Arsenal kembali menunjukkan sisi buasnya saat menerkam Newcastle. Ini adalah kemenangan telak ketiga mereka di Februari.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Setelah kalah dari lawatan ke markas Porto di Liga Champions Eropa, Arsenal mengamuk dengan menghancurkan Newcastle United, 4-1, di Stadion Emirates, London, Inggris, Minggu (25/2/2024) dini hari WIB. Kemenangan besar ketiga Arsenal sepanjang Februari ini mengindikasikan mereka tidak bisa lagi menyembunyikan sifat buasnya. Insting predator tersebut muncul secara alamiah saat Arsenal sedang berburu puncak klasemen, bersaing dengan Manchester City dan Liverpool.
Hasil positif atas Newcastle memperpanjang catatan mengesankan Arsenal di Liga Inggris menjadi enam kemenangan beruntun. ”Meriam London” kini bersaing ketat dengan City dan Liveprool di puncak klasemen. Ketiga tim teratas klasemen itu hanya terpaut satu poin. Liverpool untuk sementara memimpin dengan koleksi 60 poin.
Sejak awal laga, Arsenal langsung tampil menggebrak dengan menerapkan garis pertahanan tinggi. Manajer Arsenal Mikel Arteta mengantisipasi jebakan garis pertahanan medium Newcastle dengan cara mengincar momentum saat transisi.
Dalam hal ini, para pemain Arsenal diinstruksikan untuk secepat mungkin merebut bola setelah kehilangan. Tiga gelandang Arsenal bermain agresif menekan pemain Newcastle yang baru saja mendapatkan bola.
Tekanan intensif Arsenal membuat para pemain Newcastle hanya punya waktu sepersekian detik untuk mengoper bola. Dalam situasi sesingkat itu, bola dengan mudah direbut gelandang Arsenal yang langsung mengirimkan bola untuk disambut lini serang yang diisi Gabriel Martinelli, Kai Havertz, dan Bukayo Saka.
Saka sempat mendapatkan kans emas mencetak gol memanfaatkan kekacauan di lini pertahanan Newcastle. Namun, sepakannya masih belum terlalu menyulitkan kiper Loris Karius sehingga dengan mudah dimentahkan.
Gol pembuka Arsenal justru lahir dari kesalahan bek Newcastle dalam mengantisipasi sepak pojok. Bek jangkung Newcastle, Sven Botman, yang bermaksud menghalau bola justru mencetak gol bunuh diri.
Untuk membatasi agresivitas Arsenal di lini tengah, Manajer Newcastle Eddie Howe menerapkan garis pertahanan medium dan mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 4-5-1. Upaya Howe itu sempat menyulitkan Arsenal dalam mengalirkan bola. Akan tetapi, kendala itu dengan cepat teratasi berkat kombinasi dan umpan-umpan panjang langsung ke kotak penalti yang dilepaskan para pemain Arsenal.
Skenario tersebut berbuah gol kedua Arsenal yang dilesakkan Havertz. Umpan-umpan panjang efektif ternyata mujarab untuk melewati garis pertahanan medium Newcastle. Havertz memanfaatkan situasi ini dengan muncul dari lini kedua, menyambut umpan tarik mendatar Martinelli yang menerima bola hasil umpan panjang.
”Kami berada dalam momen yang bagus. Semuanya mengalir. Kami mencetak gol dengan cara berbeda dan, terutama, kami menginginkan lebih. Ketika kami mencetak satu gol, kami ingin dua, atau tiga, atau empat. Saya menyukai mentalitas tim,” ujar Arteta, dikutip dari The Guardian.
Insting buas Arsenal bukannya berhenti, melainkan semakin menjadi di babak kedua. Meriam London kembali berhasil mencetak dua gol tambahan melalui penetrasi Saka dan tandukan Jakub Kiwior dari skema sepak pojok. Satu gol balasan Newcastle dilesakkan pemain jebolan akademi Arsenal, Joe Willock. Pergerakan Willock dari lini kedua tidak disadari bek-bek Arsenal. Hingga akhir laga, keunggulan 4-1 Arsenal tetap bertahan.
Hasil ini membuat Arsenal mengukir sejarah sebagai satu-satunya tim Liga Inggris dalam sejarah yang mampu mencetak dua gol di babak kedua dalam tujuh pertandingan beruntun. Ini sekaligus mengonfirmasi dugaan bahwa Arsenal memang sedang ”haus darah”.
Sebelum Newcastle, Arsenal sudah menghabisi Burnley dan West Ham dengan skor telak. Arsenal total telah melesakkan 23 gol dan hanya kebobolan tiga gol dalam enam kemenangan beruntun.
Gelandang Arsenal, Jorginho, mengatakan, tim lebih kompak dan solid setelah menjalani kamp di Dubai, Uni Emirat Arab. Setelah menjalani kamp di sana, Arsenal memperlihatkan urgensi dan ketajaman dalam transisi serangan balik ketika sedang unggul.
”Kemudian ada yang tersambung. Hubungan antarpemain, staf, dan penggemar saat ini sangat luar biasa. Saya sangat gembira melihat cara tim menekan, mencetak gol, dan bersenang-senang di atas lapangan bersama para penggemar,” kata Jorginho.
Keterangan Jorginho mengindikasikan Arsenal kini sedang dalam atmosfer yang sangat positif. Mereka pun siap dalam perburuan gelar Liga Inggris yang hampir dimenangi musim lalu. Arsenal yang sudah di ambang gelar justru terpeleset dan tersusul City, yang pada akhirnya mampu meraih tiga gelar dalam satu musim. (AFP)