Meski merupakan ajang olahraga multicabang kontinental, Asian Games diikuti atlet-atlet dengan prestasi level dunia. Banyak di antara mereka berstatus juara Olimpiade dan juara dunia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga berfoto-foto di luar Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium yang akan dijadikan lokasi pembukaan Asian Games 2022 di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Kamis (21/9/2023). Stadion ini dijuluki The Big Lotus karena desain arsitekturnya menyerupai bunga teratai raksasa. Stadion ini bisa menampung hingga 80.000 penonton.
Asian Games, termasuk di Hangzhou, China, pada 23 September–8 Oktober, adalah pekan olahraga empat tahunan antara negara-negara di Asia. Meski berlevel kontinental, Asian Games menjadi panggung penampilan atlet-atlet dengan status peraih medali Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Indonesia termasuk negara yang diwakili para medalis Olimpiade dan Kejuaraan Dunia di Asian Games Hangzhou yang penyelenggaraannya mundur setahun karena pandemi Covid-19 tersebut. Para medalis Indonesia dari dua ajang besar itu, seperti pada beberapa edisi sebelumnya, adalah atlet bulu tangkis dan angkat besi. Mereka pun menjadi para pengemban harapan untuk meraih medali di Hangzhou.
Di cabang bulu tangkis, harapan itu ada pada Apriyani Rahayu sebagai peraih medali emas ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii. Di Hangzhou, Apriyani bermain bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti yang menjadi partnernya sejak Juni 2022. Duet itu menjadi finalis Kejuaraan Dunia yang digelar di Denmark, sebulan lalu.
Pada persaingan angkat besi, ada dua lifter peraih medali Kejuaraan Dunia dan Olimpiade yang berjuang untuk ”Merah Putih” di Hangzhou. Mereka adalah Eko Yuli Irawan dan Rahmat Erwin Abdullah yang naik podium pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi yang terakhir digelar di Arab Saudi pada 4-17 September.
Di arena lain, bintang dari berbagai negara bertaburan, terutama pada cabang olahraga terukur, seperti renang dan atletik. Berikut ini beberapa atlet dunia yang performanya bisa dinanti di Hangzhou.
1. Mutaz Barshim
Mutaz Barshim adalah atlet atletik pertama yang mempersembahkan medali emas untuk Qatar di ajang Olimpiade. Dia melakukannya di Tokyo 2020 dari loncat tinggi pada momen berbagi emas yang terkenal. Dengan pencapaian yang sama, yaitu loncatan setinggi 2,37 meter, Barshim meraih medali emas bersama atlet Italia, Gianmarco Tamberi.
Tiga kali juara dunia ini meraih medali perunggu dalam Kejuaraan Dunia Atletik yang terakhir kali digelar di Budapest, Hongaria, 19-27 Agustus. Untuk ajang Asian Games, Barshim mendapat emas di Guangzhou 2010 pada usia 19 tahun dan mengulang prestasi yang sama di Incheon 2014.
Dengan target mengulang prestasi pada dua Asian Games itu, atlet dengan loncatan terbaik 2,43 meter itu absen pada ajang Final Liga Berlian di Eugene, Amerika Serikat, 16-17 September.
Atlet loncat tinggi Qatar, Mutaz Barshim, mencium medali emas pada ajang Kejuaraan Dunia Atletik di Eugene, Oregon, 19 Juli 2022.
2. Neeraj Chopra
Atlet lempar lembing ini mengakhiri penantian panjang India untuk mendapat medali emas atletik Olimpiade ketika membuat lemparan 87,58 meter di Tokyo 2020. Prestasi tersebut bukan sebuah kebetulan karena Chopra melengkapinya dengan gelar juara dunia yang didapat di Budapest 2023. Atlet berusia 25 tahun ini pun menjadi juara dunia atletik pertama dari India.
Misi atlet, yang juga berstatus tentara ini, di Hangzhou adalah mempertahankan medali emas yang diperoleh di Asian Games Jakarta Palembang 2018.
AFP/ANTONIN THUILLIER
Atlet lempar lembing India, Neeraj Chopra, setelah meraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik di Budapest, Hongaria, 27 Agustus 2023.
3. Sun Yingsha
China, sebagai negara yang memiliki para jagoan tenis meja, memiliki bintang baru pada cabang tersebut. Sun Yingsha (22) meraih emas tunggal putri Olimpiade Remaja Buenos Aires 2018, perak di Tokyo 2020, dan memiliki enam medali emas Kejuaraan Dunia dari nomor tunggal putri, ganda putri, ganda campuran, dan beregu.
Di Hangzhou, Sun akan menjadi salah satu andalan tuan rumah pada nomor tunggal putri. Di hadapan publiknya sendiri, petenis meja nomor satu dunia itu berkesempatan menyumbangkan emas bagi negaranya dari tunggal putri yang belum pernah dilakukan di Asian Games.
Atlet tenis meja China, Sun Yingsha, memukul bola saat bertanding melawan atlet Kazakhstan, Sarvinoz Mirkadova, pada pertandingan babak penyisihan tenis meja Asian Games Hangzhou 2022 di Hangzhou, China, Jumat (22/9/2023).
4. Qin Haiyang
Setelah kalah tipis dari Jepang di Asian Games 2018, China memiliki peluang besar merajai persaingan di kolam renang pada tahun ini. Qin Haiyang akan menjadi salah satu andalan dalam gaya dada yang merupakan spesialisasinya.
Atlet berusia 24 tahun ini akan tampil setelah membuat prestasi fenomenal pada Kejuaraan Dunia Akuatik 2023 di Fukuoka, Jepang. Emas dari nomor 50, 100, dan 200 meter gaya dada menjadikannya perenang yang menjuarai tiga nomor gaya dada dalam satu edisi Kejuaraan Dunia. Dia, juga, memegang rekor dunia untuk jarak 200 meter.
”Setelah selesai lomba di Fukuoka, semua berlangsung dari awal lagi. Saya menghadapi tantangan baru lagi,” ujar Qin.
Perenang China, Qin Haiyang, beraksi pada nomor 100 meter gaya dada Kejuaraan Dunia Akuatik di Fukuoka, Jepang, 23 Juli 2023.
5. Ikee Rikako
Perenang putri asal Jepang ini menggebrak ketika mendapat enam medali emas dan dua perak saat tampil di Asian Games Jakarta Palembang 2018 hingga dia dipilih menjadi atlet terbaik saat itu.
Namun, pada tahun berikutnya, Rikako terkena penyakit leukemia hingga harus menepi dari kompetisi untuk fokus pada kesehatan. Dia kembali berkompetisi pada Olimpiade Tokyo 2020 dan menjadi bagian dari Tim Jepang untuk nomor 4 x 100 meter gaya ganti putri.
Rikako kembali beristirahat dari lomba pada 2022 dan kembali pada 2023. Dalam Kejuaraan Dunia Akuatik di negaranya, Rikako, yang menguasai gaya bebas dan kupu-kupu, lolos ke final 50 meter gaya kupu-kupu meski hanya finis pada urutan ketujuh.
Asian Games Hangzhou 2022 menjadi kesempatan atlet berusia 23 tahun itu untuk kembali unjuk diri seperti lima tahun lalu di Jakarta. (REUTERS)
REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA
Perenang Jepang, Ikke Rikako, berpose setelah meraih emas nomor 100 meter gaya bebas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di Stadion Pusat Akuatik, Gelora Bung Karno, Jakarta, 20 Agustus 2018.