Semua Pemanjat ”Speed” Indonesia Menembus Final Kualifikasi Asia
Pemanjat ”speed” Indonesia, Veddriq Leonardo, menjadi yang tercepat di kategori putra IFSC Climbing Asian Qualifier 2023. Indonesia menargetkan satu tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Enam atlet Indonesia, terdiri dari tiga putra dan tiga putri, melaju ke putaran final nomor perlombaan perseorangan kecepatan alias speed Kualifikasi Panjat Tebing Asia atau IFSC Climbing Asian Qualifier 2023. Veddriq Leonardo bahkan menjadi yang tercepat di kategori putra, disusul Kiromal Katibin. Pada kategori putri, semua pemanjat Indonesia berada dalam lima besar. Hasil itu membuka peluang Indonesia yang ingin meraih minimal satu tiket Olimpiade Paris 2024.
Dalam babak kualifikasi di Lot 11 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (12/11/2023) siang, Veddriq ”hanya” mencatatkan waktu 5,77 detik pada percobaan pertama di lintasan A setelah sempat terpeleset. Pada percobaan kedua, di lintasan B, Veddriq tampak lebih tenang dan gerakannya lebih rapi. Pemanjat asal Pontianak, Kalimantan Barat, ini meluncur mulus ke puncak dinding panjat dengan catatan waktu 5,11 detik.
Sebelum Veddriq, Kiromal Katibin sempat memimpin ranking kualifikasi setelah mencatatkan waktu 5,20 detik pada percobaan kedua di line B. Katibin memperbaiki catatan waktu saat percobaan pertama yang diwarnai terpeleset seperti Veddriq. Pada percobaan pertama, Katibin mencatatkan 7,24 detik. Adapun pemanjat putra lainnya, Rahmad Adi Mulyono, menempati peringkat ke-8 dengan catatan waktu terbaik 5,39.
”Ya (sudah sesuai prediksi), kami sudah berada di jalur yang tepat. Semoga final berjalan lancar,” kata Pelatih pelatnas panjat tebing Indonesia Hendra Basir.
Pada sektor putri, pemanjat Indonesia berada pada posisi lima besar. Rajiah Sallsabillah menempati peringkat kedua dengan catatan waktu terbaik 6,96 detik. Sallsabillah bahkan hanya berselisih 0,49 detik dari pemanjat tercepat putri Lijuan Deng (China). Deng sempat menjadi pemilik rekor tercepat Asia dengan 6,47 detik.
Adapun Amanda Narda Mutia (7,06 detik) berada pada posisi keempat. Selanjutnya, Nurul Iqamah (7,27 detik) pada posisi kelima.
Nurul mengatakan, pemanjat putri memang tidak terlalu dibebani menjadi juara seperti pemanjat putra. Meski demikian, Nurul bertekad menampilkan yang terbaik demi bisa lolos juga ke Olimpiade. Nurul terlecut keberhasilan Desak Made Rita yang sudah lebih dulu menggenggam tiket ke Paris. Desak merebut tiket itu seusai meraih emas kategori speed Kejuaraan Dunia 2023 di Bern, Swiss, Agustus lalu.
”(Kelolosan Desak) menambah motivasi banget untuk aku dan teman-teman lain dapat tiket juga. Siapa pun nanti yang dapat, yang penting Indonesia. Kalau Desak bisa, kami juga harus bisa,” ucap Nurul saat latihan, pekan lalu.
Secara keseluruhan, ada 16 pemanjat putra dan 16 pemanjat putri yang berhak melaju ke putaran final. Putaran final, yang dimulai dari babak 16 besar, akan digelar pada Minggu pukul 18.00. Dua pemanjat akan saling berhadapan untuk beradu kecepatan demi menembus babak selanjutnya.
Para pemanjat ini akan memperebutkan jatah dua tiket Olimpiade Paris 2024. Tiket itu akan menjadi milik juara pada nomor speed kategori putra dan putri.