Rencana Tak Terbatas Liverpool
Liverpool melanjutkan superioritas atas Everton sejak akhir 2021. Ketajaman Mohamed Salah belum terbendung di Anfield.
LIVERPOOL, SABTU — Manajer Liverpool Juergen Klopp memiliki banyak rencana permainan yang terbukti ampuh mengeluarkan timnya dari situasi sulit di awal musim 2023-2024. Perubahan taktik di babak kedua membawa Liverpool memenangi derbi Merseyside ke-243 atas Everton dengan skor 2-0, di Stadion Anfield, Sabtu (21/10/2023).
Liverpool menghasilkan gol kemenangan melalui brace atau dwigol Mohamed Salah di menit ke-75 dan 90+8. ”Si Merah” bisa menaklukkan pertahanan blok rendah Everton setelah Klopp mengubah gaya permainan mereka di paruh kedua.
Baca juga: Satu Lagi Pelajaran untuk Brighton
Rancangan taktik Liverpool yang buntu di babak pertama akibat bertumpu pada penetrasi individu dari sayap dan menciptakan 10 tembakan tak tepat sasaran dari luar kotak penalti membuat Klopp introspeksi diri. Ia memerintahkan anak asuhannya untuk bermain lebih sabar dengan mengirimkan bola ke kotak penalti Everton di babak kedua.
Cara bermain itu dilakukan setelah Klopp memasukkan Darwin Nunez di menit ke-62. Nunez dan Diogo Jota menjadi sasaran operan final pemain Liverpool di pertahanan Everton.
Selain itu, Nunez dan Jota juga berperan sebagai pemantul untuk menjalankan operan satu-dua di sepertiga akhir pertahanan lawan. Taktik itu ampuh meski Everton menumpuk delapan pemain di kotak penalti, termasuk memasukkan dua bek, Michael Keane dan Nathan Patterson, di awal babak kedua.
”Ini kemenangan penting dari pertandingan spesial,” kata Klopp seusai laga, seperti dikutip BBC.
Keunggulan atas Everton kian mengukuhkan Liverpool sebagai penguasa Merseyside sejak Desember 2021. Dalam kurun waktu itu, Si Merah mengemas empat kemenangandan dua imbang dari enam pertemuan menghadapi rival sekota.
Baca juga: Jumpa Union SG, Momentum Kebangkitan Liverpool dari Kontroversi VAR
Adapun bagi Klopp, itu adalah kemenangan ke-11 dirinya selama memimpin Liverpool dalam 18 laga derbi Merseyside. Di bawah kendali juru taktik asal Jerman, Liverpool hanya sekali kalah dari Everton pada Februari 2021.
Kemenangan itu menjaga Liverpool berada dalam persaingan empat besar. Mereka mengemas 20 poin dari sembilan laga. Jumlah poin itu untuk sementara menyamai pemuncak klasemen Tottenham Hotspur yang baru akan bermain kontra Fulham, Selasa (24/10/2023) pukul 02.00 WIB.
Adapun Everton mendekati zona degradasi. ”The Toffees” baru mengumpulkan tujuh poin dari sembilan laga.
Sejak awal kami menyadari harus bertahan dengan baik di gim ini. Sayangnya, itu belum mampu membantu kami mengemas poin.
”Sejak awal kami menyadari harus bertahan dengan baik di gim ini. Sayangnya, itu belum mampu membantu kami mengemas poin,” ucap Manajer Everton Sean Dyche dilansir Sky Sports.
”Raja” makan siang
Tak sekedar penguasa Merseyside, Liverpool juga kian mengukuhkan diri sebagai raja pada laga ”makan siang” setelah jeda internasional. Sebutan itu merujuk pada pertandingan yang berlangsung di jam makan siang waktu Inggris atau tepatnya pukul 12.30.
Baca juga: Drama dan Kejutan Pekan Ke-7 Liga Inggris
Sejak musim 2018-2019, Liverpool adalah tim yang paling sering memenuhi satu slot pertandingan pembuka pada Sabtu tengah hari setelah jeda internasional. Laga melawan Everton ialah laga ketujuh Liverpool di masa makan siang dalam lima musim terakhir.
Mereka mengemas limakemenangan pada waktu itu. Satu-satunya kekalahan yang dialami Liverpool di laga makan siang sseusai jeda internasional tercipta ketika menghadapi Manchester City pada musim lalu. Adapun 19 tim lain di Liga Inggris tidak ada yang memainkan lebih dari tiga gim pada periode waktu tersebut.
Solidaritas
Laga derbi Merseyside menjadi pembuka bagi kampanye kemanusiaan yang dicanangkan Liga Inggris untuk korban jiwa di Jalur Gaza. Pemain dan manajer kedua tim memulai laga dengan mengheningkan cipta dan mengenakan ban hitam di lengan kiri mereka.
Di sisi lain, Liga Inggris melarang setiap individu membawa bendera Palestina atau Israel ke dalam tribune stadion. Aturan itu mulai berlaku sejak pekan kesembilan ini.
Baca juga: Kekhilafan VAR Lukai Liverpool
Selain aksi solidaritas, pembicaraan yang mengemuka dari derbi Merseyside perdana di musim ini adalah aksi ceroboh bek sayap senior Everton, Ashley Young. Pemain berusia 38 tahun itu menerima kartu kuning kedua setelah menekel Luis Diaz di menit ke-37.
Itu adalah kartu merah ke-23 di derbi Merseyside pada era Premier League. Tidak ada laga lain di Inggris yang bisa menyaingi kartu merah pada duel dua tim asal kota Liverpool.
Kartu merah kelima dalam karier Young itu membuat Dyche semakin menginstruksikan pemainnya bermain bertahan. Itu terlihat dari koleksi 22 persen penguasaan bola dan hanya lima tembakan yang dihasilkan The Toffees selama 90 menit laga di Anfield. Sebaliknya Liverpool mencatatkan 78 persen penguasaan bola dan 26 tembakan.
”Pemain dengan pengalamannya harus melakukan hal yang lebih baik. Dalam situasi satu lawan satu, Anda harus menerima ketika kalah duel dan percaya bahwa rekan setim membantu menutup pergerakan lawan,” kata Stephen Warnock, eks bek timnas Inggris, menyikapi aksi Young, kepada BBC.