Megawati Tamesti, Harapan Terakhir Taekwondo di Kualifikasi Olimpiade
Megawati Tamesti menjadi atlet taekwondo tersisa untuk meraih tiket Olimpiade Paris 2024 via kualifikasi Asia di China.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
TAIAN, SABTU - Harapan Taekwondo Indonesia meraih tiket Olimpiade Paris 2024 via kualifikasi Asia tersisa di pundak Megawati Tamesti. Tiga taekwondoin atau atlet taekwondo lain yang tampil lebih dulu pada Jumat (15/3/2024) gagal melaju ke babak final sebagai syarat lolos ke Paris.
Megawati Tamesti baru akan tampil di kualifikasi Asia untuk Olimpiade Paris 2024 pada Sabtu (16/3/2024) di Taian, Shandong, China. Megawati, turun di disiplin kyorugi atau pertarungan kelas under 57 kilogram, akan mengawali penampilan di babak penyisihan mulai pukul 09.00 waktu setempat.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Kelas under 57 kilogram diikuti oleh 10 atlet dari negara-negara Asia. Hanya empat atlet yang harus memulai dari babak 16 besar. Sisanya memulai pertarungan di babak perempat final. Megawati termasuk atlet yang akan langsung tampil di babak kedua. Atlet berusia 25 tahun ini ditantang wakil Filipina, Jessica Canabal.
Dalam kualifikasi Asia yang digelar dua hari ini, terdapat 16 kuota Olimpiade Paris 2024. Kuota itu diperuntukkan bagi finalis untuk masing-masing atlet dari empat kategori berat putra dan empat kategori berat putri.
Kami akan berjuang keras mencapai hasil terbaik sampai kualifikasi Olimpiade di China. Semoga kami bisa lolos Olimpiade.
Indonesia mengirimkan total empat taekwondoin ke Taian. Tiga atlet sudah bertarung lebih dulu, yaitu Ni Kadek Heni (U-49 kg), Adam Yazid (U-68kg), dan Osanando Naufal (U-80kg). Namun, ketiganya gagal melangkah ke babak final.
Langkah Heni terhenti di babak perempat final setelah kalah dengan skor 1-2 dari atlet Filipina, Tachiana Kezhia Mangin (Filipina). Ossanando Nauval juga kalah pada babak serupa dari Ali Mabrouk Almabrouk (Arab Saudi) dengan skor 1-2. Adapun Adam Yazid Fedyansyah kalah 0-2 dari wakil Palestina, Ahmad Bahlool.
Megawati menjadi penyelamat Taekwondo Indonesia yang nyaris pulang tanpa medali emas di SEA Games Kamboja 2023. Atlet kelahiran Yogyakarta ini menjadi satu-satunya atlet taekwondo yang meraih medali emas. Padahal, dia bukan atlet yang ditargetkan meraih prestasi tertinggi.
Kualifikasi Asia merupakan kualifikasi terakhir cabang olahraga taekwondo ke Olimpiade Paris. Selain jalur kompetisi kontinental, terdapat jalur ranking dunia dan seri World Taekwondo Grand Slam Champions. Atlet Indonesia tidak menembus 20 besar ranking dunia yang menjadi syarat kelolosan. Mereka juga gagal meraih tiket dari Grand Slam.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Richard Tampubolon, membuka peluang untuk mengirim atlet ke Paris melalui kualifikasi dan wildcard. Untuk mendapatkan wildcard, Richard membuka komunikasi dengan Chairman Kukkiwon Taekwondo Internasional, Jeon Kab-ki.
“Namun, apapun itu, perjuangan kami tidak akan berhenti. Kami akan berjuang keras mencapai hasil terbaik sampai kualifikasi Olimpiade di China. Semoga kami bisa lolos Olimpiade,” ujar Richard.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan, selama proses kualifikasi berjalan, berarti masih ada peluang atlet Indonesia untuk lolos. “Dan upaya-upaya untuk membuat atlet Indonesia lolos kualifikasi itu bentuknya macam-macam, baik lewat kualifikasi maupun wildcard," kata Okto.
Selain saat ekshibisi pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia baru dua kali mengirimkan atletnya ke panggung olahraga tertinggi dunia itu. Pada Olimpiade Sydney 2000, Indonesia diwakili Juana Wangsa Putri (U-49 kg). Pada Olimpiade Athena 2004, Juana kembali tampil, ditemani Satrio Rahadhani (U-58 kg).
Artinya, sudah dua dekade berlalu sejak taekwondo Indonesia menempatkan wakilnya di Olimpiade. Pada empat edisi setelah Athena, Indonesia selalu absen.