Penghakiman Eddie Howe di Craven Cottage
Kombinasi rentetan hasil buruk Newcastle dan ambisi Fulham bisa menjadi vonis nasib Manajer Eddie Howe.
LONDON, JUMAT — Di bawah Manajer Eddie Howe, prestasi Newcastle United merosot drastis dibandingkan musim lalu. Setelah serangkaian kegagalan musim ini, hasil babak keempat Piala FA berpotensi menjadi momen penghakiman untuk sang manajer. Fulham siap menambah luka tim tamu di Stadion Craven Cottage.
Piala FA adalah satu-satunya trofi tersisa yang mungkin diraih Newcastle musim ini. Mereka sudah gugur di Liga Champions dan Piala Liga Inggris serta hanya menempati peringkat ke-10 Liga Inggris sejauh ini. Musim mereka pun akan dipertaruhkan di markas Fulham pada Minggu (28/1/2024) dini hari WIB.
Baca juga: Menebak Rumah Baru Mourinho, Kembali ke Inggris?
Howe dipuji oleh banyak pengamat pada musim lalu karena mampu membawa Newcastle ke empat besar. Sebanding dengan apresiasi itu, sang manajer pun seharusnya menjadi sosok paling bertanggung jawab di balik kejatuhan tim musim ini. Newcastle masih terjebak dalam tren buruk, 8 kali kalah dari 10 laga terakhir.
Menurut mantan penyerang tim nasional Inggris, Darrent Bent, vonis terhadap Howe bisa datang lebih cepat, terutama jika tersingkir dari Piala FA pada akhir pekan. Selain kegagalan memenuhi target di seluruh kompetisi, Howe terancam dengan ketersediaan manajer Jose Mourinho yang baru saja dipecat AS Roma.
”Howe melakukan pekerjaan fantastis. Namun, Newcastle seperti sedang berteriak untuk mencari kesuksesan. Apalagi setelah mereka finis empat besar dan lolos ke final (Piala Liga) musim lalu serta bisa tampil di Liga Champions musim ini. Mereka butuh trofi dan Mourinho bisa melakukan itu,” ucap Bent dalam acara Red or Black.
Pertanyaannya, mampukah Howe mengeluarkan Newcastle dari krisis? Seperti diketahui, kondisi tim sedang kurang baik. Sebanyak sembilan pemain masih cedera, dari kiper utama Nick Pope sampai gelandang andalan Joelinton. Untuk tim medioker seperti mereka, badai cedera seperti itu sangat berdampak pada rotasi.
Baca juga: Ode untuk Kevin De Bruyne
Sisi psikologis turut dikhawatirkan. Di tengah minim kepercayaan diri dalam skuad karena tren buruk, Newcastle juga menghadapi masalah finansial. Mereka harus menjual beberapa pemain agar tidak melanggar aturan liga tentang keuntungan dan keberlanjutan. Salah satu yang mungkin dilepas adalah penyerang Callum Wilson.
Belum lagi, Newcastle akan melawan Fulham yang sedang butuh pelampiasan. Dua hari sebelumnya di Craven Cottage, Fulham baru saja merelakan tiket ke final Piala Liga seusai ditahan imbang Liverpool, 1-1. Hasil tersebut membuat Willian dan rekan-rekan terhenti di semifinal karena kalah agregat 2-3.
Menurut Manajer Fulham Marco Silva, kekalahan itu cukup mengecewakan. Namun, dia senang karena para pemain telah memberikan segalanya dan bisa belajar banyak, terutama bagaimana menghadapi laga hidup atau mati di kompetisi dengan sistem gugur. Modal tersebut yang akan dibawa tim tuan rumah untuk akhir pekan nanti.
”Klub (seperti kami) yang tidak terbiasa berada di tahap ini akan berkembang (dengan pengalaman seperti itu). Penting untuk tidak terlalu emosional. Ini adalah sebuah perjalanan. Kami butuh momen seperti ini lagi (tampil di semifinal) dengan klub ini yang akan semakin kuat ke depan,” jelas Silva.
Baca juga: Dunia Kieran Trippier Runtuh di Stamford Bridge
Howe bergabung dengan Newcastle sejak November 2021. Dia sudah melewati setidaknya empat jendela transfer, tidak termasuk saat ini. Selama itu, sang manajer sudah mendatangkan 18 pemain dengan total harga 377 juta euro (Rp 7,64 triliun). Namun, di musim ketiganya, Newcastle justru gagal memperlihatkan potensi terbaik.
Howe mengatakan, musim ini jauh lebih sulit dari yang dibayangkan. Banyak gangguan terjadi dalam skuad, mulai dari badai cedera sampai gelandang baru Sandro Tonali yang disanksi larangan bermain 10 bulan karena skandal judi. Adapun Howe tidak bisa mencari solusi di bursa transfer Januari karena kendala finansial.
Ada rasa frustrasi dalam tim ini. Anda bisa melihat itu sejak bulan lalu. Kami butuh para pemain (yang cedera) segera kembali dan mengangkat grup ini. Meskipun begitu, grup ini sebenarnya baik-baik saja dan saya tidak melihat ada hal negatif dari dalam. Kami sedang terluka karena tidak mampu menang belakangan ini.
”Ada rasa frustrasi dalam tim ini. Anda bisa melihat itu sejak bulan lalu. Kami butuh para pemain (yang cedera) segera kembali dan mengangkat grup ini. Meskipun begitu, grup ini sebenarnya baik-baik saja dan saya tidak melihat ada hal negatif dari dalam. Kami sedang terluka karena tidak mampu menang belakangan ini,” ujar Howe.
Menurut manajer 46 tahun itu, hanya butuh satu kemenangan untuk membalikkan peruntungan Newcastle. Seperti setelah menang di babak ketiga Piala FA atas Sunderland, mereka bermain sangat solid dan nyaris menumbangkan Manchester City. Sayangnya, mereka kehilangan fokus di akhir laga karena minim pilihan dari cadangan.
”Wajar, jika Anda tidak menang dalam periode waktu tertentu, kepercayaan diri akan terdampak. Kami memang belum dalam bentuk terbaik, tetapi berada dalam arah yang tepat. Momentum bisa berubah kapan pun. Kami ingin memenangi laga dan kompetisi. Itu yang kami ingin capai saat ini dan di masa depan,” tutur Howe. (AP/REUTERS)