Pembuktian Cole Palmer untuk Pep Guardiola
Cole Palmer menjadi ancaman terbesar Manchester City untuk mempertahankan Piala FA.
LONDON, JUMAT — Manchester City sudah dipastikan gagal mempertahakan raihan treble winner di musim ini. Setelah disingkirkan oleh Real Madrid di Liga Champions, nasib ”The Citizens” akan lebih buruk jika mereka juga tumbang dari Chelsea pada babak semifinal Piala FA, Sabtu (20/4/2024) pukul 23.15 WIB, di Stadion Wembley.
Bayang-bayang mimpi buruk bagi City itu akan hadir dari pemain lulusan akademi mereka, Cole Palmer. Gelandang serang berusia 21 tahun itu telah menjelma sebagai pemain tajam yang menjadi satu-satunya hal positif dari perjalanan fluktuatif Chelsea di musim ini.
Baca juga: Trofi Paling Prestisius untuk Chelsea
Di periode musim debut tampil penuh di kompetisi tim utama, Palmer telah mencetak 23 gol dan 13 asis dari 38 gim bersama Chelsea. Di Liga Inggris, putra asli Manchester itu telah mencetak 20 gol sehingga menyejajarkan dirinya dengan penyerang andalan City, Erling Haaland, di daftar puncak pencetak gol terbanyak.
Sinyal Palmer akan tampil cemerlang di musim ini sejatinya telah terlihat di awal musim ketika masih berseragam City. Ia mencetak satu gol penentu bagi City di Community Shield dan Piala Super Eropa. Sumbangan gol Palmer membantu City terhindar dari kekalahan di waktu normal pada dua laga itu. Tak ayal, Palmer membantu City meraih gelar Piala Super Eropa perdana dalam sejarah klub.
Apa pun yang terjadi di gim nanti, saya pikir Pep (Guardiola) akan menyesali penjualan (Palmer), musim panas lalu.
Setelah raihan trofi itu, Palmer dilego ke Chelsea. Tanpa Palmer, The Citizens memang masih bisa berpeluang mengejar trofi Liga Inggris dan Piala FA. Akan tetapi, pada laga kedua kontra Real Madrid, Kamis (18/4/2024) WIB, City amat kehilangan sosok yang bisa mengubah jalannya gim lewat gol krusialnya seperti yang diciptakan Palmer di dua kompetisi terakhirnya bersama City.
Kemampuan menciptakan gol penentu itu akan diusahakan Palmer untuk membantu Chelsea menjaga asa mendapatkan trofi di musim ini. Meskipun mengenal dan mempelajari sepak bola dari Akademi City sejak 2010, Palmer tentu ingin memberi pembuktian kepada eks manajernya, Pep Guardiola, kalau dirinya layak disejajarkan dengan pemain-pemain bintang The Citizens.
Baca juga: Di Villa Park, Chelsea Semakin Sulit Ditebak
Selama April ini, misalnya, Palmer telah menghasilkan tujuh gol dan sebuah asis. Ia mencetak trigol ke gawang Manchester United, lalu menghasilkan quattrick atau empat gol saat membantu Chelsea melibas Everton 6-0, Selasa (16/4/2024) WIB.
”Apa pun yang terjadi di gim nanti, saya pikir Pep (Guardiola) akan menyesali penjualan (Palmer), musim panas lalu. Ia (Guardiola) mungkin tidak berpikir Palmer akan berkembang sepesat di musim ini. Seandainya masih di City, saya yakin Palmer akan menghadirkan keuntungan, terutama di laga melawan Real Madrid ketika City butuh pengubah gim,” kata Chris Sutton, eks penyerang Chelsea, kepada BBC.
Moral positif
Dua kemenangan di Stadion Stamford Bridge dalam bulan ini juga meningkatkan moral pemain Chelsea menjelang menghadapi City. Di sisi lain, kepercayaan diri skuad ”Si Biru” juga amat positif ketika menghadapi City.
Mereka telah menahan City pada dua pertemuan di musim ini. Skor 4-4 tercipta di Stamford Bridge, lalu mereka membawa pulang skor imbang 1-1 dari Stadion Etihad.
Baca juga: Kegusaran Pochettino Menangkal Beban Chelsea
”Kami harus lebih percaya diri untuk menghadapi gim Sabtu ini. Sebab, itu akan menjadi laga yang amat penting bagi kami. Kami tahu Piala FA adalah trofi terakhir yang bisa kami menangi,” ujar bek sayap kanan Chelsea, Malo Gusto, dilansir laman klub.
Laga terakhir di Wembley yang berakhir menyakitkan bagi Chelsea, ucap Gusto, menjadi pelecut semangat mereka untuk bermain lebih baik. Chelsea tumbang 0-1 dari Liverpool pada partai puncak Piala Liga Inggris, Februari lalu.
”Gim (lawan City) nanti seperti revans untuk kami setelah penampilan terakhir di Wembley yang mengecewakan. Kami punya kesempatan lain, jadi kami datang ke Wembley untuk menang,” katanya.
Adapun Chelsea telah menanti sejak 2018 untuk menambah gelar dari kompetisi sepak bola tertua di dunia itu. Koleksi delapan trofi Chelsea di Piala FA hanya kalah dari Arsenal (14 gelar) dan Manchester United (12).
Baca juga: Setelah Belanja Satu Miliar Euro, Mengapa Chelsea Tetap Ambyar?
Sementara itu, semangat revans juga diemban City yang mengalami kekalahan menyakitkan melalui adu penalti di perempat final Liga Champion. Bek sekaligus kapten City, Kyle Walker, menyebut tersingkir di Liga Champions terasa amat menyakitkan. Apalagi The Citizens tampil amat dominan, tetapi mereka hanya kurang beruntung dalam drama adu penalti.
Skuad City, lanjut Walker, telah menyingkirkan kenyataan mereka gagal mempertahankan trofi ”Si Kuping Besar” musim ini sehingga sudah fokus untuk bersiap meraih gelar Piala FA beruntun kali pertama dalam 130 tahun klub berdiri.
”Hal terbaik di sepak bola adalah Anda harus segera melupakan gim apa pun hasilnya demi mempersiapkan laga lainnya dalam waktu singkat. Sabtu (lawan Chelsea) adalah gim yang masif. Itu adalah kesempatan terbaik untuk mengangkat rasa sakit dan api (kemarahan) dari diri kami,” tutur Walker seperti dikutip Manchester Evening News.
Baca juga: Cinta Berbalas dari Bernardo Silva
Perjalanan City di Piala FA musim ini cukup baik. Meski terkesan menghadapi lawan-lawan mudah, yaitu Huddersfield di putaran ketiga dan Luton Town di babak putaran kelima, The Citizens juga mampu mengakhiri kutukan di kandang Tottenham Hotspur pada putaran keempat dan menumbangkan Newcastle United di perempat final.
”Kami telah menempuh perjalanan yang luar biasa. Melawan Chelsea adalah gim besar, dan kami harus memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu yang istimewa,” ucap Walker.