Menanti Kejutan dari Pemanjat Tebing ”Lead” dan ”Boulder” Indonesia
Nomor kombinasi dapat beri kejutan di IFSC Climbing Asian Qualifiers 2023. Kans itu berkaca pada capaian tahun lalu.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah panjat tebing Indonesia nomor lead mencatatkan sejarah pada seri Piala Dunia 2022 di Jakarta, kini nomor kombinasi (lead dan boulder) berkesempatan membuat kejutan di hadapan publik sendiri. Enam pemanjat Indonesia menatap semifinal Kualifikasi Panjat Tebing Zona Asia atau IFSC Climbing Asian Qualifiers 2023 setelah lolos babak kualifikasi. Ajang kualifikasi Olimpiade Paris 2024 ini menjadi momentum kedua nomor kombinasi itu untuk menunjukkan prestasi sekaligus lepas dari bayang-bayang nomor speed yang selalu diunggulkan meraih medali.
Sebanyak tiga pemanjat putra dan tiga putri Indonesia melakoni babak semifinal di Lot 11 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (10/11/2023) mulai pukul 09.00. Perlombaan semifinal diawali dengan nomor boulder (panjat tebing tanpa pengaman tali dengan ketinggian papan maksimal 4 meter). Lalu, para atlet akan memasuki zona isolasi sebelum diberi kesempatan mengobservasi lintasan dan memulai nomor lead (panjat tebing dengan pengaman tali di dinding 15 meter).
Pemanjat putra Indonesia terdiri dari Ramadhan Ravianto, Ramadhan Raviandi, dan Tri Ramadani Putra. Adapun pemanjat putri Indonesia antara lain Lintang Cahyani Sukma, Astuti Nafatika, dan Aisyah Ramadhani Suat Nurul. Seluruh atlet kombinasi Indonesia itu lolos ke tahap semifinal setelah menembus peringkat 20 besar pada babak kualifikasi, Kamis (9/11/2023).
”Lintasannya tidak bisa dianggap enteng. Saya kesulitan melewatinya,” kata Aisyah selepas menjalani kualifikasi boulder. Aisyah akhirnya tetap bisa melalui tantangan tersebut dengan meraih 19,0 poin dan finis pada posisi ke-13.
Sementara Ramadhan Ravianto berhasil melewati lintasan lead sampai ke zona tertinggi ketiga. Setiap pemanjat mendapatkan kesempatan melalui empat jalur lintasan dengan tingkat kesulitan berbeda. Kendati Ravianto gagal menyelesaikan rute tersebut, hasil itu cukup membawanya menembus semifinal dengan nilai dan peringkat tertinggi dibandingkan pemanjat Indonesia lainnya. Pemanjat berusia 20 tahun ini menempati ranking ke-8 dengan total 34,9 poin.
Menariknya, saudara kembar Ravianto, Raviandi, juga menorehkan catatan gemilang saat seri Piala Dunia 2022 di Jakarta. Bahkan, Raviandi saat itu mencetak sejarah baru bagi Indonesia dengan menjadi pemanjat pertama yang lolos ke final Piala Dunia IFSC. Prestasi itu mengejutkan, terutama karena pemanjat pada nomor tersebut tidak ditargetkan tinggi.
Pesaing-pesaing kita, seperti Jepang atau Korea Selatan, masih dua hingga tiga level di atas kita. Mudah-mudahan akan ada kejutan.
Pada IFSC Climbing Asian Qualifiers 2023 ini pun hanya nomor speed yang mendapatkan target medali. Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Yenny Wahid mengatakan, pihaknya menargetkan nomor speed, terutama kategori putra, untuk menjadi yang tercepat agar bisa lolos Olimpiade Paris 2024.
IFSC Climbing Asian Qualifiers 2023 merupakan ajang kualifikasi kontinental yang memperebutkan total empat tiket ke Olimpiade Paris untuk empat nomor yang dilombakan. Indonesia sudah mengantongi satu tiket Olimpiade dari kategori putri melalui Desak Made Rita Kusuma Dewi yang lolos ke Olimpiade Paris 2024 pada kualifikasi Agustus lalu.
Sekretaris Umum PP FPTI Federasi Panjat Tebing Indonesia Florenciano Hendricus Mutter menuturkan, pemanjat kombinasi hanya ditargetkan menambah jam terbang. Target itu sama seperti ketika mereka diberangkatkan ke Asian Games Hangzhou 2022. Pengalaman bertanding itu dibutuhkan untuk menatap prestasi lima tahun ke depan atau paling cepat Olimpiade Los Angeles 2028.
”Pesaing-pesaing kita, seperti Jepang atau Korea Selatan, masih dua hingga tiga level di atas kita. Namun, siapa yang tahu pasti akan hasil perlombaan. Mudah-mudahan akan ada kejutan,” ujar Henricus.
Pemanjat kombinasi Jepang yang tampil di IFSC Asian Qualifier 2023, misalnya, merupakan penghuni 15 besar ranking dunia per November 2023. Pemanjat putra Jepang, Anraku Sorato, bertengger pada posisi puncak. Ogata Yoshiyuki menduduki peringkat ke-8, sedangkan Narasaki Meichi peringkat ke-12.
Pada sektor putri, Nonaka Miho menempati peringkat ke-6 dunia. Adapun Ito Futaba ada di peringkat ke-13, diikuti Kume Nonoha peringkat ke-14.