Eksistensi Tertinggi Cole Palmer demi Dua Misi di Chelsea dan Timnas Inggris
Palmer kembali menjadi bintang utama dalam kemenangan setengah lusin gol Chelsea atas Everton. Dia sedang dalam misi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Gelandang serang Chelsea, Cole Palmer, sedang berada di dunia berbeda. Semua hal yang disentuhnya saat ini seolah akan berubah jadi emas. Quattrick ke gawang Everton memperlihatkan, Palmer sedang berambisi mengejar dua misi pribadi sekaligus di Chelsea dan tim nasional Inggris.
Kemenangan mudah seperti tidak ada dalam kamus Chelsea sepanjang musim ini. Namun, anomali terjadi di Stamford Bridge pada Selasa (16/4/2024) dini hari WIB. Mereka menang 6-0 atas tim tamu Everton. Terima kasih pada Palmer yang sudah menyumbang tiga gol saat laga baru berjalan 29 menit.
Pemain 21 tahun itu sedang menjalani tren performa terbaik. Dengan sumbangan versus Everton, Palmer menjadi pemain pertama sepanjang sejarah Chelsea yang mampu mencetak gol dalam tujuh laga kandang beruntun. Adapun di laga kandang sebelumnya, dia menciptakan hat-trick ke gawang Manchester United.
”Semua terjadi begitu cepat. Kami memulai dengan baik dan saya mencetak hat-trick. Setelah laga terakhir (imbang dari Sheffield United), kami harus keluar dan menunjukkan sesuatu. Kami tampil bagus hari ini. Gol pertama adalah favorit saya,” ujar Palmer, yang membuka keunggulan lewat tendangan dari luar kotak penalti.
Palmer menyempurnakan hari dengan gol penalti di paruh kedua. Dengan tambahan empat gol, dia kini bersanding dengan penyerang Manchester City, Erling Haaland, dalam daftar pemain tersubur Liga Inggris. Keduanya sama-sama sudah mencetak 20 gol. Bedanya, Chelsea memainkan satu laga lebih sedikit dibandingkan City.
Menariknya, Palmer juga sudah mengoleksi sembilan asis. Hanya penyerang Aston Villa, Ollie Watkins, dengan 19 gol dan 10 asis yang bisa menyamai kontribusi golnya (29). Dia mencatatkan penampilan fenomenal itu di musim debut bersama Chelsea, dalam kondisi tim yang terjebak dalam inkonsistensi sejak awal musim.
Manajer Chelsea Mauricio Pochettino mengatakan, bukan tanpa alasan mendatangkan Palmer di musim panas dengan mahar 47 juta euro. ”Dia berbakat. Tetapi, yang paling penting, dia beradaptasi dengan baik dan mampu menunjukkan pengaruhnya,” ujarnya yang tidak mengira Palmer bisa mencetak gol sebanyak itu.
Pemain lain ingin mengambil, tetapi saya adalah eksekutor penalti (utama).
Ambisi Palmer tampak pada gol keempat. Usai dilanggar di kotak penalti, dia ingin mengeksekusi sendiri penalti itu. Pemain Chelsea lain, Nicolas Jackson dan Noni Madueke, sempat berebut menjadi eksekutor. Namun, Palmer langsung mengambil bola. Dia bahkan sempat mendorong Jackson yang berupaya merebut bola.
Palmer memang eksekutor penalti utama Chelsea. Dia sudah memasukkan 8 dari 8 percobaan penalti sebelumnya. Namun, dia sudah mencatatkan hat-trick. Banyak pemain di tim lain yang akan memberikan kesempatan pemain lain untuk mencetak gol. Adapun para penyerang Chelsea sedang krisis kepercayaan diri dan butuh gol.
Palmer enggan memberikan itu karena sudah diberikan tanggung jawab oleh sang manajer. ”Pemain lain ingin mengambil, tetapi saya adalah eksekutor penalti (utama). Pada akhirnya kami semua tertawa dan menjadikan itu bahan canda setelah pertandingan,” ujarnya.
Di sisi lain, Palmer memperlihatkan ambisi besar untuk mengincar pencapaian individu. Banyak prestasi yang bisa diraihnya di akhir musim, mulai dari Sepatu Emas hingga pemain muda terbaik. Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, bahkan berkata, Palmer berpotensi besar menjadi pemain terbaik liga.
Wajar saja Palmer ingin membuktikan diri. Dia sedang menatap tujuan yang lebih besar, yaitu membela timnas Inggris ke Piala Eropa Jerman 2024 pada musim panas nanti. Dia bersaing langsung dengan pemain andalan ”Tiga Singa”, seperti Phil Foden (City) dan Bukayo Saka (Arsenal).
Palmer, di Chelsea, lebih sering menempati posisi gelandang serang atau sayap kanan. Posisi itu merupakan area operasi Foden dan Saka. Masalahnya, kedua pemain itu merupakan favorit dari Pelatih Inggris Gareth Southgate. Palmer yang baru dua kali tampil bersama Inggris pun belum pasti mendapatkan tempat.
Di jeda internasional terakhir, Palmer dipanggil ke timnas oleh Southgate untuk kedua kali. Namun, dia tidak bermain semenit pun dalam laga versus Brasil dan Belgia. Padahal, Inggris sedang krisis pemain akibat badai cedera. Pemain yang jarang tampil, seperti James Maddison dan Jarrod Bowen, saja diberi kesempatan.
Berdasarkan realitas itu, Palmer butuh sesuatu yang spesial untuk mengubah rencana Southgate. Jika dia mampu melanjutkan tren performa saat ini hingga akhir musim, Southgate pasti akan berpikir lebih jauh. Bukan hanya untuk dibawa ke Piala Eropa, tetapi juga diberikan tempat sebagai sebelas pemain mula Inggris.
Sementara itu, kontribusi Palmer membuat Chelsea semakin dekat ke zona Liga Europa. Mereka masih berada di peringkat ke-9, tetapi hanya terpaut tiga poin dari peringkat ke-6, Newcastle United. Adapun Chelsea baru memainkan 31 pertandingan, satu laga lebih sedikit dibandingkan Newcastle.
Posisi finis Chelsea di akhir musim juga bisa menjadi pembuktian untuk Palmer bahwa dia juga bisa mengangkat prestasi tim, tidak hanya tentang catatan individu semata. Hal itu sudah dilakukan dua rekannya di timnas, Foden dan Saka, yang memimpin tim masing-masing dalam perburuan trofi liga. (AP/REUTERS)