Ancaman Target Emas Panjat Tebing di Olimpiade Paris 2024
Pemanjat muda pemegang rekor dunia, Samuel Watson, menambah ancaman yang dihadapi Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
WUJIANG, SABTU — Dari seri Piala Dunia 2024, tim panjat tebing Indonesia nomor speed atau kecepatan berkesempatan menyadari lebih cepat potensi lawan dan bisa lebih cepat pula berusaha mengantisipasinya. Indonesia masih memiliki waktu untuk mengantisipasi ancaman baru yang bisa mengganggu target medali emas di Olimpiade Paris 2024 tersebut.
Ancaman baru itu berupa pemanjat muda Amerika Serikat, Samuel Watson, yang tampil mengejutkan di seri pertama Piala Dunia Panjat Tebing 2024 di Wujiang, China. Pada putaran final, Sabtu (13/4/2024), Watson memang gagal meraih medali emas. Namun, pemanjat 18 tahun ini melanjutkan performa impresif sejak babak kualifikasi pada hari sebelumnya.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Watson telah memulai ancaman itu dengan ”merebut” takhta pemegang rekor dunia milik pemanjat Indonesia, Veddriq Leonardo (4,90 detik). Watson memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 4,85 detik pada babak kualifikasi. Watson lantas menajamkannya lagi menjadi 4,79 detik, masih pada babak yang sama. Hasil itu membuat pemanjat yang baru debut di level senior pada 2022 ini memuncaki daftar peringkat babak kualifikasi dan mengantarnya lolos ke putaran final.
Watson pun konsisten menorehkan catatan waktu di bawah 5 detik, termasuk saat berlomba dengan wakil Indonesia, Kiromal Katibin, pada semifinal. Watson menang dengan catatan waktu 4,89 detik. Hanya saat partai final, dia mencapai puncak dinding dalam waktu lebih dari 5 detik, yaitu 5,11 detik.
”Ini mungkin penampilan terbaik saya dan saya sangat senang dengan penampilan saya. Pada putaran terakhir saya hanya sedikit tersandung melawan Peng Wu yang merupakan salah satu atlet terbaik dunia di depan penonton tuan rumah. Piala Dunia berikutnya akan digelar di kandang saya, jadi mari kita lihat apakah saya bisa meraih kemenangan,” ujar Watson. Seri kedua Piala Dunia 2024 digelar di Salt Lake City, Amerika Serikat, 3-5 Mei.
Watson, yang sudah lolos ke Paris setelah menjuarai Pan American Games Santiago 2023, dapat mengancam target medali emas yang dimiliki tim panjat tebing Indonesia. Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Hendricus Mutter menyatakan optimistis menargetkan dua medali emas di Paris.
Menurut Hendricus, target itu ditetapkan mempertimbangkan konsistensi pemanjat tebing Indonesia. Atlet putra kerap juara dan atlet putri mulai memecah dominasi pemanjat Polandia (Kompas.id, 17/2/2024).
Performa impresif Watson menambah ancaman yang sebelumnya hadir melalui pemanjat China, Peng Wu dan Jinbao Long. Peng Wu merupakan pemanjat nomor satu dunia saat ini. Sementara itu, Jinbao Long menempati urutan ketiga. Veddriq Leonardo berada di antara keduanya.
Tidak seperti Jinbao Long yang sudah lolos ke Olimpiade Paris 2024, Peng Wu memang masih mengejar tiket menuju ajang tersebut. Namun, dengan penampilan gemilangnya, bukan tidak mungkin Peng Wu akan menyusul Jinbao Long.
Pada babak perdelapan final Piala Dunia di Wujiang, Peng Wu mengalahkan rekan senegarnya itu. Atlet berusia 21 tahun ini pun berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan Watson di final. Keberhasilan Peng Wu meraih medali emas di hadapan publik sendiri ini mengulangi pencapaiannya dalam ajang yang sama tahun lalu.
Adapun pemanjat Indonesia yang sudah lolos ke Paris, Rahmad Adi Mulyono, gagal melaju ke putaran final Piala Dunia di Wujiang. Adi menempati peringkat ke-23 babak kualifikasi dengan catatan waktu terbaik Adi dengan 5,315 detik. Hasil itu tidak cukup mengantarnya menembus 16 besar sebagai syarat melaju ke putaran final.
Ini mungkin penampilan terbaik saya dan saya sangat senang dengan penampilan saya.
Dari lima pemanjat putra Indonesia yang berlaga di Wujiang, hanya Veddriq dan Kiromal yang lolos ke babak selanjutnya. Kiromal melangkah paling jauh dengan menembus semifinal. Hanya Kiromal juga yang bisa mencatatkan waktu di bawah 5 detik.
Menghadapi Watson pada semifinal, Kiromal berbekal hasil bagus berupa catatan waktu 4,99 detik, nyaris menyamai rekor terbaiknya (4,97 detik), pada perempat final. Namun, ketenangan dan catatan waktu tersebut tak dapat diulangi Kiromal dalam perlombaan semifinal.
Baru menyentuh pegangan kedua, pemanjat 23 tahun ini terpeleset. Dia sempat kembali memanjat kendati Watson sudah menyentuh tombol finis dan menyelesaikan perlombaan dalam waktu 4,896 detik.
Kiromal akhirnya pulang dengan medali perunggu setelah memenangi perlombaan small final melawan atlet Italia, Ludovico Fossali. Kiromal mencatatkan waktu 5,07 detik dan Fossali 5,16 detik. Medali dari Kiromal menjadi satu-satu prestasi Indonesia yang mengirimkan 11 atlet nomor speed dan 3 atlet nomor lead.
Veddriq, yang juga lolos ke putaran final, gugur pada perempat final saat berlomba dengan Peng Wu. Veddriq (5,05 detik) kalah cepat dari peraih medali perak Asian Games Hangzhou 2022 ini yang mencatatkan waktu 4,93 detik.
Dari sektor putri, langkah Rajiah Sallsabillah sebagai wakil Indonesia satu-satunya pada putaran final langsung terhenti. Pada perdelapan final, Rajiah (6,98 detik) kalah cepat dari atlet Korea Selatan, Jimin Jeong (6,83 detik).
Adapun perjalanan wakil Indonesia pada nomor lead terhenti pada babak semifinal. Sukma Lintang Cahyani dan Musauwir, yang tampil Sabtu siang, tak berhasil menembus delapan besar untuk bisa lolos ke babak puncak.
Tim panjat tebing Indonesia, terutama nomor speed, masih memiliki waktu untuk menyiapkan diri secara matang menjelang kualifikasi maupun Olimpiade. Khusus Adi dan Desak Made Rita Kusuma Dewi yang sudah lolos ke Paris, mereka akan unjuk gigi terakhir di seri kedua Piala Dunia di Salt Lake pada Mei mendatang.
Sementara itu, pemanjat lainnya memanfaatkan ajang tersebut untuk pemanasan sebelum berjuang memperebutkan dua tiket tersisa untuk putra dan putri pada dua seri kompetisi, yakni di Shanghai, China (16-19 Mei), dan di Budapest, Hongaria (23 Juni).