Francesco Bagnaia nyaris gagal masuk ke zona kualifikasi kedua karena dia mengalami kesulitan mencetak waktu putaran yang solid dalam sesi latihan di Sirkuit Internasional Buddh yang baru dipakai untuk MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·7 menit baca
AFP/MONEY SHARMA
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, mengendarai motornya saat latihan bebas pertama balap MotoGP seri India di Sirkuit Buddh, Greater Noida, Jumat (22/9/2023).
GREATER NOIDA, JUMAT — Francesco Bagnaia nyaris gagal masuk ke dalam 10 besar catatan waktu tercepat di akhir sesi latihan MotoGP seri India, Jumat (22/9/2023). Dia mengalami kesulitan dengan daya cengkeram ban di Sirkut Internasional Buddh sehingga harus berjuang keras di kesempatan terakhir untuk lolos langsung ke kualifikasi kedua dengan menempati posisi ketujuh. Sebaliknya, dua pemacu Ducati lainnya, Luca Marini dan Jorge Martin, bisa langsung solid dan beradaptasi dengan kondisi trek yang baru pertama kali menggelar MotoGP itu.
Bagnaia sempat berada di posisi ke-18 saat sesi latihan (FP), menyisakan waktu tiga setengah menit. Pebalap tim pabrikan Ducati itu hanya memiliki kesempatan satu kali untuk melakukan time attack supaya masuk 10 besar. Dia pun mencatatkan waktu 1 menit 45,280 detik, terpaut 0,498 dari pebalap Mooney VR46, Luca Marini, yang mencetak waktu lap tercepat.
Bagnaia memang sering mengalami kesulitan pada sesi latihan Jumat, tetapi dia kemudian bisa sangat kompetitif dalam kualifikasi, serta kemudian memenangi sprint dan balapan utama. Kesulitan pada Jumat itu sudah menjadi seperti tradisi bagi Bagnaia untuk kemudian membuat kejutan pada Sabtu dan Minggu.
”Seperti setiap Jumat sejak awal musim ini, kami bekerja keras pada Jumat. Kami bisa memperbaiki situasi kami, dan akhirnya pada sesi latihan kedua saya merasa lebih baik dengan ban-ban yang sudah terpakai, di mana saya sama cepat dengan para pebalap tercepat, dan itu penting,” ujar Pecco, sapaan Bagnaia kepada MotoGP.
AP PHOTO/MANISH SWARUP
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, tengah bersiap untuk melakukan latihan bebas MotoGP seri India di Sirkuit Buddh, Greater Noida, Jumat (22/9/2023).
”Dalam time attack, saya hanya memiliki satu kesempatan melakukan putaran, dan itu berjalan dengan baik. Jadi, sangat senang bisa langsung lolos ke Q2 karena tidak mudah melakukan putaran yang sangat bagus,” ucap pebalap asal Italia itu.
”Dan, akan bagus untuk hanya fokus pada besok pagi (FP2) untuk memperbaiki situasi kami. Namun, saat ini saya merasa bagus dengan motor, saya senang dengan hasil ini,” ujar Pecco.
Dia juga merasa sangat kesulitan dengan cuaca panas di India yang menguras stamina. Namun, dia menilai, ini bisa menjadi penentu hasil balapan jika bisa menyesuaikan diri dengan cuaca.
”Tidak pernah (merasa sepanas ini). Saya berpikir Malaysia dan Thailand sudah terlalu panas, tetapi di sini sangat menuntut fisik. Anda merasa terbakar di beberapa bagian trek, dan di trek lurus panjang sungguh luar biasa. Namun, seperti inilah adanya, dan kami bisa melakukan sesuatu terkait itu. Akan sedikit berbeda saat balapan karena jika bisa merasa lebih baik dalam kondisi panas ini, Anda akan bisa melakukan sesuatu,” ujar Pecco.
