Gregoria Mariska Tunjung belum juga bisa mengalahkan Tai Tzu Ying. Setelah kalah dari pemain Taiwan itu, Gregoria harus menang dalam dua laga lain untuk membuka peluang ke semifinal ajang Final BWF World Tour.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
HANGZHOU, RABU — Rasa penasaran Gregoria Mariska Tunjung untuk mengalahkan pebulu tangkis Taiwan, Tai Tzu Ying, belum juga tertuntaskan. Kekalahan dari tunggal putri peringkat keempat dunia itu menjadi awal perjalanan Gregoria dalam turnamen Final BWF World Tour di Hangzhou, China.
Gregoria kalah dengan skor 18-21, 17-21 pada pertandingan Grup A di Hangzhou Olympics Sports Center, Rabu (13/12/2023). Kekalahan itu hanya berselisih satu poin dari kekalahan tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, yang bermain pada grup yang sama. Kekalahan An, 18-21, 18-21, dari sesama pemain Korea Selatan, Kim Ga-eun, menjadi kejutan pada hari pertama turnamen yang akan berlangsung hingga 17 Desember 2023.
Tai menjadi salah satu dari dua pemain top, selain An, yang belum pernah dikalahkan Gregoria. Kebetulan, undian turnamen yang dilakukan pada Senin menempatkan ketiganya pada Grup A hingga Gregoria mendapat kesempatan untuk membayar rasa penasarannya.
Namun, delapan kekalahan beruntun menjadi lebih panjang ketika Gregoria kesulitan mengatasi variasi permainan Tai. Dia membuang kesempatan ketika unggul 16-12 pada gim pertama. Skor berubah menjadi 16-16, tiga poin untuk Tai merupakan buah kesalahan Gregoria.
Pada gim kedua, giliran Gregoria menyamakan skor menjadi 15-15 setelah tertinggal 9-14. Namun, tunggal putri Indonesia peringkat ketujuh dunia itu berulang kali membuat kesalahan pada pukulan penutup setelah dia mengembangkan pola permainan. Kok dari smes silang, misalnya, jatuh di luar lapangan. Pukulan net silangnya juga tak akurat.
Saya bermain terlalu hati-hati dan terlalu banyak berpikir mau main seperti apa untuk mencari celah lawan.
Gregoria menjelaskan bahwa dia bermain kurang tenang pada laga tersebut. ”Saya bermain terlalu hati-hati dan terlalu banyak berpikir mau main seperti apa untuk mencari celah lawan. Pada beberapa momen, ketika seharusnya sudah finishing, malah jadi ragu-ragu. Di sisi lain, Tai Tzu Ying bermain bagus,” tutur Gregoria.
Berdasarkan penampilan tersebut, pemain berusia 24 tahun itu mengatakan bahwa dia harus bermain lebih tenang pada laga berikutnya yang akan berlangsung pada Kamis (14/12/2023). Format round robin pada babak penyisihan grup membuat pemain tak langsung tersingkir ketika baru sekali kalah. Sebaliknya, mereka yang menang tidak otomatis melaju ke babak berikutnya.
Setiap atlet harus melawan semua pemain dalam grup yang sama untuk berebut posisi dua besar klasemen sebagai syarat lolos ke semifinal. Dengan adanya empat peserta pada dua grup di setiap nomor, setiap pemain harus menjalani tiga pertandingan pada fase penyisihan grup.
Persaingan menarik
Hasil hari pertama tunggal putri di Grup A akan membuat persaingan semakin menarik. Berdasarkan prestasi, An dan Tai menjadi dua pemain terkuat pada grup tersebut. Akan tetapi, kekalahan An membuka peluang munculnya berbagai skenario yang lolos ke semifinal dengan syarat menempati peringkat dua besar.
An sebenarnya tiba di Hangzhou sebagai tunggal putri dengan penampilan paling konsisten sepanjang 2023 dengan indikator menjuarai sepuluh kejuaraan. Namun, cedera tendon lutut kanan yang dialami saat bermain di Asian Games Hangzhou 2022, pada September 2023, membuat performanya menurun sejak saat itu.
Juara dunia tersebut absen pada dua turnamen BWF Super 750 di Eropa, di Denmark dan Perancis. Setelah itu, dia tersingkir pada semifinal Kumamoto Masters Super 500 dan babak kedua China Masters 750 dalam turnamen sebelum Final BWF.
Tai berpendapat, bersaing dengan format round robin membuat hasil apa pun bisa terjadi. ”Atlet bisa saling mengalahkan di grup dengan format seperti ini,” katanya dalam wawancara dengan BWF.
Di samping empat pemain pada Grup A, persaingan tunggal putri pada Grup B melibatkan dua pemain China, Chen Yu Fei dan Han Yue, serta Carolina Marin dan Zhang Beiwen. Mereka bertanding pada sesi sore.
Selain Gregoria, lima wakil lain Indonesia akan bertanding pada sesi siang hingga malam. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting yang akan melawan Kodai Naraoka (Jepang) serta Jonatan Christie dengan Kunlavut Vitidsarn (Thailand) pada tunggal putra. Pada ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menantang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Sementara, dua ganda putra akan langsung berhadapan pada persaingan Grup B, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian ARdianto dengan Bagas Maulana/Muhammad Shihibul Fikri.