Rekor Dunia Pan Zhanle Ramaikan Dominasi Akuatik China
Sudah jauh-jauh hari perenang China, Pan Zhanle, menunjukkan tanda-tanda akan memecahkan rekor dunia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
DOHA, SENIN — Keberhasilan perenang China, Pan Zhanle, memecahkan rekor dunia turut menambah dominasi negara tersebut di Kejuaraan Akuatik Dunia 2024. China tak hanya memenangi medali emas terbanyak, tetapi juga mulai mengganggu dominasi Amerika Serikat dan Australia di cabang olahraga renang.
Penyelenggaraan Kejuaraan Akuatik Dunia 2024 selama dua pekan di Doha, Qatar, rampung pada Minggu (18/2/2024). China keluar sebagai negara yang memuncaki peringkat keseluruhan dengan raihan 23 medali emas, 8 perak, dan 2 perunggu. Amerika Serikat menyusul dengan 9 emas, 6 perak, dan 8 perunggu. Lalu, Australia dengan 7 emas, 12 perak, dan 5 perunggu.
Dominasi China turut diwarnai pemecahan rekor dunia yang fenomenal oleh perenang remaja, Pan Zhanle (19 tahun). Pekan lalu, 12 Februari 2024, Pan memecahkan rekor dunia gaya bebas 100 meter putra dengan catatan waktu 46,80 detik. Dia unggul 0,06 detik dari catatan waktu pemegang rekor dunia sebelumnya, David Popovici dari Romania dalam Kejuaraan Eropa, Agustus 2022.
Pan memecahkan rekor tersebut saat turun dalam nomor estafet gaya bebas 4x100 meter. Atlet kelahiran 4 Agustus 2004 ini tampil sebagai perenang pertama, dilanjutkan Ji Xinjie, Zhang Zhanshuo, dan Wang Haoyu. Mereka lantas menyegel medali emas dengan total waktu 3 menit 11,8 detik.
Selepas memecahkan rekor dunia, Pan mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak merasa dalam performa terbaik. Naik podium saja sudah cukup membuatnya bahagia. Terlebih, saat babak penyisihan, Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Italia lebih cepat dari China.
”Saya berkata pada diri sendiri, berenanglah dengan giat. Saya kaget saat melihat waktu, saya tidak menyangka bisa memecahkan rekor sekarang. Saya ingin mempertahankannya untuk Olimpiade Paris 2024,” ujar Pan dikutip dari laman resmi Olimpiade.
Pan menjadi perenang China pertama yang berhasil memecahkan rekor dunia nomor gaya bebas 100 meter. Pan juga menambahkan Asia dalam daftar benua yang berhasil memecahkan rekor pada nomor tersebut. Perenang dari lima benua lain telah memiliki pemecah rekornya masing-masing.
Sejatinya, Pan telah menunjukkan tanda-tanda akan memecahkan rekor dunia sejak jauh-jauh hari. Perenang ini selalu memiliki determinasi dan peningkatan pesat kendati jarang menjadi berita utama atau sorotan internasional.
Pada Kejuaraan Renang Akuatik Dunia (25 meter) di Melbourne pada akhir tahun 2022, Pan memecahkan rekor Asia dalam gaya bebas 100 meter dengan catatan waktu 45,77 detik. Dua finis di urutan keenam dan hanya tertinggal 0,33 detik di belakang Popovici yang berada di posisi keempat.
Setahun berselang, pada Kejuaraan Akuatik Dunia 2023 di Fukuoka, Pan mulai mengalahkan Popovici. Pan finis keempat dengan 47,43 detik. Tak hanya 0,40 lebih cepat dari Popovici dan berjarak 0,01 dari peraih medali, dia juga menajamkan rekor Asia atas namanya sendiri.
Ketika seluruh dunia renang kembali berlatih setelah Fukuoka, Pan yang sudah berusia 19 tahun kembali tampil gemilang di Asian Games. Dia memenangkan medali internasional senior pertama dalam kariernya di nomor gaya bebas 100 meter.
