Peran hibrida Leandro Trossard saat versus Wolves mengembalikan sedikit asa Arsenal untuk menjuarai Liga Inggris.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
WOLVERHAMPTON, MINGGU — Sudah semestinya, pemain dengan penyelesaian akhir terbaik berada sedekat mungkin dengan gawang. Manajer ArsenalMikel Arteta menyadari itu, lalu sedikit memodifikasi peran penyerang sayap Leandro Trossard. Hal tersebut menjadi fondasi kemenangan Arsenal atas Wolverhampton Wanderers.
”Si Meriam”, julukan Arsenal, kembali ke jalur kemenangan setelah dua kali kalah beruntun. Mereka menaklukkan tuan rumah Wolves, 2-0, di Stadion Molineux pada Minggu (21/4/2024) dini hari WIB. Arsenal sekaligus mengambil alih puncak klasemen sementara dari Manchester City yang belum memainkan laga ke-33.
”Respons yang sangat baik dari para pemain, bangga terhadap mereka. Pastinya kekalahan terakhir dari Bayern (di Liga Champions) sangat mengecewakan. Tetapi, kami sekarang berada di puncak lagi dan siap menghadapi lima laga terakhir. (Untuk Trossard) Lagi-lagi dia memberikan pengaruh yang kami butuhkan,” ujar Arteta.
Sebelum laga, tanda tanya tertuju pada lini serang Arsenal. Mereka mengalami paceklik gol selama 180 menit terakhir yang berujung dua hasil buruk berturut-turut. Masalah ketajaman itu sempat terlihat sepanjang paruh pertama versus Wolves, sampai Trossard membuka keunggulan tepat sebelum turun minum.
Kontribusi Trossard merupakan pengaruh instan dari perubahan strategi oleh sang manajer. Arsenal kembali memakai formasi lini tengah dan depan yang sama seperti saat kalah dari Aston Villa, pekan lalu. Gabriel Jesus menjadi ujung tombak, Trossard di sayap kiri, sementara Kai Havertz mundur ke posisi gelandang.
Bedanya, Trossard diberikan peran lebih sentral. Dia sering bertukar posisi dengan Jesus saat penguasaan bola. Jesus ke sayap, sementara Trossard lebih ke tengah. Ketika gol tercipta, pertukaran posisi kedua pemain itu sedang terjadi. Jesus yang memberikan umpan pada Trossard lewat pergerakan di sisi sayap.
Bagi Trossard, posisi sentral memungkinkannya bereaksi lebih cepat terhadap peluang. Dia bisa memaksimalkan insting di depan gawang. ”Saya berusaha menendang secepat mungkin dengan bagian jari. Tujuannya tepat sasaran lebih dulu, ternyata masuk,” ucapnya yang bisa menggunakan dua kaki dengan sama baik
Respons yang sangat baik dari para pemain, bangga terhadap mereka. Pastinya kekalahan terakhir dari Bayern (di Liga Champions) sangat mengecewakan.
Modifikasi peran Trossard sangat tepat waktu dan sasaran. Arsenal sedang butuh gol. Saat bersamaan, dia paling klinis di depan gawang. Pemain asal Belgia itu mencetak gol setiap 143 menit di liga, terbaik di skuad Arsenal, jauh melebihi Jesus (360). Rerata satu dari dua tembakan tepat sasaran darinya berbuah gol.
Trossard pernah beberapa kali ditempatkan sebagai ujung tombak saat Jesus cedera. Namun, Arteta selalu mengembalikan pemain 1,72 meter itu ke sisi sayap karena fisik kurang mumpuni untuk bersaing dengan bek tengah lawan. Alhasil, peran hibrida seperti versus Wolves merupakan opsi terbaik baginya.
Adapun Trossard sudah menciptakan sembilan gol hanya dari 13 kali penampilan sebagai starter di liga. Jumlah itu sudah melampaui pencapaian terbaik pribadinya dalam semusim di Liga Inggris, sejak datang dari klub Belgia KRC Genk pada 2019. Dia menyumbang masing-masing delapan gol di dua musim sebelumnya.
Gol Trossard menjadi fondasi kemenangan. Tanpa itu, tim tamu akan semakin frustrasi. Wolves juga pasti lebih berhati-hati. Adapun Si Meriam masih kesulitan mencetak gol seusai turun minum, baru mampu menggandakan keunggulan saat lawan lengah di injury time lewat kapten Martin Odegaard.
Kilau pertahanan Arsenal ketika bertandang
Kunci kemenangan Arsenal juga diinspirasi dari lini pertahanan. Dengan formasi empat bek tengah, mereka mencatat enam kali nirbobol beruntun saat bertandang. Wolves hanya sekali mengancam di paruh pertama akibat kesalahan bek Jakub Kiwior. Beruntung, sepakan Joao Gomes digagalkan kiper David Raya dan mistar gawang.
Manajer Wolves Gary O’Neil memuji kesigapan dari duet bek tengah Arsenal, William Saliba dan Gabriel Magalhaes. ”Duet itu sangat baik dan kuat dari sisi fisik. (Pertahanan) Arsenal selalu sulit untuk dilawan. Apalagi ketika kami harus bermain tanpa para penyerang andalan, seperti yang terjadi hari ini,” ujarnya.
Tim tuan rumah sedang dilanda badai cedera. Mereka tidak bisa memainkan para pemain utama di lini depan, seperti Matheus Cunha dan Pedro Neto. O’Neil terpaksa memberikan debut sebagai starter pada penyerang 20 tahun, Tawanda Chirewa. Di cadangan, Wolves sampai harus menaruh bek 15 tahun, Wesley Okoduwa.
Berkat pertahanan pula, Arsenal mencatat rekor tandang terbaik sejauh ini. Mereka meraih 36 poin dari 17 laga. Odegaard dan rekan-rekan hanya kemasukan 11 gol dari seluruh laga tersebut. Itu akan menjadi modal Arsenal untuk menghadapi dua laga tandang tersisa di musim ini, versus Tottenham Hotspur dan Manchester United.
”Kami sangat konsisten dalam bertahan. Itulah platform yang kami butuhkan untuk menjuarai liga ini. Jika Anda melihat form kami sepanjang musim ini (dari sisi pertahanan), itu sangat luar biasa. Tetapi, faktanya, kami masih belum bisa nyaman di puncak klasemen sampai saat ini. Itu memperlihatkan kualitas liga ini,” pungkas Arteta. (AP/REUTERS)