Ambisi Manchester City mempertahankan Piala FA akan diuji Luton Town. Pulihnya pemain yang cedera, modal baik bagi City.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, SENIN – Manchester City akan menjalani laga ke-11 di awal 2024 ketika menghadapi Luton Town pada putaran kelima Piala FA, Rabu (28/2/2024) pukul 03.00 WIB, di Stadion Kenilworth Road, Inggris. Tidak ada tim lain di Eropa yang telah menjalani pertandingan sebanyak ”The Citizens”, tahun ini. Meski amat sibuk, skuad City menikmati menjalani laga demi laga.
Sejak memasuki bulan Februari, City selalu tampil pada akhir pekan dan tengah pekan. Jarak antarlaga yang mereka jalani dalam bulan ini maksimal adalah empat hari. Kondisi itu wajar apabila pemain City merasakan kelelahan.
Gejala kepenatan itu mulai terlihat pada tiga laga terakhir Liga Inggris. The Citizens hanya mampu mencetak satu gol dalam setiap pertandingan. Mereka ditahan Chelsea, 1-1, lalu hanya meraup kemenangan tipis, 1-0, menghadapi tim semenjana, Brentford dan Bournemouth.
Manajer City Pep Guardiola menuturkan, skuadnya antusias untuk menerima tantangan laga-laga yang padat dan sulit sesudah pergantian tahun. Menurut dia, kemampuan timnya meraup hasil baik di masa-masa padat jadwal pertandingan akan menentukan untuk menjadi penantang gelar juara di akhir musim.
”Kami telah dinanti bulan yang besar dengan Piala FA, lalu menghadapi Manchester United. Selanjutnya, kami tampil di Liga Champions dan bertemu tim kuat lainnya, yaitu Brighton, Liverpool, dan Arsenal,” ujar Guardiola dilansir laman klub, Senin (26/2/2024).
Guardiola menegaskan, anak asuhannya telah menunjukkan performa yang luar biasa, bahkan terkesan mustahil. ”Setelah memenangi segalanya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi dan bagaimana reaksi mereka. Tetapi, semua pemain menunjukkan karakter luar biasa untuk tetap di jalur yang tepat. Bagi saya itu lebih baik daripada hal mustahil,” kata Guardiola.
Juru taktik asal Spanyol itu juga sudah memprediksi bermain di Kenilworth Road tidak akan berjalan mudah bagi skuadnya. Meskipun berstatus tim promosi di Liga Inggris, Luton terbukti bisa merepotkan City pada duel pertama musim ini. Luton sempat mencetak gol lebih dulu, kemudian City membalas dua gol untuk membawa pulang tiga poin.
Alhasil, Guardiola mengingatkan semua pihak untuk tidak menilai performa timnya dari sekadar hasil akhir di papan skor. Bagi dia, kemenangan tetap yang paling utama. ”Anda lupa bahwa lawan yang kami hadapi adalah tim-tim yang sangat bagus,” ucapnya.
Di musim ini, Guardiola berkesempatan meraih gelar Piala FA beruntun untuk City. Hanya Piala FA, kompetisi domestik Inggris, yang belum pernah dimenangi Guardiola dalam dua musim berturut-turut.
Guardiola telah memenangi tiga trofi lain di Inggris secara beruntun. Ia meraih gelar juara Piala Liga Inggris dalam empat musim beruntun, Liga Inggris pun dikuasai City dalam tiga musim terakhir, bahkan gelar Community Shield dipersembahkan Guardiola untuk City pada dua edisi berturut-turut, yaitu pada 2018 dan 2019.
City hanya butuh empat kemenangan lagi untuk mempertahankan trofi Piala FA. Dan, menyejajarkan diri dengan Chelsea, Liverpool, dan Tottenham Hotspur yang telah lebih dulu meraih delapan gelar Piala FA. Penguasa kompetisi itu adalah Arsenal dengan 14 trofi juara.
Berbagi kesempatan
Selain berambisi mempertahankan tiga trofi mayor yang terdiri dari Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions, jadwal padat juga membuka kans pemain-pemain City saling berbagi kesempatan merumput.
Sejumlah pemain inti City yang sempat menepi akibat cedera, seperti Jack Grealish, Mateo Kovacic, dan John Stones, sudah bisa kembali tampil. Ketiganya berpeluang tampil di kandang Luton.
Grealish sebelumnya masuk dalam daftar pemain di laga melawan Bournemouth, akhir pekan lalu. Meski belum diturunkan, pemain sayap tim nasional Inggris itu bisa menjadi suntikan tenaga penting bagi perburuan trofi City.
Kovacic juga perlahan bisa menjalankan peran krusial di lini tengah. Pemain pelapis, misalnya Matheus Nunes, Rico Lewis, dan Oscar Bobb, juga jarang mengecewakan ketika dipercaya tampil.
Ruben Dias, bek tengah City, menganggap kembalinya sejumlah pemain penting yang cedera adalah hal positif. Ia mengungkapkan, tidak ada persaingan antarpemain. Sebaliknya, semua pemain punya ambisi yang sama untuk memberikan performa terbaik ketika mendapat kepercayaan bermain, baik sebagai pemain inti maupun pengganti.
”Semakin banyak pemain tersedia, maka kami akan semakin kuat,” kata Dias, seperti dikutip Manchester Evening News.
Dias pun tidak kebal dari sistem rotasi yang dijalankan Guardiola di musim ini. Ia menjalani 32 laga dan enam gim lainnya hanya duduk di bangku cadangan. Di lini belakang, Dias berbagi peran dengan Kyle Walker, Nathan Ake, Manuel Akanji, Josko Gvardiol, dan Stones.
Guardiola hanya memiliki dua pemain yang selalu hampir diturunkan ketika tersedia. Mereka adalah Phil Foden dan Erling Haaland. Keduanya hanya sekali merasakan 90 menit laga duduk di bangku cadangan.
Foden menjalani 39 laga dari 40 pertandingan masuk di daftar skuad City. Itu menyebabkan dirinya sebagai pemain The Citizens dengan menit bermain terbanyak di musim ini. Haaland, yang fit dalam 30 laga City, telah memainkan 29 pertandingan.
Manajer Luton Rob Edwards menilai, timnya telah jauh lebih berpengalaman menjalani laga-laga sulit dibandingkan pada gim pertama melawan City. Dua pertandingan terakhir ketika Luton tumbang dari Manchester United dan Liverpool, kata Edwards, merupakan bekal penting untuk berbenah jelang melawan City.
”Kami harus mampu menjaga intensitas permainan selama 90 menit. Cepat kembali dalam skema permainan dan menekan lawan secara konsisten adalah kunci untuk mengimbangi lawan kuat seperti City. Kami juga perlu memiliki keyakinan untuk bisa memetik hasil positif,” kata Edwards, dilansir laman klub.