Pan mencatat waktu 46,97 detik, menjadi perenang ketiga dalam sejarah yang berenang di bawah 47 detik dengan pakaian tekstil. Dia hanya terpaut 0,11 detik dari rekor dunia Popovici.
Saya kaget saat melihat waktu, saya tidak menyangka bisa memecahkan rekor sekarang. Saya ingin mempertahankannya untuk Olimpiade Paris 2024.
Jika itu belum cukup bagi dunia renang untuk menyadari bahwa Pan akan memecahkan rekor dunia suatu hari nanti, komentarnya setelah itu seharusnya sudah dapat menjadi pertanda.
”Saya mengincar rekor dunia... melewatkannya dengan selisih 0,11 detik sangatlah disayangkan. Saya menginginkan rekor dunia. Jadi, saya tidak melakukannya dengan cukup baik. Rekor Asia rasanya bukan sesuatu yang luar biasa. Ini adalah sesuatu yang harus saya dapatkan, yaitu rekor dunia dan medali emas di Paris,” ujar Pan.
Setelah menyumbang medali emas untuk China dari nomor estafet di Kejuaraan Dunia, Pan kemudian menyabet emas dari nomor individu dengan catatan waktu 47,53 detik. Berkat dua emas itu, China menempati peringkat kedua daftar perolehan medali cabang olahraga renang. China hanya terpaut satu medali emas dari Amerika Serikat yang memuncaki daftar dengan delapan emas.
Pada dua disiplin lain, loncat indah dan renang artistik, China mengukuhkan dominasinya. China memenangkan sembilan emas dari 13 nomor loncat indah. Dalam renang artistik, China memperoleh tujuh emas dari 11 nomor dan meraih penghargaan juara umum.
Tak ayal, dalam daftar peringkat perolehan medali secara keseluruhan, China memimpin. Keberhasilan ini mengulangi kesuksesan kejuaraan dunia edisi tahun lalu sekaligus kembali menganggu dominasi Amerika Serikat dan Australia. Pada kejuaraan dunia di Budapest 2022, AS memimpin, diikuti Australia.
Kejuaraan Akuatik Dunia di Qatar ini diikuti lebih dari 2.600 atlet dari 204 negara dan Tim Pengungsi Akuatik Dunia. Mereka berkompetisi di enam disiplin olahraga dan 75 perebutan medali.
Wakil Indonesia
Indonesia menurunkan total 14 atlet untuk mengikuti empat disiplin. Atlet loncat indah, Gladies Lariesa Garina Haga dan Andriyan, berhasil menembus 10 besar setelah finis pada peringkat keenam nomor enam meter campuran dan 10 meter tim.
Pada disiplin renang, Farrel Tangkas mencatatkan peringkat terbaik di antara lima perenang Indonesia lainnya. Farrel menempati peringkat ke-27 nomor gaya punggung 200 meter putra. Adapun perenang senior Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, menempati peringkat ke-25 nomor 50 meter gaya punggung.
Dengan hasil itu, para atlet Indonesia belum bisa menyamai atau melebihi prestasi terbaik yang sebelumnya dicatat Siman di Kejuaraan Dunia 2017 di Budapest, Hongaria. Saat itu, dia melaju ke semifinal nomor 50 meter gaya punggung pada Kejuaraan Dunia 2017 di Budapest.
Presiden Akuatik Dunia Husain Al-Musallam memberikan apresiasi kepada para atlet. Husain juga mengisyaratkan kelanjutan penampilan gemilang para atlet di Olimpiade Paris 2024.
”Ini adalah saat-saat yang menyenangkan bagi semua penggemar olahraga akuatik. Atlet kami terus menetapkan standar baru dan saya sangat bersemangat melihat apa yang akan mereka capai di Paris,” tuturnya.