Sinar Garnacho di Wajah Buruk Rupa Manchester United
Manchester United menutup dua kekalahan di liga dengan keunggulan atas Everton. Banyak pekerjaan rumah dimiliki MU.
MANCHESTER, SABTU – Meskipun gagal menyajikan performa meyakinkan, Manchester United tetap mampu mengemas tiga poin berkat melibas Everton, 2-0, Sabtu (9/3/2024), di Stadion Old Trafford. Aksi brilian pemain sayap muda, Alejandro Garnacho, menjadi penentu kembalinya “Setan Merah” di jalur kemenangan.
Beban untuk mengakhiri rentetan hasil buruk di dua laga Liga Inggris menggelayuti skuad MU jelang pertandingan melawan Everton. Hal itu terlihat masih membayangi mayoritas pemain-pemain MU yang tampil di bawah kualitas mereka yang sesungguhnya di laga pekan ke-28.
Baca juga: Sebelas Pekan Krusial Manchester United
Di lini depan, misalnya, Setan Merah bisa mencetak dua gol. Sayangnya, sepasang gol itu tercipta dari eksekusi titik putih yang diciptakan Bruno Fernandes (12’) dan Marcus Rashford (36’).
Tanpa menyampingkan ketenangan dua eksekutor itu demi menaklukan kiper Everton, Jordan Pickford, peran besar dari penalti itu berada di kaki Garnacho. Pada penalti pertama, kecohan Garnacho membuat bek tengah Everton, James Tarkowski, mengganjalnya di dalam kotak penalti.
Manajer meminta saya untuk berani menghadapi situasi satu lawan satu, menembak, mendribel. Saya memenangkan dua penalti. Itu penting. Seperti mimpi bagi pemain seusia saya ketika mendengar Old Trafford yang penuh mengelu-elukan nama saya
Kemudian, peran Garnacho dalam fast-break MU di menit ke-35 menyebabkan bek sayap kanan Everton, Ben Godfrey, mengijak kakinya sehingga terjatuh di dalam kotak penalti. Sebelum dilanggar, pemain asal Argentina itu terlebih dahulu mengecoh dua pemain bertahan “The Toffees”.
Selain dua momen itu, penampilan Garnacho selama 83 menit di sisi kanan luar MU beberapa kali merepotkan tim tamu. Ia memanfaatkan dengan baik keunggulan kecepatan untuk membuka ruang di sepertiga akhir pertahanan Everton.
Baca juga: Foden, ”Mancunian” Penegas Manchester Berwarna Biru
Garnacho pun mencatatkan dua take-ons atau dribel sukses. Lalu, pemain berusia 19 tahun itu juga menghasilkan tiga tembakan. Dalam sisi bertahan, Garnacho dua kali merebut bola dari penguasaan lawan.
Manajer MU Erik ten Hag memuji peran besar Garnacho untuk kemenangan ke-15 timnya di Liga Inggris musim ini. Setiap pekan, kata Ten Hag, Garnacho telah menunjukkan perkembangan yang sangat baik.
“Kontribusinya hari ini amat besar, itu melalui lari dan dribelnya. Penampilannya juga atraktif bagi penonton, tentu kami ingin menyajikan sesuatu untuk (menghibur) suporter. Saya pikir ia mendapatkan penalti yang pantas,” ujar Ten Hag dilansir BBC seusai laga.
Meskipun telah tampil membaik dan mendapat sambutan tepuk tangan meriah ketika meninggalkan lapangan untuk diganti Antony, Garnacho masih punya pekerjaan rumah untuk dibenahi.
Baca juga: Derbi Manchester, Gerbang Penentu ”Treble Winner” City
Keputusan final di depan gawang serta akurasi tembakan adalah dua hal yang perlu ditingkatkan Garnacho. Itu terlihat dari tiga tembakannya yang dua di antaranya tidak tepat sasaran dan satu lainnya diblok bek lawan.
“Manajer meminta saya untuk berani menghadapi situasi satu lawan satu, menembak, mendribel. Saya memenangkan dua penalti. Itu penting. Seperti mimpi bagi pemain seusia saya ketika mendengar Old Trafford yang penuh mengelu-elukan nama saya,” kesan Garnacho kepada TNT Sports.
Masalah kolektif
Meski begitu, urusan efektivitas peluang tidak hanya menjadi masalah Garnacho. Itu adalah problem kolektif skuad MU. Di laga melawan Everton, Setan Merah mencatatkan 2,56 expected goals (xG). Itu artinya merujuk kondisi peluang, MU setidaknya bisa mencetak satu gol tambahan ke gawang Pickford.
Tak heran, melihat papan klasemen MU, yang berada di posisi keenam, merupakan tim di posisi 11 besar dengan koleksi gol terendah. Bruno Fernandes dan kawan-kawan hanya bisa mencetak 39 gol atau 1,39 gol per gim. Jumlah gol itu amat timpang dibandingkan lima tim di atas mereka yang minimal menciptakan 2,12 gol per laga.
Baca juga: Pengobat Manchester United Jelang Derbi
Ten Hag pun mengakui timnya harus lebih klinis di area pertahanan lawan. Meski telah membaik dalam skema menyerang dan serangan balik, juru taktik asal Belanda itu belum puas dengan efektivitas serangan skuadnya.
“Kami seharusnya menciptakan tiga atau empat gol, bukan hanya dua penalti. Kami perlu membuat keputusan lebih baik untuk keputusan akhir,” kata Ten Hag.
Tak hanya sisi menyerang, masalah MU juga ada di lini belakang. Setan Merah masih terlalu mudah membiarkan lawan melepaskan tembakan. Sudah delapan pertandingan, termasuk duel kontra Everton, MU membiarkan lawan menghasilkan dobel digit tembakan. Bahkan, dalam empat dari tiga gim, lawan-lawan MU, yakni Everton, Manchester City, dan Luton Town, bisa mengkreasikan lebih dari 20 tembakan.
Everton, misalnya, mampu mengoleksi 23 tembakan di hadapan 73.061 penonton di Old Trafford. Enam tembakan di antaranya tepat sasaran, sehingga memaksa Andre Onana melakukan penyelamatan. Adapun MU hanya menciptakan 15 tembakan.
Baca juga: Banding Diterima, Everton Jauhi Zona Degradasi
MU beruntung Everton memiliki masalah dalam menyelesaikan peluang. Itu menyebabkan mereka nirmenang pada 11 pertandingan liga terakhir. Dengan kreasi peluang itu, Everton sejatinya memiliki 1,48 xG.
“Kami harus bertahan lebih tenang. Everton tampil baik dan menekan kami dengan tinggi yang membuat kami harus menghadapi banyak peluang mereka di belakang,” ucap Ten Hag.
Wayne Rooney, eks pemain MU, tidak terkesan dengan performa Setan Merah. “Man United lebih baik di babak kedua dibandingkan babak pertama. Mereka pantas menang, tetapi mereka tidak menampilkan permainan yang bagus,” katanya dilansir BBC.
Sementara itu, Everton masih tertahan di posisi ke-16 atau hanya berjarak dua peringkat dari zona degradasi. The Toffees bisa turun ke posisi ke-17 jika Nottingham Forest bisa meraih poin penuh pada duel kontra Brighton & Hove Albion, Minggu (10/3/2024).