Meskipun kesulitan menyatukan waktu putaran di setiap sektor selama sesi latihan, Pecco tetap menargetkan start dari baris terdepan. ”Target selalu berada di baris terdepan,” ujar pemuncak klasemen sementara MotoGP itu.
AFP/MONEY SHARMA
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, memacu motornya melintasi aspal Sirkuit Buddh saat latihan bebas pertama balap MotoGP seri India di Greater Noida, Jumat (22/9/2023).
Marini dan Martin solid
Situasi berbeda dialami oleh Marini dan pebalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, yang sama-sama memacu Ducati. Mereka mengakhiri sesi latihan di posisi satu dan dua karena mampu menemukan setelan motor yang solid, serta menyesuaikan gaya berkendara.
”Ya, hari yang fantastik bagi saya. Saya sudah sangat kuat sejak awal di trek ini, sejak lap pertama, di mana saya bisa menyesuaikan gaya membalap saya dengan sangat baik. Kemarin saya bersiap sangat baik dengan pengenalan sirkuit, dan mempelajari titik-titik pengereman,” ujar Marini.
AFP/MONEY SHARMA
Pebalap Mooney VR46, Luca Marini, pada latihan bebas pertama menjelang balap MotoGP seri India di Sirkuit Buddh, Greater Noida, Jumat (22/9/2023).
”Sejak awal saya sangat kuat, tetapi saya juga ingat saat di Indonesia ketika pertama kali kami di sana, di mana saya P1 dalam hari pertama tes. Jadi, ini sesuatu yang ada di dalam diri saya, saya bisa beradaptasi secara baik dengan hal-hal baru dan itu sangat bagus,” kata adik Valentino Rossi itu.
”Tetapi, terlepas dari itu, kami perlu bekerja keras karena besok, menurut saya, para pebalap tim pabrikan akan melakukan langkah besar. Jadi, level kami saat ini belum cukup. Kami perlu memperbaiki race pace karena sangat sulit juga memahami ban-ban di sini, juga untuk sprin, saya tidak yakin ban kompon lunak akan lebih baik dari kompon medium,” kata Marini yang mencetak rekor lap baru di Buddh dengan 1 menit 44,782 detik.
”Sangat sulit dengan daya cengkeram, khususnya pada sisi kiri, karena ban-ban yang kami dapat di sini sedikit lebih lunak di sisi kiri dan di temperatur panas seperti ini, itu tidak bekerja dengan bagus. Jadi, kami akan bekerja sama dengan Michelin, mungkin perlu mencoba kompromi yang lain untuk tahun depan jika kami kembali ke sini,” ujar Marini.
”Namun, saya sangat menikmati pengereman, tikungan cepat, tikungan panjang ke kanan dengan banking merupakan sesuatu yang baru,” ucap pebalap asal Italia itu.
Marini juga merasakan sengatan panas di India menguras tenaga, apalagi trek juga sulit karena ada beberapa pengereman keras, seperti tikungan satu dan empat. Tikungan empat, menurut data Brembo, merupakan titik pengereman terkeras. Salah satu contohnya adalah saat Martin mengerem dari kecepatan 347 kilometer per jam menjadi 81 kilometer per jam hanya dalam beberapa detik.
”Ya, ini sangat panas, tetapi yang lebih lagi adalah trek sangat sulit secara fisik. Ya, memang ada lintasan lurus panjang, tetapi kemudian ada pengereman keras, dan itu tidak terlalu mudah. Kami perlu memaksa motor kami, jadi tidak mudah untuk dikendarai, tetapi potensinya sangat besar. Pada Minggu yang krusial adalah start dengan bagus, dan tetap mendapat udara segar (di posisi depan),” ujar Marini.
Setali tiga uang, Martin juga sangat menikmati sesi latihan di sirkuit Buddh karena bisa langsung mencetak waktu yang bagus. Dia optimistis bisa lebih baik lagi pada Sabtu dan Minggu. ”Secara umum, ini hari yang menyenangkan, saya merasa super di trek ini karena bisa langsung mendapat keseruan di sini,” ujar Martin.
