Arsenal dan Spurs bertaruh harga diri di derbi terpanas dalam 20 tahun terakhir. Pertahanan Arsenal menjadi penentu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, SABTU – Bagi skuad Arsenal, lawatan ke Stadion Tottenham Hotspur lebih dari sekadar tentang derbi London Utara. Selain butuh kemenangan demi menjaga kans juara, mereka juga bisa mewujudkan Hari St Totteringham. Barikade pertahanan Arsenal yang sangat perkasa saat bertamu akan menjadi kuncinya.
Hari St Totteringham, untuk para pendukung Arsenal, sudah setara dengan Natal. Hari itu datang saat ”Si Meriam” memastikan finis lebih tinggi atas tim rival sekota, Spurs, di klasemen akhir musim Liga Inggris. Perayaan tersebut sarat dengan kebanggaan dan harga diri, tentang tim terbaik di London Utara.
Perayaan bisa terwujud lebih cepat musim ini saat Arsenal bertamu ke markas Spurs, Minggu (28/4/2024) malam WIB. Arsenal (34 laga), di puncak klasemen, unggul 17 poin atas Spurs (32 laga) yang berada di peringkat kelima. Mereka hanya butuh hasil imbang untuk memastikan Hari St Totteringham di kandang lawan.
Meskipun begitu, tim asuhan Manajer Mikel Arteta tetap mengincar kemenangan. Mereka menatap misi lebih besar, yaitu juara liga. Jika kehilangan poin, peluang juara Arsenal akan merosot drastis. Juara bertahan Manchester City bisa segera menyusul dengan ketinggalan hanya satu poin dan masih punya tabungan laga.
”Kami ada di sana (berebut gelar). Kami hanya harus bermain sebaik mungkin dan menang. Tentu derbi nanti memberikan motivasi lebih. Anda tahu apa artinya laga ini untuk para pendukung kami. Akan ada banyak kebahagiaan jika kami menang. Kami akan berusaha mewujudkannya. Semua ada di tangan kami,” tutur Arteta.
Paul Merson, mantan pemain Arsenal (1985-1997), menilai pertaruhan derbi kali ini begitu besar. Arsenal berambisi juara, sementara Spurs berupaya menggagalkan itu. Latar belakang serupa pernah terjadi pada 2004. Ketika itu, Arsenal meraih trofi liga setelah hasil imbang 2-2 di markas Spurs, Stadion White Hart Lane.
Kenangan itu diabadikan para pendukung Arsenal menjadi nyanyian ”We Won The League at White Hart Lane” yang terus berkumandang hingga saat ini. ”Bisa dikatakan, ini adalah derbi London Utara terbesar dalam 20 tahun terakhir. Bagi Spurs, mereka seperti akan mendapat gelar bangsawan jika menang,” kata Merson.
Kami paham betul betapa pentingnya laga kandang ini, dalam hal tidak membiarkan rival terbesar kami untuk menang dalam derbi terbesar.
Dua sisi pertahanan Arsenal
Kunci dalam laga derbi nanti terletak di pertahanan tim tamu. Arsenal dikenal sebagai tim dengan pertahanan terbaik ketika bertandang. Tecermin dari statistik, mereka baru kemasukan 11 gol dari 17 laga tandang, termasuk selalu mencatat nirbobol dalam enam kunjungan terakhir.
Bukan tanpa alasan, tim asuhan Arteta bertahan lebih solid saat bertamu. Mereka bermain lebih hati-hati dengan garis pertahanan tidak setinggi ketika di kandang. Saat bersamaan, tim lawan tampil lebih berani di depan publik sendiri dengan membangun serangan dari bawah. Itu sering kali menguntungkan Arsenal.
Lini belakang Arsenal yang dipimpin duet bek tengah Gabriel Magalhaes dan William Saliba terkenal kokoh. Namun, keistimewaan terbesar pertahanan Si Meriam ada di setengah lapangan lawan, saat menekan agresif dengan blok tinggi. Mereka begitu mudah memutus serangan lawan dan mengubah momentum.
Menurut data Opta Analyst, Arsenal berhasil mengubah penguasaan lawan di separuh lapangan sendiri jadi 70 kali tembakan. Jumlah itu merupakan yang terbanyak di liga. Mereka lebih senang menghadapi lawan yang membangun serangan dari bawah dibandingkan yang spekulatif dengan umpan-umpan panjang.
Masalahnya, Spurs memiliki banyak senjata di bawah asuhan Manajer Ange Postecoglou. Mereka bisa mengandalkan transisi kilat dengan kecepatan penyerang Son Heung-min dan Brennan Johnson serta membangun serangan dengan sabar dari lini pertahanan. Hal itu yang menjadi tantangan terbesar tim tamu.
Tren performa tidak menguntungkan tim tuan rumah. Spurs kembali berlaga setelah ditaklukkan Newcastle, 0-4, pada dua pekan lalu, sementara Arsenal baru saja menaklukkan tim London lain, Chelsea, 5-0, pada Rabu lalu. Meskipun begitu, seperti yang sering terjadi, semua hal di atas kertas bisa berubah seketika dalam derbi.
”Kami paham betul betapa pentingnya laga kandang ini, dalam hal tidak membiarkan rival terbesar kami untuk menang dalam derbi terbesar. Saya tidak akan mengatur perasaan para pendukung. Tetapi, kami hanya ingin menampilkan permainan terbaik yang sesuai dengan ciri khas tim,” jelas Postecoglou.
Arteta tidak terlalu khawatir dengan berbagai ancaman Spurs. Sebab, dia memiliki banyak opsi untuk menangkal strategi musuh. Semua pemain Arsenal akan tersedia di laga nanti, termasuk bek tim nasional Belanda, Jurrien Timber, yang menepi delapan bulan akibat cedera lutut.
”Ketersediaan, seperti saya singgung sebelumnya, merupakan kunci untuk tim ini. Hal itu meningkatkan kualitas di setiap sesi latihan, kompetisi antarpemain, dan memberikan opsi lebih saat bertanding. Memang menjadi sulit untuk memilih pemain, tetapi itu adalah sakit kepala yang bagus,” tutur Arteta.
Dalam pertemuan pertama di Stadion Emirates, Arsenal berhasil mengacaukan skema Spurs untuk menyerang dari bawah. Namun, mereka gagal memanfaatkan peluang dari banyak kesalahan lawan. Si Meriam pun harus berbagi poin dengan hasil 2-2 setelah unggul dua kali lebih dulu. (AP/REUTERS)