Liverpool Tergelincir, Persaingan Juara Kian Ketat
Sifat belas kasih Liverpool di Old Trafford untungkan Arsenal dan Manchester City. Tiga tim teratas berjarak satu poin.
MANCHESTER, MINGGU — Lagi, Liverpool memberikan belas kasih kepada Manchester United pada duel yang berakhir imbang 2-2 di Stadion Old Trafford, Minggu (7/4/2024). Selain kehilangan dua poin, kegagalan ”Si Merah” membawa pulang tiga poin di Derbi Utara-Barat membantu Arsenal mengunci posisi puncak klasemen di pekan ke-32.
Liverpool seakan tak menunjukkan introspeksi diri setelah disingkirkan MU di perempat final Piala FA pada 17 Maret lalu. Tampil penuh determinasi dan dominasi, Si Merah mampu unggul atas MU di babak pertama. Tetapi, mereka kurang kejam untuk membuat sang tuan rumah tak berdaya.
Baca juga: Alexis Mac Allister, Pereda Kegelisahan Liverpool
Setelah unggul, Liverpool kehilangan sifat klinis dalam setiap peluang yang mereka ciptakan. Padahal, Liverpool mampu menciptakan 15 tembakan pada paruh pertama pertandingan. Adapun MU gagal mengkreasikan satu pun tembakan ke arah gawang tim tamu di babak pertama.
Ketika babak kedua berjalan, Liverpool seakan tak tega terus-terusan membuat rival abadi mereka babak belur. Sempat melakukan dua tembakan pada tiga menit awal babak kedua, fokus permainan Liverpool memudar setelahnya.
Liverpool hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri seperti di gim Piala FA. Tidak cukup klinis dan ini tentu kehilangan dua poin penting.
Itu ditandai dengan blunder Jarell Quansah yang berbuah ”asis” kepada Bruno Fernandes, skipper MU, di menit ke-50. Fernandes mencetak gol penyama kedudukan melalui tembakan pertama timnya di laga derbi penuh gengsi itu.
Tak hanya membantu MU sejenak merebut momen laga dan bangkit dari gempuran Liverpool, Kobbi Mainoo, gelandang belia ”Si Setan Merah”, menyarangkan gol kedua untuk timnya melalui sepakan melengkung indah di menit ke-67.
Baca juga:Pada Salah, Liverpool Berharap di Old Trafford
Peluang berbuah gol kedua MU itu tak lepas pula dari terlalu lembutnya gelandang pengganti Liverpool, Curtis Jones, memberikan tekanan kepada Mainoo. Situasi itu membuat Mainoo punya waktu sepersekian detik untuk membalikkan badan, lalu melepaskan tembakan ke pojok kiri gawang Liverpool yang dikawal Caoimhin Kelleher.
”Liverpool hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri seperti di gim Piala FA. Tidak cukup klinis dan ini tentu kehilangan dua poin penting,” ujar Jamie Carragher, eks bek Liverpool, kepada Sky Sports.
Meskipun bisa menyamakan kedudukan berkat eksekusi penalti Mohamed Salah di menit ke-84, raihan satu poin dari Old Trafford tidak cukup untuk mengamankan posisi puncak. Untuk sementara, Arsenal berada di pucuk klasemen berkat keunggulan selisih gol atas Liverpool.
Dua tim teratas itu mengemas 71 poin. Tetapi, mereka wajib waswas karena sang juara bertahan, Manchester City, yang hanya tertinggal satu poin di peringkat ketiga, bisa kapan saja mengintai posisi pertama jika kedua tim itu kembali tergelincir di tujuh pertandingan sisa musim ini.
Baca juga: Sheffield United, ”Boneka Mainan” Liverpool
Penyesalan
Virgil van Dijk, kapten dan bek tengah Liverpool, mengakui penyesalan membayangi rekan setimnya ketika meninggalkan lapangan Old Trafford. Menurut dia, hasil imbang di markas MU terasa seperti kekalahan.
”Kami seharusnya bisa unggul setidaknya 2-0 (di babak pertama) untuk mengakhiri laga lebih dini. Sayangnya, kesalahan individu terjadi dan kami bermain terlalu terburu-buru setelah mereka mencetak gol,” ucap Van Dijk kepada BBC.
Tak ayal, kegagalan Liverpool menang lebih disebabkan performa penyelesaian akhir nan buruk mereka, alih-alih performa apik MU. Itu terlihat dari catatan expected goals (xG) Liverpool. Dua gol yang dicetak Liverpool jauh dari 3,59 xG yang mereka hasilkan. Selain itu, mereka kemasukan dua gol meski MU hanya mengoleksi 0,71 xG.
Di Old Trafford, empat pemain Liverpool mencatatkan minimal lima tembakan. Salah dan Luis Diaz menghasilkan enam tembakan, lalu Darwin Nunez dan Dominik Szoboszlai melepaskan lima tembakan. Dari rentetan total 28 tembakan yang dihasilkan skuad Si Merah, hanya masing-masing satu tembakan Diaz dan Salah yang mampu menaklukkan kiper MU, Andre Onana.
Baca juga: Tim Paling Cepat Melampaui 85 Poin Juara Liga Inggris
Manajer Liverpool Juergen Klopp pun tak memungkiri penyelesaian akhir anak asuhannya memberikan penderitaan bagi mereka. ”Kreasi peluang bagus, tetapi penyelesaian akhir tidak cukup baik,” ujar Klopp dilansir Sky Sports.
”Seluruh komunitas Liverpool tetap tenang. Kami menerima hasil ini dan akan terus melaju. Sejauh yang saya tahu, kami masih berada di perburuan titel juara, jadi kami baik-baik saja,” tutur Klopp.
Di sisi lain, Liverpool juga tertolong dengan keputusan buruk Manajer MU Erik ten Hag di pengujung babak kedua. Secara mengejutkan, Ten Hag menarik keluar penyerang sayap Alejandro Garnacho di menit ke-79 untuk memasukkan gelandang bertahan Sofyan Amrabat.
Taktik itu menunjukkan Ten Hag ingin anak asuhannya mempertahankan keunggulan 2-1. Tetapi, menarik Garnacho mengorbankan efektivitas transisi serangan balik MU. Di babak kedua, Garnacho menghasilkan tiga tembakan yang membuatnya memimpin daftar pemain MU dengan tembakan terbanyak di pertahanan Liverpool.
Lihat juga: MU Tahan Imbang Liverpool di Old Trafford
Ketiadaan Garnacho membuat tenang bek Liverpool. Ketika Liverpool mencetak gol penyama kedudukan, Ten Hag memasukkan gelandang serang Mason Mount untuk mengganti Mainoo. Tetapi, Mount tidak bisa menghadirkan ancaman yang dihasilkan Garnacho.
”Saya kecewa kami kehilangan tujuh poin dalam satu pekan setelah berada dalam posisi unggul, tetapi kami harus menyalahkan diri sendiri karena membuat kesalahan-kesalahan bodoh,” ucap Ten Hag kepada BBC.
Terkait kemampuan timnya memberikan perlawanan di babak kedua, Ten Hag berkata, ”Kami kalah duel di area-area menentukan karena pemain-pemain muda kami tidak cukup percaya diri. Kami menyemangati mereka untuk tampil lebih baik di babak kedua dan mereka bangkit.”