung terduduk dan meregangkan kaki. Terlihat jelas, bek tim nasional Kroasia itu sangat kelelahan. Wajar saja, Gvardiol kembali tampil 90 menit dengan hanya beristirahat kurang dari tiga hari setelah laga tandang versus Brighton and Hove Albion.
Seperti Gvardiol, para pemain City lain juga terlihat tidak dalam kondisi terbaik. Mereka tidak menunjukkan intensitas tinggi seperti layaknya sepanjang musim ini. Tim tamu sering kalah berduel dengan para pemain Forest yang sangat agresif, seperti gelandang Danilo dan bek Willy-Arnaud Boly.
Forest, dengan formasi 5-4-1, sangat mengandalkan serangan dari sisi sayap. Tim asuhan Manajer Nuno Espirito Santo itu menggunakan kecepatan penyerang sayap Callum Hudson-Odoi dan Anthony Elanga. Para pemain bertahan City sering kewalahan saat situasi transisi. Mereka fokus menjaga di area kotak penalti.
Saking nyamannya menyerang, Forest sampai berani memainkan blok pertahanan tinggi setelah turun minum. Mereka menekan hingga pertahanan City. ”Tidak mudah untuk bisa menciptakan banyak situasi melawan City, tetapi kami mampu. Ini adalah performa yang bagus walaupun hasilnya mengecewakan,” kata Santo.
Baca juga: Singkirkan Coventry City, Kemenangan Memalukan Manchester United
Jika bisa dibilang, laga ini lebih dari sulit, tetapi kami sudah memperkirakan itu
Masalah kebugaran serupa sangat mungkin mengganggu ”The Citizens” dalam jadwal tersisa. Mereka masih akan menghadapi empat pertandingan lagi. Termasuk bertandang ke markas Fulham dan Tottenham Hotspur, dua tim yang di atas kertas jauh lebih baik dibandingkan Forest yang sedang berlari dari zona degradasi.
Takdir juara masih berada di tangan City. Mereka akan mengangkat trofi di akhir musim jika bisa menyapu bersih empat laga terakhir. ”Menurut saya, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Kami harus lebih fokus pada diri sendiri mulai saat ini. Ada empat final yang menanti, mari lakukan yang terbaik,” ujar Gvardiol.
Sementara itu, penampilan penyerang Erling Haaland sebagai kameo berhasil menyelamatkan City. Belum genap sepuluh menit setelah dimasukkan pada paruh kedua, dia langsung menggenapi keunggulan City. Haaland hanya butuh satu peluang emas untuk menyudahi laga. Forest kehilangan momen setelah itu.
City masih berada di peringkat kedua klasemen dengan 79 poin dari 34 laga, di bawah Arsenal yang memainkan satu laga lebih banyak (80 poin). Dengan jarak poin yang sangat tipis antara kedua tim, sangat mungkin persaingan juara akan terus berlangsung hingga detik terakhir pada pekan pamungkas liga. (AP/REUTERS)