Indonesia menambah emas Asian Para Games Hangzhou dari pelari Saptoyogo Purnomo. Target 19 medali emas diyakini tercapai.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
HANGZHOU, RABU — Tiga hari sejak pembukaan pada Minggu (22/10/2023), perolehan medali Indonesia di Asian Para Games Hangzhou 2022 terus bertambah. Dengan medali yang telah diraih saat ini dan peluang yang masih terbuka dari banyak nomor pertandingan lainnya, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk pulang sesuai target.
Perolehan medali Indonesia pada Rabu (25/10/2023) pagi bertambah dari cabang olahraga atletik melalui pelari Saptoyogo Purnomo. Turun di nomor 200 meter klasifikasi T37 atau keterbatasan koordinasi gerak di Huanglong Sport Centre, Yogo meraih medali emas setelah finis pertama dengan waktu 23,34 detik. Pelari asal Purwokerto, Jawa Tengah, ini juga memecahkan rekor Asian Para Games berumur sembilan tahun yang sebelumnya dipegang Shang Guangxu (23,41 detik).
Bagi Yogo, itu merupakan medali emas keduanya di Asian Para Games Hangzhou sekaligus medali emas keempat Indonesia dalam ajang tersebut. Pada Senin (23/10/2023), Yogo mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia melalui nomor lari 400 meter klasifikasi T37.
Indonesia juga menambah dua medali perunggu dari pelari Jaenal Aripin yang bertanding pada nomor lari kursi roda 100 meter klasifikasi T54. Lalu, perunggu dari atlet panahan nomor recurve ganda putri, Wahyu Retno Wulandari dan Aulia Mahda. Dengan hasil itu, hingga berita ini ditulis, Indonesia menempati peringkat 9 dengan 4 medali emas, 5 medali perak, dan 9 medali perunggu.
Semoga apa yang sudah ditargetkan bisa tercapai dan kami berdoa agar bisa terus melesat lebih (tinggi) lagi.
”Sebagai penyemangat dan motivasi bagi atlet-atlet yang masih dalam perjuangan meraih prestasi, saya selalu katakan bahwa kita memiliki target. Semoga apa yang sudah ditargetkan bisa tercapai dan kami berdoa agar bisa terus melesat lebih (tinggi) lagi,” ucap Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam konferensi pers yang digelar hibrida, Selasa (24/10/2023).
Ketua Kontingen Indonesia (CdM) untuk Asian Para Games 2022 Angela Tanoesoedibjo sebelumnya menyampaikan, target Indonesia adalah menembus sepuluh besar dengan 19 medali emas, 23 perak, dan 25 perunggu. Target itu ditetapkan secara realistis berdasarkan analisis dan evaluasi pelatih atas potensi atlet.
Beberapa atlet sukses melampaui target yang ditetapkan oleh pelatih. Saptoyogo, misalnya, yang ditarget meraih medali perak pada nomor lari 400 meter, justru sukses menyabet medali emas. Angela mengatakan, itu merupakan awal yang baik bagi Indonesia.
”Para atlet sudah on the track walau kita berharapnya tentu (peringkat) bisa melesat ke atas,” tutur Angela, yang juga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.
Selain medali yang telah diraih, Indonesia juga dinilai telah meniti jalur yang tepat lantaran masih banyaknya potensi prestasi dari nomor pertandingan lainnya. Sebanyak 130 atlet yang dikirim Indonesia ke Hangzhou mengikuti 173 nomor pertandingan dalam 12 cabang olahraga.
Koordinator tim data analisis kontingen Indonesia, Agung Robianto, mengatakan, sebanyak 80 nomor pertandingan bisa menembus final. Dari 80 final pertandingan yang diprediksi itu serta melihat data dari dua hari pelaksanaan Asian Games, Agung menuturkan Indonesia bisa memenuhi target 19 medali emas.
Inspiratif
Kendati ada target prestasi, keikutsertaan para atlet di Asian Para Games lebih dari sekadar meraih medali. Staf khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menyoroti kehadiran para atlet Indonesia di pesta olahraga se-Asia itu tak lepas dari telah tumbuhnya ekosistem inklusif bagi penyandang disabilitas.
Para atlet difabel ini, kata Angkie, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkarya di berbagai bidang, termasuk olahraga. Dengan demikian, mereka bisa turut mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia.
”Apa yang sudah diraih para atlet ini layak untuk menjadi inspirasi saat banyak orang tidak percaya dan tidak yakin akan (kemampuan) penyandang disabilitas. Di tengah kondisi itu, para atlet mampu membuktikan diri,” ujar Angkie.