Dikurangi Empat Poin, Nottingham Forest Jadi ”Korban” Kedua Aturan Finansial
Nottingham Forest dikurangi empat poin karena melanggar aturan finansial Liga Inggris dan terlempar ke zona degradasi.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·2 menit baca
NOTTINGHAM, SELASA — Nottingham Forest menjadi ”korban” kedua musim ini dari aturan finansial Liga Inggris dan mendapat sanksi pengurangan empat poin. Sanksi dari aturan Profit and Sustainability Rules atau PSR itu membuat Nottingham turun ke posisi 18 atau zona degradasi karena poinnya berkurang dari 25 poin menjadi 21 poin.
Sebelumnya, Everton juga melakukan pelanggaran serupa dan terkena sanksi pengurangan 10 poin. Sanksi pengurangan poin bagi Everton berkurang menjadi enam poin setelah mengajukan banding, tetapi tetap membuat Everton terpuruk di papan bawah.
Aturan PSR itu mengatur agar klub Liga Premier Inggris tidak boleh rugi lebih dari 105 juta pound sterling atau sekitar Rp 2,09 triliun dalam tiga tahun. Pada Divisi Championships atau kasta kedua Liga Inggris, kerugian tidak boleh lebih dari 39 juta pounds dalam tiga tahun.
Pada kasus Nottingham, terjadi komplikasi aturan karena klub itu promosi dari Divisi Championships ke Liga Premier pada 2022. Pada bursa transfer musim panas 2022-2023, Nottingham melakukan pembelian 21 pemain untuk menghadapi persaingan dalam Liga Premier yang ketat.
Pembelian besar-besaran itu membuat neraca keuangan Nottingham mengalami kerugian dan dianggap dapat menjadi masalah oleh Komisi Independen Liga Premier. Manajemen Nottingham menganggap hal itu seharusnya bukan masalah karena mereka baru satu tahun di Liga Premier.
Namun, Komisi Independen menjumlahkan batas kerugian selama dua tahun di Divisi Championships dan satu tahun di Liga Premier untuk menjerat Nottingham dengan sanksi. Batas kerugian dua tahun di kasta kedua dikalkulasi menjadi 26 juta pounds dan batas kerugian setahun di kasta tertinggi menjadi 35 juta pounds sehingga dijumlahkan menjadi 61 juta pounds.
Liga Premier meminta sanksi pengurangan delapan poin sebagai titik awal adalah sangat tidak proporsional jika dibandingkan dengan sembilan poin yang ditetapkan peraturan untuk kebangkrutan.
Kerugian Nottingham yang lebih dari 61 juta pounds dalam tiga tahun membuat Komisi Independen berniat menghukum klub itu dengan sanksi pengurangan delapan poin. Namun, manajemen Nottingham mau bekerja sama dengan sangat baik selama masa penyelidikan sehingga Komisi Independen mengurangi sanksi dari delapan poin menjadi empat poin.
”Komisi Independen menjatuhkan sanksi setelah sidang selama dua hari, klub pun berkesempatan memerinci hal-hal yang meringankan. Komisi menemukan, klub telah bekerja sama dengan luar biasa sepanjang proses,” tulis pernyataan resmi Liga Premier.
Bagi Nottingham, sanksi itu sangat mengecewakan. Apalagi, mereka sudah bekerja sama sangat baik dengan Liga Premier.
”Kami sangat kecewa dengan nada dan isi pengajuan Liga Premier di hadapan Komisi Independen. Liga Premier meminta sanksi pengurangan delapan poin sebagai titik awal adalah sangat tidak proporsional jika dibandingkan dengan sembilan poin yang ditetapkan peraturan untuk kebangkrutan,” tulis pernyatan resmi Nottingham.
Pada musim 2022-2023, saat melakukan pembelian 21 pemain baru, Nottingham mengakhiri liga dengan menempati posisi ke-16, selamat dari degradasi. Musim ini, Nottingham kembali terseok dengan hanya enam kali menang dan tujuh kali imbang dari 29 laga. Jika tidak segera bangkit dan menambah banyak poin, Nottingham dapat kembali terdegradasi ke Divisi Championships.