Drama persaingan memperebutkan empat tiket semifinal tunggal putra Final BWF World Tour 2023 terjadi pada hari ketiga turnamen. Momentum terus berganti sepanjang pertandingan dengan daya juang tinggi setiap pemain.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HANGZHOU, KAMIS — Tunggal putra menjadi nomor dengan persaingan paling ketat pada turnamen bulu tangkis sepanjang 2023. Situasi tersebut tergambar pada fase penyisihan dan berpotensi berlanjut pada semifinal turnamen Final BWF World Tour.
Delapan pemain yang bersaing dalam dua grup harus bersaing hingga hari terakhir penyisihan untuk menjadi empat pemain yang lolos ke semifinal. Mereka saling berhadapan dalam format round robin hingga setiap pemain bertanding tiga kali di grup masing-masing.
Menjelang persaingan hari ketiga di Hangzhou Olympics Sports Center, China, Jumat (15/12/2023), semua pemain memiliki peluang menempati dua peringkat teratas setiap grup sebagai syarat menjadi semifinalis.
Penentuan di Grup A terjadi pada dua pertandingan yang dimulai hampir bersamaan, yaitu antara Anthony Sinisuka Ginting dan Viktor Axelsen (Denmark) serta Kodai Naraoka (Jepang) melawan andalan tuan rumah, Shi Yu Qi.
Sebelum pertandingan, Anthony memimpin Grup A sebagai satu-satunya pemain yang dua kali menang. Di bawah Anthony ada Shi dan Axelsen yang hanya memiliki perbedaan sebanyak satu gim. Adapun Naraoka berada di peringkat keempat dan mempunyai peluang terkecil ke semifinal karena kalah dua kali.
Banyak skenario yang bisa meloloskan mereka, baik berdasarkan hasil sendiri maupun berkat hasil pemain lain yang bertanding di lapangan sebelah. Saat Anthony dan Naraoka memenangi gim pertama, peluang ke semifinal berada di tangan mereka.
Momentum berubah ketika Axelsen dan Shi memenangi gim kedua. Padahal, Shi hampir kalah ketika tertinggal 12-17 pada gim itu. Namun, dia membalikkan situasi yang membuat stadion riuh oleh teriakan penonton.
Situasi tersebut dipastikan menyingkirkan Naraoka, sekaligus menghidupkan peluang Axelsen dan Shi, serta mempertahankan kesempatan Anthony. Ketiganya memiliki syarat yang sama, yaitu harus menang.
Peluang Anthony perlahan menghilang ketika tertinggal hingga tujuh poin pada pertengahan gim ketiga. Dalam posisi tersebut, ”pertolongan” Naraoka untuk mengalahkan Shi dibutuhkan untuk meloloskan Anthony, apalagi ketika tunggal putra Indonesia peringkat kedua dunia tersebut akhirnya kalah dengan skor 21-16, 7-21, 13-21. Namun, saat Anthony meninggalkan lapangan, Naraoka tertinggal 10-16 pada gim ketiga dan akhirnya kalah 21-18, 21-23, 13-21.
Dengan dua hasil tersebut, urutan klasemen Anthony, Shi, Axelsen, dan Naraoka berubah menjadi Shi, Axelsen, Anthony, dan Naraoka. Tidak lolosnya Anthony ke semifinal, meski menang dalam dua pertandingan awal, menjadi salah satu bukti rumitnya format round robin.
Hal serupa dialami Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat bertanding dalam Final BWF 2020 di Bangkok, Thailand. Setelah menang dua kali, mereka menempati posisi teratas klasemen dan tinggal membutuhkan satu gim kemenangan dari pertandingan ketiga. Akan tetapi, Greysia/Apriyani justru tersingkir karena kalah straight games.
Beginilah yang akhirnya terjadi. Saat memasuki lapangan, saya sangat fokus bermain semaksimal mungkin. Axelsen adalah lawan yang tak mudah dikalahkan, saya sudah sering kalah dari dia, tetapi saya tidak berpikir tentang statistik itu. Walaupun kalah, saya cukup puas dengan penampilan hari ini.
”Beginilah yang akhirnya terjadi. Saat memasuki lapangan, saya sangat fokus bermain semaksimal mungkin. Axelsen adalah lawan yang tak mudah dikalahkan, saya sudah sering kalah dari dia, tetapi saya tidak berpikir tentang statistik itu. Walaupun kalah, saya cukup puas dengan penampilan hari ini,” tutur Anthony yang pada tiga pertemuan sebelumnya dengan Axelsen selalu kalah straight games.
Axelsen mengatakan bahwa dia sudah mempersiapkan diri menghadapi tekanan besar karena wajib memenangi pertandingan melawan Anthony untuk lolos ke semifinal. ”Pertandingan tadi berjalan intens. Saya senang bisa memenanginya dan lolos ke semifinal,” kata Axelsen.
Di Grup B, persaingan memperebutkan dua tiket semifinal terjadi pada laga Jonatan Christie yang berhadapan dengan Li Shi Feng (China) dan Anders Antonsen melawan Kunlavut Vitidsarn (Thailand). Antonsen, yang bertanding lebih dulu pada sesi siang dan menang dengan skor 21-16, 21-11, baru bisa menyingkirkan Kunlavut dari calon semifinalis. Untuk benar-benar bisa tampil di semifinal, dia pun menanti hasil laga Jonatan melawan Li pada malam hari.
Antonsen, yang berada di peringkat kedua sebelum berhadapan dengan Kunlavut, akhirnya menjadi juara grup setelah Li menang atas Jonatan, 21-13, 21-18. Adapun Jonatan menjadi semifinalis dengan status sebagai peringkat kedua Grup B.
“Saya kurang puas dengan penampilan tadi. Mudah-mudahan, saya bisa kembali bermain baik pada semifinal,” ujar Jonatan yang telah menyamai prestasinya pada Final BWF 2022 dengan lolos ke semifinal.
Laga semifinal, yang berlangsung Sabtu (16/12/2023), ditentukan berdasarkan undian yang digelar setelah semua pertandingan penyisihan selesai pada Jumat malam. Setiap pemain berpeluang bertemu kembali lawan dari grup yang sama.
Pemain Indonesia lainnya yang akan bersaing pada semifinal adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Kekalahan dari pasangan Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, 20-22, 21-17, 12-21, membuat mereka melaju ke semifinal sebagai juara Grup B.
Bagi empat wakil lain asal Indonesia, pertandingan pada hari ketiga turnamen menjadi penampilan terakhir mereka pada 2023. Selain Anthony, mereka yang tersingkir pada penyisihan grup adalah Gregoria Mariska Tunjung, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Gregoria akhirnya bisa memenangi satu laga ketika berhadapan dengan Kim Ga-eun (Korea Selatan), 21-14, 20-22, 21-17. Bagas/Fikri, yang menjalani debut dalam Final BWF, harus pulang dengan tiga kekalahan dalam straight games. Kekalahan ketiga dialami saat melawan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), 17-21, 6-21.
Sementara Apriyani/Fadia kalah dari Liu Sheng Shu/Tan Ning (China), 13-21, 8-21, pada laga sudden death yang memperebutkan sisa satu tiket semifinal dari persaingan ganda putri Grup A.