Josko Gvardiol, Satu Lagi Bukti Kegeniusan Guardiola
Tuah tugas anyar Josko Gvardiol menjadi berkah untuk Manchester City. Pemain City punya kans setara menyumbang gol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Di setiap musim, Manajer Manchester CityPep Guardiola selalu menyajikan revolusi taktik, terutama dengan memberikan peran spesifik yang baru bagi pemain andalannya. Darma anyar Guardiola diberikan kepada Josko Gvardiol musim ini. Pemain asal Kroasia itu telah bertransformasi dari bek tengah kokoh menjadi bek sayap kiri dengan insting gol menawan.
Gvardiol untuk pertama kali dalam karier profesionalnya mencetak gol dalam dua laga beruntun. Ia mencetak gol penutup bagi kemenangan 5-1 City atas Luton Town, Sabtu (13/4/2024), di Stadion Etihad. Gol itu tercipta pada menit 90+3.
Sebelumnya, ia juga mencatatkan nama di papan skor ketika City menahan Real Madrid 3-3 di laga pertama perempat final Liga Champions. Dua gol itu pun tercipta melalui proses yang nyaris serupa.
Gvardiol melakukan cutting inside dari sisi kiri, lalu di depan garis kotak penalti lawan, ia melepaskan tembakan dengan kaki kanan, kaki terlemahnya. Perbedaan kedua gol itu hanya arah bola ketika masuk ke dalam gawang.
Tak hanya pertama kali mencetak gol beruntun, Gvardiol juga telah mencatatkan rekor gol terbanyak dalam satu musim sepanjang kariernya. Ia mencetak tiga gol untuk City dari 41 laga. Jumlah gol itu sudah setara dengan catatan gol untuk RB Leipzig pada musim 2022-2023. Di musim ini, Gvardiol masih berpeluang menambah koleksi golnya.
Guardiola mengakui peningkatan signifikan Gvardiol pada paruh kedua musim perdananya membela ”The Citizens”. Menurut dia, kemampuan Gvardiol telah jauh lebih baik dibandingkan ketika tiba dari Jerman.
”Josko (Gvardiol) dengan kaki kanan sangat sulit dipercaya. Ia sudah merasa lebih percaya diri dengan kaki kanan. Ketika ia menyerang menusuk ke dalam, ia adalah bahaya,” ujar Guardiola dalam konferensi pers seusai laga kepada BBC.
Berkat bekal dominasi kaki kiri, Gvardiol tidak canggung bermain sebagai bek sayap kiri. Meski dalam dua musim membela RB Leipzig mendapat tugas utama sebagai bek tengah, juga di tim nasional Kroasia, bek berusia 22 tahun itu sejatinya memanggil kembali memori lawasnya untuk bermain di sisi kiri luar lini pertahanan City.
Pasalnya, ia sudah terbiasa tampil di posisi bek sayap kiri ketika menembus tim utama Dinamo Zagreb pada periode 2019-2021. Hal yang berbeda di Zagreb dengan City adalah perannya ketika memasuki zona pertahanan lawan.
Bersama Zagreb, Gvardiol lebih berperan sebagai bek sayap kiri tradisional yang menyisir sisi lapangan. Adapun di City, darmanya serupa dengan peran inverted wing-back karena ia juga leluasa masuk ke sisi tengah lapangan.
Guardiola menuturkan peran baru itu bisa dijalani Gvardiol karena sudah tidak lagi mudah kehilangan bola. Itu membantunya untuk tampil lebih stabil dalam menjaga pertahanan sekaligus membantu serangan. Tak ayal, Gvardiol pun bisa lebih dekat ke pertahanan lawan untuk menghasilkan gol bagi timnya.
”Semua orang memiliki izin untuk mencetak gol,” tutur Guardiola terkait peran mencetak gol Gvardiol.
Selain gol, Gvardiol juga memberikan asis bagi gol keempat City yang dicetak Jeremy Doku di menit ke-87. Itu adalah asis ketiganya di City.
Tiga gol City lainnya diciptakan dari bunuh diri bek Luton, Daiki Hashioke, ketika laga baru berjalan dua menit, kemudian sepakan keras Mateo Kovacic (64’) dan eksekusi penalti Erling Haaland (76’).
Kemenangan atas Luton membantu City untuk sementara berada di puncak klasemen. Setidaknya City bisa memimpin perburuan kampiun Liga Inggris sekitar 21 jam.
The Citizens memberi tekanan kepada dua pesaing trofi juara, Arsenal dan Liverpool, yang baru menjalani pertandingan pekan ke-32, Minggu (14/4/2024). Keberadaan City tidak akan terganggu apabila duo tim tersebut gagal menang pada akhir pekan ini.
Guardiola pun menganggap timnya hanya akan ada di puncak klasemen dalam hitungan jam. ”Besok mereka (Arsenal dan Liverpool) akan bermain, jadi yang kami bisa lakukan adalah memenangi laga demi laga. Dan, jika gagal melakukan itu, kami akan memberikan selamat kepada mereka,” kata Guardiola.
Jika City mampu menjaga persaingan juara, Luton semakin tertahan di zona degradasi. Mereka tetap di peringkat ke-18 dengan koleksi 25 poin.
Manajer Luton Rob Edwards mengakui laga di Etihad merupakan pertandingan terpanjang dan paling menyulitkan selama dirinya menjadi juru taktik. Meski demikian, ia senang dengan kerja keras yang telah dilakukan anak asuhannya, termasuk gol hiburan melalui gelandang Ross Barkley, yang memanfaatkan blunder pemain belakang City di menit ke-81.
”Kami menyisakan lima pertandingan amat besar yang akan menentukan bagi kami. Semua pemain tidak pernah menundukkan kepala mereka dan kami tidak bakal menerima kondisi (ancaman turun kasta) ini,” tutur Edwards dilansir Sky Sports.