”Kami akan berusaha menjadi lebih baik, itu hal terpenting, tidak pernah melangkah mundur, dan saya yakin bisa mempertahankan ini besok. Menurut saya, kami sudah bisa mencetak waktu putaran yang luar biasa, kami tancap gas dan daya cengekram bagus, semoga besok kami tetap di depan,” ujar Martin.
AFP/MONEY SHARMA
Pebalap Prima Pramac, Jorge Martin, saat latihan bebas jelang balap MotoGP seri India di Sirkuit Buddh, Greater Noida, Jumat (22/9/2023).
”Ya, sangat berbeda dengan sirkuit yang biasa kita pakai, jadi sangat senang dengan hasil hari ini,” ucap Martin.
Dia juga menilai, cuaca panas akan berperan penting dalam balapan panjang pada Minggu. Balapan 24 putaran akan sangat menguras tenaga.
”Jelas kami harus mengelola kondisi fisik, sangat panas di luar sana, saya kesulitan dalam sesi latihan kedua karena sangat panas. Jelas kami harus mengatasi itu pada Sabtu dan Minggu,” kata pebalap asal Spanyol itu.
Asa duo Aprilia
Dua pebalap tim pabrikan Aprilia sempat mengalami kesulitan di awal sesi latihan, tetapi mereka kemudian bisa menemukan setelan motor yang lebih baik. Aleix Espargaro mengakhiri sesi latihan di posisi ketiga dan Maverick Vinales di urutan keenam. Vinales merasa perlu memperbaiki pengereman karena itu yang membuat dirinya kehilangan waktu.
”Hari ini tidak terlalu jelak, saya sangat menikmati tata sirkuit ini. Namun, sedikit berbeda dengan yang saya harapkan. Saya mengharapkan seperti Malaysia dan Qatar, tetapi ini lebih sempit, lebih lambat, banyak tikungan dengan gigi dua,” ujar Espargaro.
”Namun, saya ingin mengatakan, mereka (India) melakukan pekerjaan dengan sangat bagus, Dorna melakukan pekerjaan dengan sangat bagus, tata sirkuit tidak jelek. Setelah 12-14 tahun tidak ada GP di sini, modifikasi yang dilakukan bagus, kondisi trek lebih baik dari yang kami duga, jadi semuanya bagus sejauh ini,” ujar Espargaro.
Dia menilai, performa akan lebih bagus lagi karena trek sesuai dengan karakter Aprilia RS-GP. ”Ya, ini akan bagus, motor kami bagus di sini karena tidak banyak daya cengkeram, dan kami membaik di tikungan-tikungan ketat, seperti tikungan satu, tiga, dan tikungan terakhir, tetapi secara umum motor bekerja dengan baik,” kata Espargaro.
AFP/MONEY SHARMA
Pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, memacu motornya saat latihan bebas jelang balap MotoGP seri India di Sirkuit Buddh, Greater Noida, Jumat (22/9/2023).
Sementara Vinales yang kesulitan di awal sesi latihan akhirnya bisa menemukan sedikit celah perbaikan sehingga bisa langsung lolos ke Q2.
”Kami mengalami sedikit kesulitan, ini tidak biasa kami alami pada Jumat. Namun, ada pertanda bagus dan kami perlu lebih baik besok. Saya perlu mengerjakan setelan motor karena saya tidak merasa nyaman dengan motor, saya sangat kesulitan. Saya berusaha keras mengerahkan kemampuan untuk berada di Q2, tetapi kita lihat saja besok. Kami perlu memahami semua hal karena waktu putaran saya sangat bagus di tiga besar, empat besar, jadi besok perlu menyatukan itu dalam satu putaran,” kata Vinales.
”Saya perlu lebih baik dalam pengereman, itu satu-satunya area di mana saya sangat kesulitan, sedangkan yang lainnya cukup baik. Namun, dalam pengereman, saya tidak sebagus biasanya, jadi kami perlu lebih baik,” ucap Vinales.