Merahkan London, Trio Gelandang Arsenal Telah Tiba!
Komposisi trio gelandang terbaik Arsenal telah tiba dan menguasai London. Mereka sangat menjanjikan untuk sisa musim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, RABU — Tanpa gelandang Thomas Partey nyaris sepanjang musim, Arsenal seolah baik-baik saja karena masih memiliki Declan Rice. Namun, dari laga lawan Chelsea, Arsenal tampak jauh lebih baik ketika Partey di lapangan. Bersama Rice dan Martin Odegaard di lini tengah, Partey memerahkan Kota London.
Derbi London berlangsung searah. Tuan rumah Arsenal membungkam Chelsea 5-0 di Stadion Emirates pada Rabu (24/4/2024) dini hari WIB. Itu adalah kemenangan terbesar mereka dalam sejarah pertemuan versus Chelsea. Permainan mengalir dengan intensitas tinggi ”Si Meriam” tidak kuasa dibendung oleh tim tamu.
”Sangat senang dengan kemenangan ini, dengan begitu banyak peluang dan gol yang kami ciptakan. Kami juga mencatat kembali nirbobol yang memperlihatkan konsistensi tim ini. Ini adalah derbi London yang besar. Kami tahu apa arti dari kemenangan ini untuk para penggemar,” kata Manajer Arsenal Mikel Arteta.
Seusai peluit panjang, seisi stadion mengumandangkan nyanyian untuk penyerang Kai Havertz. Sorotan tertuju pada Havertz yang mencetak dua gol sekaligus ke gawang mantan timnya. Dia tidak segan berselebrasi. Adapun selama tiga musim di Chelsea, dia selalu diragukan sebagai ujung tombak yang bisa mencetak banyak gol.
Terlepas dari pembuktian Havertz, Arsenal mampu menang telak berkat kekuatan di lini tengah. Mereka kalah dalam penguasaan bola 44,5 persen, tetapi mampu unggul mutlak dalam jumlah tembakan 27-7. Partey dan rekan-rekan lebih fokus untuk menciptakan peluang sebanyak mungkin ketimbang berlama-lama dengan bola.
Komposisi trio gelandang tuan rumah sangat menarik. Partey, Rice, dan Odegaard kembali menjadi starter bersamaan setelah terakhir kali saat versus Fulham pada akhir Agustus 2023. Setelah itu, Partey menepi akibat cedera berkali-kali. Mereka baru tiga kali bermain bersama di awal musim, itu pun Partey ditempatkan di bek sayap.
Potensi terbaik lini tengah Si Meriam terpancar jelas. Keberadaan Partey sebagai gelandang jangkar membawa kebebasan lebih untuk Rice dan Odegaard. Kedua pemain itu bisa lebih fokus berkreasi di sepertiga lapangan lawan tanpa perlu mengkhawatirkan konstruksi serangan dari lini belakang.
Sangat senang dengan kemenangan ini. Begitu banyak peluang dan gol yang kami ciptakan.
”Kami pikir itu adalah laga yang sangat bagus untuk Thomas kembali (menjadi starter). Dia terlihat berada dalam ritme yang tepat. Dia menjawab panggilan itu dan langsung berpengaruh untuk tim. Kami senang bagaimana (trio gelandang) bisa mengontrol permainan sangat baik, terutama dalam menyerang,” kata Arteta.
Odegaard bagai burung yang terbebas dari sangkarnya. Selain menyumbang dua asis, sang gelandang kreatif juga menciptakan delapan peluang dari permainan terbuka untuk rekan-rekannya. Menurut Opta, jumlah kreasi itu adalah yang terbanyak bagi pemain Arsenal sejak Mesut Oezil (8) versus Everton pada Oktober 2017.
Rice juga begitu menikmati peran sebagai gelandang box to box. Dia berkali-kali melakukan penetrasi di sisi kanan lawan, berkombinasi dengan penyerang sayap Leandro Trossard. Dia sepenuhnya meninggalkan tugas bertahan pada Partey. Adapun Rice menyumbang satu asis untuk gol pembuka Trossard di menit ke-4.
Partey bisa menjembatani serangan karena punya kualitas mumpuni dalam kontribusi bola. Dia bisa memecah tekanan lawan lewat dribel ataupun umpan progresif. Para pemain di sepertiga akhir tinggal mencari posisi untuk menerima umpan. Adapun Partey merupakan otak dari gol pertama dan keempat Arsenal.
Perubahan paling jelas adalah serangan Arsenal yang terdiversifikasi dengan baik. Tanpa Partey, fondasi serangan Arsenal akan bertumpu ke sisi kanan yang diisi Odegaard dan penyerang sayap Bukayo Saka. Dengan Partey, serangan bermula dari tengah. Mereka lebih sulit diprediksi karena bisa menyerang dari kiri dan kanan.
Musim lalu, Partey nyaris tidak tergantikan di skuad Arsenal. Pemain 30 tahun itu menopang tim dalam perebutan juara. Ketergantungan tersebut berkurang dengan pembelian Rice di musim panas. Dengan Partey yang mulai kembali bugar dan performa terbaik saat ini, Arsenal akan diuntungkan di sisa empat laga terakhir.
Malam pahit untuk Chelsea
Chelsea tidak bisa berbuat banyak sepanjang laga. Mereka sangat kehilangan penyerang sayap andalan Cole Palmer. Pencetak gol terbanyak sementara di Liga Inggris itu mengalami cedera seusai semifinal Piala FA versus Manchester City akhir pekan lalu. Di sisi yang sama, bek sayap Malo Gusto juga terpaksa absen.
Alhasil, sisi kanan ”Si Biru” yang menjadi senjata utama di musim ini tidak mampu berbicara banyak. Tim asuhan Manajer Mauricio Pochettino itu lebih banyak mengandalkan kecepatan dari para penyerang, seperti Nicolas Jackson dan Noni Madueke. Namun, tim tamu kurang efektif dalam sentuhan akhir.
”Tidak sulit menjelaskan (kekalahan itu). Semua bisa melihat, kami tidak bersaing seperti seharusnya sejak awal. Setelah kecolongan di awal, kami begitu lemah. Seharusnya kami memulai dengan energi yang lebih baik. Kami kurang agresif dan konsentrasi di situasi yang mudah. Itu yang membuat saya kecewa,” ujar Pochettino.
Hasil derbi tersebut bisa mencerminkan kondisi kedua tim di musim ini. Arsenal masih berada di puncak klasemen dengan 77 poin, sedangkan Chelsea tertahan di peringkat ke-9 (47 poin). Selisih lima gol di Stadion Emirates dan 30 poin di klasemen cukup untuk menunjukkan, London berwarna merah. (AP/REUTERS)