Chelsea sangat bergantung pada Palmer. Kontribusi Palmer kembali dibutuhkan untuk mengangkat Chelsea ke zona Eropa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
SHEFFIELD, SABTU – Di antara begitu banyak nestapa musim ini, Chelsea masih bisa sedikit tersenyum berkat sensasi gelandang serang Cole Palmer. Mereka bisa melihat masa depan cerah klub dari wajah pemain berusia 21 tahun itu. Setelah Eden Hazard dan Juan Mata di masa lalu, kini Chelsea hidup dalam dunia Palmer.
Semua sorotan tertuju pada Palmer jelang kunjungan Chelsea ke markas Sheffield United, Stadion Bramall Lane, Minggu (7/4/2024) malam WIB. Bagaimana tidak, dia baru saja menjadi pahlawan kemenangan ”Si Biru” atas Manchester United, 4-3, dengan sumbangan hattrick pertama di depan publik sendiri, Kamis lalu.
Dia memiliki kapasitas untuk mengendalikan tekanan. Dia masih muda, juga baru bermain di musim pertama (bersama Chelsea), tetapi sudah bisa tampil sangat konsisten.
Dari seluruh pemain di bawah 23 tahun dalam lima liga terbesar Eropa, tidak ada yang melebihi kontribusi gol Palmer saat ini (16 gol, 8 asis). Termasuk mantan rekannya di Manchester City, Erling Haaland (18 gol, 5 asis) dan Phil Foden (14 gol, 7 asis), serta megabintang Real Madrid, Jude Bellingham (16 gol, 4 asis).
Catatan itu sangat positif, apalagi jika dilihat dari sudut pandang Chelsea yang terpuruk musim ini. Tim asuhan Manajer Mauricio Pochettino tersebut masih berada di peringkat ke-10 Liga Inggris dengan sembilan laga tersisa. Nyaris hanya Palmer sesuatu yang bisa dibanggakan mereka di musim ini.
Menurut Pochettino, mentalitas adalah kelebihan terbesar Palmer. ”Dia memiliki kapasitas untuk mengendalikan tekanan. Dia masih muda, juga baru bermain di musim pertama (bersama Chelsea), tetapi sudah bisa tampil sangat konsisten. Saya pikir, caranya mengatasi tekanan sesuatu yang luar biasa,” jelasnya.
Dengan alasan tersebut, Pochettino menjadikan Palmer sebagai eksekutor utama tendangan penalti. Sang pemain sukses mencatat rekor sempurna 100 persen dari titik penalti di musim ini, 8 gol dari 8 percobaan. Adapun dua gol penalti di antaranya dicetak ke gawang MU pada tengah pekan lalu.
Hal paling istimewa dari pemain tim nasional Inggris itu adalah kontribusi yang berpengaruh langsung ke hasil laga. Menurut Opta, 10 dari 16 gol Palmer membawa Chelsea dari posisi imbang jadi menang. Jumlah itu merupakan yang terbanyak dalam semusim untuk Si Biru sejak Hazard di 2014-2015 (10).
Kontribusi gol dan asis Palmer tersebar di 14 pertandingan liga musim ini. Dari seluruh laga itu, Chelsea berhasil meraih 28 poin (8 menang, 4 seri, 2 kalah. Sementara itu, Chelsea hanya berhasil mengambil 8 poin dari 11 laga (2 menang, 2 seri, 7 kalah) saat Palmer tampil, tetapi tidak berkontribusi gol atau asis.
Data itu memperlihatkan ketergantungan Chelsea dengan Palmer. Meskipun baru pindah dari City di musim panas lalu, dia sudah ”menggendong” tim layaknya pemain veteran. Adapun di City musim lalu, Palmer hanya mampu menyumbang 1 asis dari 14 pertandingan. Dia lebih banyak masuk dari bangku cadangan.
Manajer City Josep Guardiola mengatakan sudah mengetahui bakat besar Palmer sebelum pindah. Dia sebenarnya ingin menahan mantan pemainnya itu. Akan tetapi, Palmer butuh menit bermain lebih banyak yang tidak bisa difasilitasi City. Guardiola pun harus kehilangan pemain asli akademi tersebut.
Palmer adalah pemain versatile yang bisa tampil di beberapa posisi sekaligus. Dia memulai laga di sayap kanan, tetapi bisa pindah ke posisi gelandang serang ataupun penyerang. ”Dia bukan hanya tentang gol dan asis, tetapi bagaimana kualitasnya di lapangan. Dia adalah ancaman nyata di Chelsea,” puji Guardiola.
Momentum menanjak ke enam besar
Kontribusi Palmer kembali dibutuhkan Chelsea di Bramall Lane. Peluang Si Biru menembus zona Eropa masih terbuka lebar. Mereka hanya terpaut lima poin dengan MU yang berada di peringkat keenam. Adapun Chelsea baru memainkan 29 laga, sementara tim lain sudah bermain setidaknya 30 laga.
Di atas kertas, Chelsea tidak akan kesulitan menghadapi tim juru kunci tersebut. Sementara itu, MU akan menghadapi pemuncak klasemen Liverpool pada hari yang sama. Artinya, Palmer dan rekan-rekan berpotensi mengubah peta persaingan ke Liga Europa jika mampu menang di akhir pekan.
Menurut Palmer, kemenangan dramatis atas MU harus dimanfaatkan. ”Kami butuh kemenangan dan mendapatkannya (lawan MU). Itu merupakan momentum besar untuk para pendukung dan tim. Itu membuat semuanya berada dalam suasana hati yang baik,” ucapnya, yang meraih treble winners bersama City musim lalu.
Pochettino mengatakan, timnya harus berhati-hati dengan ancaman Sheffield. Mereka harus benar-benar siap dalam kondisi fisik dan mental. Sebab, di akhir Maret, mereka baru saja ditahan imbang tim peringkat ke-19, Burnley, 2-2, di kandang sendiri karena terlalu menganggap remeh lawan.
”Laga Minggu nanti tidak akan mudah. Kami sudah tahu bagaimana rasanya melawan tim-tim seperti Sheffield atau Burnley yang sedang bertarung di zona degradasi. Kami harus menyamai energi, gairah, dan rasa lapar mereka. Itu akan menjadi kesempatan bagus untuk berkembang,” tutur Pochettino. (AP/REUTERS)