Jika tak mau terbakar di Liga Champions, Manchester United harus lebih dahulu membakar ”neraka” Galatasaray.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
ISTANBUL, SELASA — Demi menjaga asa lolos fase grup Liga Champions 2023-2024, kemenangan atas Galatasaray menjadi keniscayaan bagi Manchester United. Namun, upaya klub berjuluk ”Setan Merah” ini tak akan mudah karena mereka bakal tampil dalam pertandingan tandang. Skuad asuhan Erik ten Hag harus bisa membakar markas lawan yang bak neraka agar justru tidak terbakar seperti tiga dekade lalu.
Manchester United akan berkunjung ke kandang Galatasaray di Stadion Rams Park, Istanbul, Turki, dalam pertandingan kelima Grup A Liga Champions. Pertemuan kedua Manchester United dan Galatasaray pada musim ini tersebut digelar pada Rabu (29/11/2023) waktu setempat atau Kamis pukul 00.45 WIB.
Menghadapi Galatasaray, Manchester United mengemban misi sulit untuk lolos ke babak 16 besar. Sebagai tim juru kunci dengan mengemas tiga poin berkat satu kemenangan, hanya kemenangan atas Galatasaray yang bisa menjaga asa Manchester United melaju ke fase berikutnya. Kekalahan dari Galatasaray akan memastikan mereka tersingkir dari kompetisi tertinggi antarklub Benua Biru itu.
Sebagai tim juru kunci dengan mengemas tiga poin berkat satu kemenangan, hanya kemenangan atas Galatasaray yang bisa menjaga asa Manchester United melaju ke fase berikutnya.
Hasil imbang juga sangat riskan mengingat pada laga terakhir, Bruno Fernandes dan kawan-kawan akan berhadapan dengan tim terkuat, Bayern Muenchen. Dalam empat pertandingan, Bayern Muenchen meraih 12 poin sempurna sehingga sudah mengamankan satu tiket ke fase gugur.
Upaya Manchester United kian sulit karena skuad asuhan Erik ten Hag ini akan melakoni laga tandang. Bagi Manchester United, pertandingan tandang melawan tim Turki itu tidak akan mudah. Apalagi, mereka memiliki kenangan buruk saat menghadapi atmosfer neraka pada tiga dekade lalu atau 3 November 1993.
Kandang Galatasaray memang tidak lagi sama seperti ketika mereka menahan imbang Manchester United tanpa gol dan membuat lawan tersingkir dalam pertandingan babak kedua laga kedua Liga Champions 1993-1994. Galatasaray telah berpindah markas dari Stadion Ali Sami Yen ke Stadion Rams Park. Namun, atmosfer neraka lebih dari sekadar persoalan stadion.
Saat itu, pendukung Galatasaray membuat para pemain Manchester United tidak nyaman bahkan sejak mereka menginjakkan kaki di Istanbul. Menurut The Guardian, mereka tak hanya mengejek dan menyoraki United, tetapi juga membentangkan spanduk intimidatif, seperti ”Selamat Datang di Neraka” dan ”Hei Manchester United, ini 48 jam terakhirmu”. Intimidasi juga dilancarkan di tempat para pemain Manchester United menginap hingga pertandingan berakhir.
Pelatih Manchester United saat itu, Sir Alex Ferguson, mengatakan, apa yang mereka alami merupakan permusuhan dan pelecehan terberat sepanjang kariernya dalam sepak bola. Di sisi lain, kata pemain legendaris Manchester United, Roy Keane, timnya juga tak berkutik lantaran pengawalan satu lawan satu yang diterapkan Galatasaray. Keane mengatakan, Galatasaray tangguh dan cerdik.
Manchester United juga harus menghadapi fakta bahwa mereka selalu gagal dalam setiap lawatan ke kandang Galatasaray. Dalam pertemuan terakhir mereka pada babak penyisihan grup Liga Champions 2012-2013, Manchester United bahkan kalah 0-1.
Terlecut Everton
Walakin, mental Manchester United sedang dalam kondisi bagus setelah meraih kemenangan tandang 3-0 atas Everton di Liga Inggris, dua hari lalu. Hasil itu menjadi kemenangan dengan margin terbesar Manchester United sepanjang musim ini.
Tak hanya itu, kemenangan atas Everton juga membuat Manchester United menorehkan catatan apik. Manchester United selalu meraih kemenangan dalam empat laga tandang terakhir, yakni atas Everton, Burnley (1-0), Sheffield United (2-1), dan Fulham (1-0). Ini menjadi hasil bagus dalam laga tandang terpanjang sejak Manchester United ditinggalkan Ole Gunnar Solskjaer yang pernah meraih 10 kemenangan beruntun di kandang lawan pada 2020.
”Ini kemenangan yang sangat penting dan kami harus siap di Liga Champions melawan Galatasaray. Kami harus menang. Kemudian di akhir pekan (melawan Newcastle United), kami membutuhkan kemenangan lagi untuk berada di posisi empat besar,” kata Alejandro Garnacho, yang mencetak gol akrobatik ke gawang Everton, dikutip dari laman resmi klub.
Di sisi lain, Galatasaray juga tak mau menyia-nyiakan keuntungan sebagai tuan rumah dalam laga kontra Manchester United. Kemenangan atas Manchester United pun akan menjaga asa tim berjulukan ”Avrupa Fatihi” atau ”Penakluk Eropa” ini untuk lolos ke fase berikutnya atau minimal finis pada posisi ketiga untuk mendapatkan tiket transfer ke play-off Liga Europa.
”Target kami adalah mendapatkan keuntungan dalam persaingan di grup ini. Untuk bisa mendapatkan keuntungan itu, kami harus bisa mengalahkan Manchester United. Jika kami menang, setidaknya kami digaransi lolos ke Liga Europa,” kata Pelatih Galatasaray Okan Buruk, dikutip laman resmi klub.