Andrea Iannone, yang dilarang terlibat dalam balapan selama empat tahun, terhitung sejak 17 Desember 2019, akhirnya bisa kembali memacu motor balap dalam tes Superbike di Jerez, akhir pekan ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
JEREZ, RABU — Andrea Iannone sangat menikmati hari pertamanya kembali memacu motor balap setelah menjalani sanksi empat tahun karena doping. Mantan pebalap MotoGP itu akan membalap untuk tim GoEleven di ajang Superbike pada musim 2024.
Iannone pun mendapat lampu hijau untuk menjalani tes resmi di Sirkuit Jerez-Angel Nieto yang berlangsung dua hari, 31 Oktober-1 November 2023. Saat memacu Ducati Panigale V4R di trek legendaris itu, Iannone merasa sangat lega karena penantian panjangnya telah berakhir.
Pebalap asal Italia itu menjalani 26 putaran dan mengakhiri tes hari pertama, Selasa (31/10/2023) di posisi ke-11 dengan catatan waktu terbaiknya, 1 menit 41,922 detik. Catatan waktu Iannone itu terpaut 2,085 detik dari pebalap tercepat, Remy Gardner, yang membela tim GYTR GRT Yamaha.
Catatan waktu Iannone memang belum kompetitif. Akan tetapi, itu positif mengingat dia sudah tidak memacu motor balap sejak akhir 2019. Pebalap berjuluk ”The Maniac” itu kini bertekad memanfaatkan seluruh hari tes untuk mengembalikan feeling kompetisi sebelum menjalani balapan pertama di Sirkuit Phillip Island, Australia, 23-25 Februari 2024.
”Saya sangat senang. Saya keluar dari pitlane untuk memacu motor balap dan ini rasanya sangat menyenangkan bagi saya. Sayangnya, cuaca kurang bagus hari ini. Tetapi, apa pun itu, saya merasa sangat nyaman dengan semua orang di dalam paddock dan khususnya di dalam tim,” ungkap Iannone yang kini berusia 34 tahun.
”Di sini, di dalam garasi, rasanya sangat menyenangkan. Menurut saya, hari ini saya mengerjakan semua hal, sedikit membingungkan. Setelah lama sekali, saya kembali dan feeling dengan motor sangat bagus,” ungkap Iannone, yang mengenakan helm bertuliskan ”I'm Back” kepada WorldSBK.
Iannone menjalani sanksi sementara dari FIM sejak 17 Desember 2019 setelah pemeriksaan sampel urinenya pada 3 November 2019, yaitu saat MotoGP seri Malaysia, positif mengandung zat anabolic steroid. Zat doping yang sudah dilarang lebih dari 30 tahun itu berfungsi meningkatkan tenaga dan kekuatan otot.
Iannone kemudian meminta pemeriksaan sampel B dan ternyata hasilnya sama dengan sampel A. Pebalap Italia itu kemudian dilarang terlibat dalam aktivitas balapan, termasuk didiskualifikasi dari seri Malaysia dan balapan penutup di Valencia.
Pengadilan Disiplin Internasional FIM kemudian menjatuhkan hukuman kepada Iannone berupa 18 bulan larangan terlibat dalam balapan profesional akibat doping pada awal April 2020. Dengan hukuman disiplin itu, Iannone dilarang membalap, menguji motor, dan semua aktivas pengembangan motor, hingga 16 Juni 2021.
Mengingat kontraknya di Aprilia berakhir pada akhir musim 2020, peluang Iannone kembali tampil di MotoGP berada di ujung tanduk. Iannone kemudian mengajukan banding pada Mei 2020.
Namun, usaha Iannone untuk bisa kembali menjalani balapan MotoGP berakhir dengan pahit. Pebalap tim Aprilia itu justru dijatuhi sanksi maksimal empat tahun larangan terlibat dalam balapan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Sanksi itu sesuai dengan tuntutan Badan Anti Doping Dunia atau WADA yang melawan banding Iannone untuk dibebaskan dari sanksi larangan membalap 18 bulan. Sanksi maksimal untuk kasus doping itu berlaku mundur mulai 17 Desember 2019, yaitu saat dia dijatuhi sanksi sementara. Hukuman ini mengakhiri karier Iannone di MotoGP.
Iannone kini mendapat kesempatan kedua, yaitu dengan bersaing di ajang Superbike. Dia akan melanjutkan tes hari kedua, Rabu (1/11/2023), untuk terus memperbaiki feeling berkendaranya dan mengembalikan kecepatan. Dia berharap tes Rabu ini berlangsung dalam kondisi kering, setelah hujan sempat menginterupsi tes pada Selasa.
”Kami akan memutuskan rencana kami nanti, tetapi ini akan bagus jika kami bisa berkendara. Kami hanya memiliki 10 hari tes dan mungkin kami tidak bisa menggunakan satu hari (karena cuaca). Saya memerlukan waktu (latihan) di trek dalam kondisi kering. Kita akan lihat kondisinya seperti apa dan kondisi trek ketika saya tiba,” ujar Iannone terkait rencana tes hari kedua.
”Hal terpenting saat ini adalah kami ada di sini dan memiliki kesempatan untuk berkendara. Ini perasaan terbaik yang pernah ada,” ujar Iannone.