Desak dilatih gerakan baru sejak Desember tahun lalu karena kondisi terdesak untuk meraih emas di Olimpiade Paris 2024.
Oleh
KELVIN HIANUSA, I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
Langit seolah tidak punya sikap selama pemusatan latihan nasional panjat tebing. Sebentar hujan deras, lalu langit tiba-tiba berubah cerah lagi. Namun, para pemanjat Indonesia seperti tidak peduli. Mereka tetap melanjutkan latihan di luar ruangan tersebut, apa pun kondisinya.
Pelatih pelatnas panjat tebing Hendra Basir berkata, cuaca memang sulit ditebak belakangan ini. ”Tetapi tidak apa-apa. Kalau hujan, licin, itu justru bisa menjadi variabel negatif untuk mereka. Memang lebih sulit, tetapi bagus untuk latihan mereka,” ujarnya pada Jumat (8/3/2024) di lokasi pelatnas, Hotel Santika Premiere, Kota Bekasi, Jabar.
Baca Berita Olimpiade Paris 2024
Ikuti informasi terkini seputar Olimpiade Paris 2024 dari berbagai sajian berita seperti analisis, video berita, perolehan medali, dan lainnya.
Di antara yang sedang berlatih, terdapat pemanjat putri Desak Made Rita Kusuma Dewi. Dia adalah satu dari dua pemanjat yang sudah memastikan tiket lolos ke Olimpiade Paris 2024. Desak sangat menonjol selama latihan karena gerakannya berbeda sendiri ketimbang pemanjat putri lain.
Pemanjat 23 tahun itu terkadang melaju sangat cepat di papan, mengungguli rekan-rekannya. Namun, beberapa kali dia kehilangan momentum dalam perjalanan ke titik finis. Gerakan Desak sangat efisien ketika berhasil, tetapi bisa berbanding terbalik jika ada kesalahan.
Di atas kertas, peluang Desak ada di perak Olimpiade. Masa kita usahanya cumangejar perak. Karena itu, harus ada pola strategi yang radikal.
Menurut Hendra, Desak sedang mempersiapkan gerakan baru untuk tampil di Paris. Gerakan yang sudah dilatih sejak Desember 2023 itu masih belum bisa dibocorkan ke publik. Namun, intinya, pola gerakan tersebut menuntut perubahan radikal dari kebiasaan sang pemanjat. Semua demi mimpi meraih emas Olimpiade.
”Di atas kertas, peluang Desak ada di perak Olimpiade. Masa kita usahanya cuma ngejar perak. Karena itu, harus ada pola strategi yang radikal. Kami mau mengejar agar bisa ada persilangan (waktu terbaik) di Olimpiade. Kalau kata orang di balik hasil yang besar ada risiko yang juga besar. Prinsip itu kita balik,” jelas Hendra.
Sebagai catatan, rekor dunia speed putri saat ini dipegang oleh pemanjat veteran Polandia, Aleksandra ”Ola” Miroslaw dengan 6,24 detik. Desak sudah mampu mencapai 6,36 detik dalam Asian Games Hangzhou 2022, Oktober 2023. Di atas kertas, Ola yang semakin cepat dari tahun ke tahun berpeluang besar meraih emas.
Hal tersebut yang kemudian menjadi pertimbangan tim pelatih, sekitar delapan bulan sebelum berangkat ke Paris. Sulit bagi Desak untuk mengalahkan Ola dengan gerakan lama atau tanpa perubahan drastis. Adapun Ola diperkirakan bisa mencapai waktu 6,10 detik di Paris.
”Semoga waktu mereka bisa head to head, kan seru (persaingan nanti). Sekarang ini gimana caranya kita bisa dapat sinyal dari para pesaing, khususnya Ola. Gimana caranya Ola mikirin kita. Karena itu kami memakai pola distraksi, agar dia tidak bisa nyantai-nyantai. Harapannya dia juga terganggu (pikirannya),” tutur Hendra.
Seusai berlatih, di restoran hotel, Hendra menunjukkan grafik perkembangan latihan Desak sejak gerakan baru digunakan. Awalnya, Desak terlihat kesulitan beradaptasi. Marjin kesalahannya cukup besar. Catatannya sering meleset jauh dari target waktu.
Namun, setelah empat bulan berlatih setiap hari, pemanjat asal Bali itu mulai menemukan ritme. Catatannya mulai konsisten mendekati target waktu. ”Sudah mulai yakin sekarang. Sebelumnya agak ragu. Awalnya memang berat, tetapi dikasih tahu akan bagus untuk perkembangan. Terutama untuk kekuatan dan daya ledak,” ujar Desak.
Desak sudah menyadari tantangan kali ini akan sangat berat. Meskipun begitu, dia tidak pernah mundur sedikit pun sejak ditantang oleh tim pelatih. Baginya, tidak ada pilihan selain menjadi yang terbaik di Olimpiade. Adapun Desak sedang berapi-api seusai meraih emas Asian Games.
”Dari jangkauan, tolakan, kekuatan, lebih sulit untuk gerakan baru ini. Tetapi dari dulu sejak dikasih memang saya mau coba. Saya pikir, demi mimpi Olimpade ya gas saja. Gimana caranya bisa mencapai itu. Tentu yang terpenting adalah optimistis sampai kompetisi nanti,” ujarnya.
Gerakan baru Desak akan ditampilkan perdana di seri Piala Dunia Wujiang 2024, 12-14 April. Itu merupakan satu dari dua kompetisi yang akan diikutinya sebelum berangkat ke Paris. Tim pelatih menilai, para pesaing tidak akan berani mengikuti strategi Desak karena Piala Dunia dan Olimpiade hanya berjarak tiga bulan.